Kembali

PDGK0008 - Dasar-dasar IPA di SD

Modul 2 - Makhluk Hidup dan Lingkungannya Kegiatan Praktikum
KP-1: Ekosistem
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan. 

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi dari organisme dengan lingkungannya meliputi aliran energi, rantai/ jaring makanan, siklus biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian.

Secara struktural dalam suatu ekosistem terdapat komponen biotik yang terdiri dari produsen (tumbuhan), konsumen (hewan), dan dekomposer (pengurai), serta komponen abiotik yang terdiri dari bahan anorganik, bahan organik, dan kondisi iklim. Dengan demikian setiap ekosistem mempunyai keenam jenis komponen pembentuknya yang saling berinteraksi.

Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem yaitu ekosistem alami misalnya hutan, padang rumput, laut, danau, padang pasir, pantai, dan ekosistem buatan misalnya kolam ikan, sawah, ladang/kebun, akuarium.

Aliran energi yang terdapat dalam suatu ekosistem dari tumbuhan sebagai produsen menuju ke berbagai organisme sebagai konsumen terjadi melalui proses berurutan memakan dan dimakan yang dikenal dengan istilah rantai makanan. Urutannya
adalah sebagai berikut

Di dalam satu ekosistem terdapat beberapa rantai makanan yang masing-masing dapat bercabang dan dapat berhubungan atau berkaitan satu dengan yang lain. Keadaan seperti ini dapat digambarkan sebagai satu gambaran jaring-jaring yang kemudian
disebut jaring-jaring makanan.

Organisme penerima energi dalam jumlah yang sama, dikatakan termasuk dalam tingkatan trofik yang sama. Tumbuhan sebagai produsen dikatakan menempati tingkat trofik 1. Hewan herbivor atau konsumen primer menempati tingkat trofik 2, sedang hewan karnivor atau konsumen sekunder menempati tingkat trofik 3, dan seterusnya. Urutan tingkat trofik dalam ekosistem membentuk struktur trofik yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram dan dikenal sebagai piramida ekologi. 

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Seperangkat alat tulis.
    2. Loup/kaca pembesar.
    3. Barometer.
    4. Lingkungan sekitar. 
CARA KERJA
    1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat Anda mengajar yang akan kita amati komponen- komponennya.
    2. Setelah Anda temukan tempatnya, kemudian amati komponen-komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.
    3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui keadaan pencahayaan, angin, atau tanah Anda dapat memperkirakannya saja.
    4. Catat semua data pada Tabel 2.1 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
    5. Setelah mengamati komponen abiotik, Anda perhatikan komponen biotiknya. Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
    6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika dapat lengkapi dengan nama latinnya.
    7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang Anda temui di ekosistem tersebut, baik yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang).
    8. Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah/dekat permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca pembesar jika perlu.
    9. Semua data dicatat pada Tabel 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
    10. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
    11. Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti di atas. Kemudian semua data dicatat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 dalam Lembar Kerja di belakang modul.
    12. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut. 
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Ekosistem Darat.  Jelaskan pengertian Ekosistem Darat tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem perairan.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi dari organisme dengan lingkungannya meliputi aliran energi, rantai/ jaring makanan, siklus biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian.

Secara struktural dalam suatu ekosistem terdapat komponen biotik yang terdiri dari produsen (tumbuhan), konsumen (hewan), dan dekomposer (pengurai), serta komponen abiotik yang terdiri dari bahan anorganik, bahan organik, dan kondisi iklim. Dengan demikian setiap ekosistem mempunyai keenam jenis komponen pembentuknya yang saling berinteraksi.

Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem yaitu ekosistem alami misalnya hutan, padang rumput, laut, danau, padang pasir, pantai, dan ekosistem buatan misalnya kolam ikan, sawah, ladang/kebun, akuarium.

Aliran energi yang terdapat dalam suatu ekosistem dari tumbuhan sebagai produsen menuju ke berbagai organisme sebagai konsumen terjadi melalui proses berurutan memakan dan dimakan yang dikenal dengan istilah rantai makanan. Urutannya
adalah sebagai berikut

Di dalam satu ekosistem terdapat beberapa rantai makanan yang masing-masing dapat bercabang dan dapat berhubungan atau berkaitan satu dengan yang lain. Keadaan seperti ini dapat digambarkan sebagai satu gambaran jaring-jaring yang kemudian
disebut jaring-jaring makanan.

Organisme penerima energi dalam jumlah yang sama, dikatakan termasuk dalam tingkatan trofik yang sama. Tumbuhan sebagai produsen dikatakan menempati tingkat trofik 1. Hewan herbivor atau konsumen primer menempati tingkat trofik 2, sedang hewan karnivor atau konsumen sekunder menempati tingkat trofik 3, dan seterusnya. Urutan tingkat trofik dalam ekosistem membentuk struktur trofik yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram dan dikenal sebagai piramida ekologi. 

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. Alat tulis.
  2. Loup/kaca pembesar.
  3. Barometer.
  4. Termometer.
  5. Lingkungan sekitar.
CARA KERJA
  1. Tentukan satu ekosistem perairan alam atau buatan yang ada di sekitar  tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
  2. Amati komponen abiotiknya seperti pada percobaan 1 di atas. Catat semua data pada Tabel 2.5 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
  3. Amati pula komponen biotiknya seperti pada percobaan 1. Catat data yang diperoleh pada Tabel 2.6 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
  4. Buat kesimpulan secara singkat.
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Ekosistem Perairan. Jelaskan pengertian Ekosistem Perairan tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem perairan.


Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi dari organisme dengan lingkungannya meliputi aliran energi, rantai/ jaring makanan, siklus biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian.

Secara struktural dalam suatu ekosistem terdapat komponen biotik yang terdiri dari produsen (tumbuhan), konsumen (hewan), dan dekomposer (pengurai), serta komponen abiotik yang terdiri dari bahan anorganik, bahan organik, dan kondisi iklim. Dengan demikian setiap ekosistem mempunyai keenam jenis komponen pembentuknya yang saling berinteraksi.

Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem yaitu ekosistem alami misalnya hutan, padang rumput, laut, danau, padang pasir, pantai, dan ekosistem buatan misalnya kolam ikan, sawah, ladang/kebun, akuarium.

Aliran energi yang terdapat dalam suatu ekosistem dari tumbuhan sebagai produsen menuju ke berbagai organisme sebagai konsumen terjadi melalui proses berurutan memakan dan dimakan yang dikenal dengan istilah rantai makanan. Urutannya
adalah sebagai berikut

Di dalam satu ekosistem terdapat beberapa rantai makanan yang masing-masing dapat bercabang dan dapat berhubungan atau berkaitan satu dengan yang lain. Keadaan seperti ini dapat digambarkan sebagai satu gambaran jaring-jaring yang kemudian disebut jaring-jaring makanan.

Organisme penerima energi dalam jumlah yang sama, dikatakan termasuk dalam tingkatan trofik yang sama. Tumbuhan sebagai produsen dikatakan menempati tingkat trofik 1. Hewan herbivor atau konsumen primer menempati tingkat trofik 2, sedang hewan karnivor atau konsumen sekunder menempati tingkat trofik 3, dan seterusnya. Urutan tingkat trofik dalam ekosistem membentuk struktur trofik yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram dan dikenal sebagai piramida ekologi. 

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. Alat tulis.
  2. Lingkungan sekitar.
CARA KERJA

1. Ekosistem darat

a) Perhatikan data pada Tabel 2.2 atau Tabel 2.4 dari percobaan 1 (pilih salah satu). Buatlah bagan rantai makanan pertama dari komponen biotiknya, mulai dari tumbuhan sebagai produsen pada urutan pertamanya.

b) Tentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen 1 (herbivor) pada urutan kedua. Selanjutnya tentukan jenis hewan kedua sebagai konsumen 2 (karnivor) pada urutan ketiga, dan seterusnya.

c) Buat beberapa bagan rantai makanan sesuai dengan urutannya, sehingga semua jenis tumbuhan maupun hewan yang ada sudah terdapat di dalamnya.

d) Dari beberapa rantai makanan yang sudah ada dan saling berinteraksi, buatlah jaring-jaring makanannya.

e) Bagan semua rantai makanan dan jaring makanan dibuat pada Gambar 2.1 dan Gambar 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.

f) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini, kelompokkan komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik. Catat data tersebut pada Tabel 2.7 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.

g) Dari data pada Tabel 2.7, buat bagan piramida ekologinya berdasarkan kelompok tingkatan trofik komponen biotiknya pada Gambar 2.3 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.

2. Ekosistem Perairan

a) Untuk ekosistem perairan, buat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanannya berdasarkan data pada Tabel 2.6. Caranya sama seperti yang dilakukan pada ekosistem darat, poin a) sampai dengan d).

b) Bagan semua rantai makanan dan jaring makanan dibuat pada Gambar 2.4 dan Gambar 2.5 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.

c) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini, kelompokkan komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik. Catat data tersebut pada Tabel 2.8 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.

c) Dari data pada Tabel 2.8, buat bagan piramida ekologinya pada Gambar 2.6 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.

d) Buat kesimpulan mengenai rantai makanan, jaring-jaring makanan maupun bagan piramida ekologi dari kedua tipe ekosistem ini.

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi. Jelaskan pengertian Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

KP-2:Pencemaran Lingkungan
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya kebutuhan hidup manusia, antara lain kebutuhan akan pangan, pemukiman, pendidikan, rekreasi, dan kebutuhan-kebutuhan lain. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang dimilikinya manusia telah memperoleh manfaat yang tidak sedikit. Dalam upaya memperoleh manfaat tersebut ternyata juga dapat menyebabkan timbulnya masalah-masalah baru. Masalah baru ini dapat mengancam keseimbangan ekosistem (lingkungan) termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan yang hidup di dalamnya.

Untuk memenuhi kebutuhan akan pemukiman misalnya, manusia telah melakukan pembukaan hutan. Dengan banyaknya hutan yang dibuka untuk dijadikan tempat pemukiman diharapkan kesejahteraan hidup manusia dapat meningkat, karena hal itu sejalan dengan pemenuhan kebutuhan akan papan bagi kehidupan manusia. Namun fungsi hutan sebagai tanah serapan, penyimpan air hujan penyangga perubahan suhu global dan tempat hidup hewan-hewan atau tumbuhan tertentu menjadi berkurang, dan ini akan menimbulkan masalah baru dalam kehidupan. Selain itu penebangan hutan dapat menyebabkan tanah menjadi gersang dan tidak produktif. Untuk sementara waktu kesuburan ini bisa dipulihkan dengan pemberian pupuk kimia. Tetapi pemberian pupuk ini selain dapat meningkatkan produksi pertanian, juga dapat menyuburkan tanaman pengganggu dan hama tanaman. Tanaman pengganggu dan hama tanaman tentunya akan menyerang lahan pertanian  karenanya diperlukan obat atau racun yang dapat mengatasi hama tanaman tersebut. DDT dianggap sebagai pestisida yang paling efektif dalam membasmi hama karena waktu yang relatif cepat dalam membunuh serangga dan harganya relatif murah. Dari uraian di atas, tampaklah bahwa kegiatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi lingkungan.

Akan tetapi sampah yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida itu juga cukup besar, di antaranya dapat menyebabkan hama serangga residu dan dapat membunuh spesies non target. Artinya makhluk hidup lain yang tidak diharapkan karena akan turut mati terbunuh. Selain itu residu yang dihasilkannya dapat bertahan di tanah sampai tahunan.

Selain penggunaan pestisida, penggunaan bahan-bahan kimia lain juga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem seperti penggunaan deterjen sebagai pembasmi bibit penyakit, deterjen sebagai pembersih, bleaching (bayclean) sebagai pemutih, dan lain-lain.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. Neraca analitik 1 buah.
  2. Tabung reaksi 14 buah.
  3. Rak tabung reaksi 1 buah.
  4. Gelas kimia 1000 mL 7 buah.
  5. Pengaduk 7 buah.
  6. Mistar dengan skala mm 1 buah.
  7. Kertas untuk label secukupnya.
  8. Air/ledeng/ air PDAM secukupnya.
  9. Bawang merah 14 siung.
  10. Deterjen serbuk 1 gram.
CARA KERJA

1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran  25%, pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1% serta kontrol yang berupa air ledeng /air PDAM saja. Lalu simpan larutan yang
telah diberi label sebagai berikut.

Label 1 :  100%
Label 2 :   50%
Label 3 :    25%
Label 4 :    12,50%
Label 5 :     6,25%
Label 6 :     3,10%
Label kontrol: air ledeng / air PDAM saja.

2. Cara menyediakan larutan

a) Larutkan, satu gram deterjen serbuk ke dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Kemudian beri label 100%.

b) Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air ledeng/ PDAM hingga 1000 mL. Kemudian beri label 50%

c) Ambil 500 mL larutan deterjen 50%, lalu tambahkan air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Kemudian beri label 25%

d) Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, lalu tambahkan air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Kemudian beri label 12,50%

e) Ambil 500 mL larutan deterjen 12,50%, lalu tambahkan air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Kemudian beri label 6,25%

f) Ambil 500 mL larutan deterjen 6,25%, lalu tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Kemudian beri label 3,10%

3. Sediakan bawang merah berukuran sama yang memiliki diameter hampir sama dengan diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah. Kupas kulit epidermis untuk menghindari bahan kimia tersisa yang terdapat di kulit epidermis tersebut. Kupas juga bagian akar primordial yang berwarna kecoklatan dari bawang merah tersebut. Hati-hati agar lingkaran primordial itu tetap tersisa untuk pertumbuhan akar.

4. Isikan larutan deterjen yang sudah disediakan ke dalam tabung reaksi hingga penuh. Setiap konsentrasi larutan yang sama diisikan ke dalam dua tabung reaksi.

5. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial terletak di bawah hingga menyentuh larutan deterjen.

6. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di atas tabung kontrol (yang hanya berisi air ledeng/PDAM).

7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang tambahkan lagi hingga penuh.

8. Setelah 72 jam, angkat bawang merah tersebut lalu hitung panjang akarnya. Rata-ratakan panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan. Bila ada panjang akar yang mencolok perbedaannya diabaikan (tidak usah dirataratakan). Tuliskan
hasil pengamatan Anda pada Tabel 2.9 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.

9. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan dengan menggunakan rumus (Klik Disini untuk melihat rumus)

10. Buatlah grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya pada grafik 2.1 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (Allium cepa).  Jelaskan pengertian Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (Allium cepa) tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya kebutuhan hidup manusia, antara lain kebutuhan akan pangan, pemukiman, pendidikan, rekreasi, dan kebutuhan-kebutuhan lain. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang dimilikinya manusia telah memperoleh manfaat yang tidak sedikit. Dalam upaya memperoleh manfaat tersebut ternyata juga dapat menyebabkan timbulnya masalah-masalah baru. Masalah baru ini dapat mengancam keseimbangan ekosistem (lingkungan) termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan yang hidup di dalamnya.

Untuk memenuhi kebutuhan akan pemukiman misalnya, manusia telah melakukan pembukaan hutan. Dengan banyaknya hutan yang dibuka untuk dijadikan tempat pemukiman diharapkan kesejahteraan hidup manusia dapat meningkat, karena hal itu sejalan dengan pemenuhan kebutuhan akan papan bagi kehidupan manusia. Namun fungsi hutan sebagai tanah serapan, penyimpan air hujan penyangga perubahan suhu global dan tempat hidup hewan-hewan atau tumbuhan tertentu menjadi berkurang, dan ini akan menimbulkan masalah baru dalam kehidupan. Selain itu penebangan hutan dapat menyebabkan tanah menjadi gersang dan tidak produktif. Untuk sementara waktu kesuburan ini bisa dipulihkan dengan pemberian pupuk kimia. Tetapi pemberian pupuk ini selain dapat meningkatkan produksi pertanian, juga dapat menyuburkan tanaman pengganggu dan hama tanaman. Tanaman pengganggu dan hama tanaman tentunya akan menyerang lahan pertanian  karenanya diperlukan obat atau racun yang dapat mengatasi hama tanaman tersebut. DDT dianggap sebagai pestisida yang paling efektif dalam membasmi hama karena waktu yang relatif cepat dalam membunuh serangga dan harganya relatif murah. Dari uraian di atas, tampaklah bahwa kegiatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi lingkungan.

Akan tetapi sampah yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida itu juga cukup besar, di antaranya dapat menyebabkan hama serangga residu dan dapat membunuh spesies non target. Artinya makhluk hidup lain yang tidak diharapkan karena akan turut mati terbunuh. Selain itu residu yang dihasilkannya dapat bertahan di tanah sampai tahunan.

Selain penggunaan pestisida, penggunaan bahan-bahan kimia lain juga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem seperti penggunaan deterjen sebagai pembasmi bibit penyakit, deterjen sebagai pembersih, bleaching (bayclean) sebagai pemutih, dan lain-lain.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. Neraca analitik/sendok teh 1 buah.
  2. Gelas kimia 600 mL 10 buah.
  3. Kertas saring/tissue secukupnya.
  4. Kertas timah secukupnya.
  5. Mistar dengan skala mm 1 buah.
  6. Kertas untuk label secukupnya.
  7. Gelas kimia 1000 mL 1 buah.
  8. Air ledeng secukupnya.
  9. Deterjen serbuk 1 gram.
CARA KERJA

1. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10% serta  kontrol yang berupa air ledeng/PDAM. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia yang telah diberi label sebagai berikut.

a) Label I   =  100%.
b) Label II   =  50%.
c) Label III   =  25%.
d) Label IV   =  12,5%.
e) Label V   =  6,25’%.
f) Label V I   =  3,1%.
g) Label kontrol = (air ledeng/PDAM).

2. Cara menyediakan larutan. Cara membuat larutan untuk setiap konsentrasi pada praktikum ini dapat dilihat pada cara menyediakan larutan pada percobaan 1: Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (Allium cepa).

3. Sediakan enam gelas kimia lain, beri label kontrol, I, II, III, IV, V, dan VI. Masing-masing diberi lingkaran kertas saring/kertas tissue (lihat Gambar 2.1).

4. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam percobaan ini (kacang hijau terpilih).

5. Dari kacang hijau terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI dan 10 butir dalam larutan kontrol (air ledeng/PDAM). Biarkan rendaman selama lima menit.

6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang baik agar hilum mengarah ke bawah.

7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang berlabel sama, kira-kira 100 mL.

8. Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat masuk.

9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan, ukurlah panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada pengamatan dua hari (48 jam) tidak tumbuh akarnya (0 mm), dianggap kacang hijau mati. Catatlah hasil pengamatan Anda pada lembar kerja Tabel 2.10 di belakang modul.

10.  Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam (Grafik 2.2) dengan menggunakan warna yang berbeda. Misa1 24 jam dengan warna merah, 48 jam dengan warna hitam.

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan.  Jelaskan pengertian Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

Modul 5 - Kalor Perubahan Wujud Zat dan Perpindahannya pada Suatu Zat Kegiatan Praktikum
KP-1: Perubahan Wujud Zat
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

    1. menguji bahwa titik lebur es adalah 0°C
    2. menguji bahwa titik didih air adalah 100°C

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Pemahaman perubahan wujud dalam fisika adalah berubahnya fisik suatu zat dari kondisi padat menjadi cair, dari cair menjadi uap, dan sebaliknya. Perubahan ini tentunya tidak begitu saja tanpa ada yang mempengaruhinya, yaitu kalor (panas). Jika suatu zat menyerap panas maka temperatur zat tersebut akan naik sampai temperatur tertentu, pada saat inilah peristiwa perubahan wujud zat tersebut terjadi. Misalnya: suatu zat yang berbentuk padat menyerap panas secara terus-menerus, maka zat tersebut akan lunak dan menjadi cair. Contoh lain dalam kehidupan sehari-hari salah satu di antaranya peristiwa mencairnya es yang berubah dari padat menjadi air. Gambar di bawah ini menunjukkan proses perubahan wujud suatu zat cair, padat, dan gas.

Klik Disini untuk melihat Gambar 5.1 Proses Perubahan Wujud Suatu Zat Cair, Padat dan Gas.

Namun walau suatu zat secara terus-menerus menyerap panas, suhu zat tersebut tidak serta merta mengalami kenaikan secara terus-menerus. Pada temperatur tertentu suhu zat tersebut akan berhenti pada suatu titik, dan pada saat itu zat tidak mengalami kenaikan suhu, namun yang terjadi adalah perubahan wujud. Selanjutnya setelah perubahan wujud terjadi, suhu zat tersebut akan mengalami kenaikan kembali. 

Dalam IPA ada beberapa istilah dalam peristiwa perubahan wujud suatu zat yang diberi nama masing-masing sebagai berikut.

    1. Temperatur untuk pencairan benda padat disebut dengan titik cair.
    2. Temperatur pada saat zat cair menguap disebut dengan titik uap. 
    3. Temperatur pada saat uap mengembun disebut titik embun.
    4. Panas yang diperlukan untuk mengubah wujud suatu zat disebut dengan panas yang tersembunyi atau panas laten.

Klik disini untuk melihat lebih jelasnya perhatikan grafik perubahan fase tersebut.

 

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Es batu 1 kg : 2-3 buah.
    2. Thermometer : 2 buah.
    3. Bejana kaca : 2 buah.
    4. Pengaduk/sendok kecil : 2 buah.
    5. Bunsen/lampu spiritus : 2 buah.
    6. Kasa : 2 buah.
    7. Tripot : 2 buah.
    8. Static : 2 buah.
CARA KERJA

Perhatikan rangkaian gambar 5.3 dan petunjuk kegiatan di bawah ini:

    1. Isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
    2. Panaskan bejana dengan nyala api yang kecil dan aduklah pelan-pelan secara  terus menerus sampai mencapai suhu 100°C.
    3. Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga perubahan suhu yang tertera pada termometer.
    4. Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja.
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Titik Lebur Es. Jelaskan pengertian Titik Lebur Es tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

    1. menguji bahwa benda padat dapat langsung menjadi gas;
    2. menguji bahwa benda gas dapat langsung menjadi cair.


Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Pemahaman perubahan wujud dalam fisika adalah berubahnya fisik suatu zat dari kondisi padat menjadi cair, dari cair menjadi uap, dan sebaliknya. Perubahan ini tentunya tidak begitu saja tanpa ada yang mempengaruhinya, yaitu kalor (panas). Jika suatu zat menyerap panas maka temperatur zat tersebut akan naik sampai temperatur tertentu, pada saat inilah peristiwa perubahan wujud zat tersebut terjadi. Misalnya: suatu zat yang berbentuk padat menyerap panas secara terus-menerus, maka zat tersebut akan lunak dan menjadi cair. Contoh lain dalam kehidupan sehari-hari salah satu di antaranya peristiwa mencairnya es yang berubah dari padat menjadi air. Gambar di bawah ini menunjukkan proses perubahan wujud suatu zat cair, padat, dan gas.

Klik Disini untuk melihat Gambar 5.1 Proses Perubahan Wujud Suatu Zat Cair, Padat dan Gas.

Namun walau suatu zat secara terus-menerus menyerap panas, suhu zat tersebut tidak serta merta mengalami kenaikan secara terus-menerus. Pada temperatur tertentu suhu zat tersebut akan berhenti pada suatu titik, dan pada saat itu zat tidak mengalami kenaikan suhu, namun yang terjadi adalah perubahan wujud. Selanjutnya setelah perubahan wujud terjadi, suhu zat tersebut akan mengalami kenaikan kembali. 

Dalam IPA ada beberapa istilah dalam peristiwa perubahan wujud suatu zat yang diberi nama masing-masing sebagai berikut.

    1. Temperatur untuk pencairan benda padat disebut dengan titik cair.
    2. Temperatur pada saat zat cair menguap disebut dengan titik uap. 
    3. Temperatur pada saat uap mengembun disebut titik embun.
    4. Panas yang diperlukan untuk mengubah wujud suatu zat disebut dengan panas yang tersembunyi atau panas laten.

Klik disini untuk melihat lebih jelasnya perhatikan grafik perubahan fase tersebut.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Yodium kristal : secukupnya.
    2. Kapur barus : secukupnya.
    3. Parafin : secukupnya.
    4. Tabung reaksi : 3 buah.
    5. Penjepit tabung : 3 buah.
    6. Bunsen/lampu spiritus : 3 buah.
CARA KERJA

Rangkailah alat dan bahan yang telah disediakan seperti tampak pada gambar di bawah ini.

    1. Masukkan beberapa butir salah satu kristal ke dalam sebuah tabung reaksi.
    2. Panasi tabung reaksi tersebut dengan Bunsen atau lampu spiritus.
    3. Amati apa yang terjadi dengan kristal yang ada di dasar tabung.
    4. Perhatikan gambar di bawah ini.
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Perubahan Wujud Padat menjadi Gas dan sebaliknya. Jelaskan pengertian Perubahan Wujud Padat menjadi Gas dan sebaliknya tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

    1. Menguji perubahan zat cair menjadi wujud gas.
    2. Menguji perubahan zat gas menjadi wujud cair.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Pemahaman perubahan wujud dalam fisika adalah berubahnya fisik suatu zat dari kondisi padat menjadi cair, dari cair menjadi uap, dan sebaliknya. Perubahan ini tentunya tidak begitu saja tanpa ada yang mempengaruhinya, yaitu kalor (panas). Jika suatu zat menyerap panas maka temperatur zat tersebut akan naik sampai temperatur tertentu, pada saat inilah peristiwa perubahan wujud zat tersebut terjadi. Misalnya: suatu zat yang berbentuk padat menyerap panas secara terus-menerus, maka zat tersebut akan lunak dan menjadi cair. Contoh lain dalam kehidupan sehari-hari salah satu di antaranya peristiwa mencairnya es yang berubah dari padat menjadi air. Gambar di bawah ini menunjukkan proses perubahan wujud suatu zat cair, padat, dan gas.

Klik Disini untuk melihat Gambar 5.1 Proses Perubahan Wujud Suatu Zat Cair, Padat dan Gas.

Namun walau suatu zat secara terus-menerus menyerap panas, suhu zat tersebut tidak serta merta mengalami kenaikan secara terus-menerus. Pada temperatur tertentu suhu zat tersebut akan berhenti pada suatu titik, dan pada saat itu zat tidak mengalami kenaikan suhu, namun yang terjadi adalah perubahan wujud. Selanjutnya setelah perubahan wujud terjadi, suhu zat tersebut akan mengalami kenaikan kembali. 

Dalam IPA ada beberapa istilah dalam peristiwa perubahan wujud suatu zat yang diberi nama masing-masing sebagai berikut.

    1. Temperatur untuk pencairan benda padat disebut dengan titik cair.
    2. Temperatur pada saat zat cair menguap disebut dengan titik uap. 
    3. Temperatur pada saat uap mengembun disebut titik embun.
    4. Panas yang diperlukan untuk mengubah wujud suatu zat disebut dengan panas yang tersembunyi atau panas laten.

Klik disini untuk melihat lebih jelasnya perhatikan grafik perubahan fase tersebut.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. tabung reaksi  : 2 buah.
    2. gabus penutup  : 2 buah.
    3. pipa plastik kecil (1/2 inci)  : 1 buah.
    4. termometer  : 1 buah.
    5. Bunsen/lampu spiritus  : 1 buah.
    6. bejana  : 1 buah.
    7. ketel uap  : 1 buah.
    8. tripot : 1 buah.
CARA KERJA
    1. Ambil air secukupnya ke dalam ketel uap atau teko, kemudian tutup rapat dengan gabus yang telah dilengkapi pipa plastik dan termometer.
    2. Hubungkan pipa plastik dengan tabung reaksi sebagai penampung uap air.
    3. Masukkan tabung reaksi ke dalam bejana yang telah diisi dengan air dingin.
    4. Panasi air dalam ketel uap sampai mendidih.
    5. Amati pergerakan uap air melalui pipa yang mengalir ke tabung reaksi.
    6. Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini.
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Perubahan Wujud Cair menjadi Gas. Jelaskan pengertian Perubahan Wujud Cair menjadi Gas tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

KP-2: Perpindahan dan Pertukaran Panas pada Suhu Zat
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

    1. Membuktikan bahwa kalor/panas dapat berpindah melalui cara konduksi.
    2. Mengetahui beberapa bahan sebagai konduktor panas yang baik.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Kembali pada pengalaman sehari-hari yang terkait dengan panas di antaranyasebagai berikut.

    1. Tangan saya merasakan panas jika saya membakar ujung sebatang logam dan
      ujung yang lainnya saya pegang! Lihat Gambar 5.6
    2. Telapak tangan saya merasakan panas saat berada di atas nyala lilin atau api! Lihat Gambar 5.7
    3. Saya merasakan panas jika saya berada dekat api unggun atau nyala lampu dari petromak, dan bola lampu pada segala arah! Lihat Gambar 5.8

Dari ilustrasi gambar tersebut dapat dipahami, bahwa ada beberapa cara panas berpindah, di antaranya dikenal sebagai:

    1. konduksi (hantaran);
    2. konveksi (aliran);
    3. radiasi (pancaran.
0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. tripot  : 1 buah.
    2. bunsen/lampu spiritus  : 1 buah.
    3. cakram konduksi  : 1 buah.
    4. lilin warna/malam : secukupnya.
CARA KERJA
  1. Ambil empat bagian lilin /malam dan letakkan masing-masing di ujung logam pada cakram konduksi.
  2. Letakkan cakram konduksi di atas tripot.
  3. Panasi cakram konduksi tepat di antara sambungan keempat logam.
  4. Perhatikan susunan alat dan bahan pada Gambar 5.9.
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Konduksi. Jelaskan pengertian Konduksi tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

    1. Menguji bahwa udara dapat mengalirkan panas.
    2. Menguji peristiwa aliran panas dalam zat cair.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Kembali pada pengalaman sehari-hari yang terkait dengan panas di antaranyasebagai berikut.

    1. Tangan saya merasakan panas jika saya membakar ujung sebatang logam dan ujung yang lainnya saya pegang! Lihat Gambar 5.6
    2. Telapak tangan saya merasakan panas saat berada di atas nyala lilin atau api! Lihat Gambar 5.7
    3. Saya merasakan panas jika saya berada dekat api unggun atau nyala lampu dari petromak, dan bola lampu pada segala arah! Lihat Gambar 5.8

Dari ilustrasi gambar tersebut dapat dipahami, bahwa ada beberapa cara panas berpindah, di antaranya dikenal sebagai:

    1. konduksi (hantaran);
    2. konveksi (aliran);
    3. radiasi (pancaran.
0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Kotak konveksi  : 1 buah.
    2. Lilin  : 2 buah.
    3. Kertas karton : 2 lembar.
CARA KERJA
    1. Siapkan sebuah kotak karton persegi panjang dengan ukuran panjang   20 cm, lebar 6 cm, tinggi 15 cm.
    2. Buatlah cerobong dari karton dengan diameter 3 cm 2 buah.
    3. Usahakan salah satu sisi kotak dibuat dari kaca atau plastik tebal.
    4. Perhatikan bentuk kotak konduksi di bawah ini.
    5. Buatlah asap dari kertas atau kayu yang dibakar kemudian dimatikan sehingga ke luar asap.
    6. Dekatkan asap tersebut pada lubang tabung 1.
    7. Perhatikan gambar 5.10

Lembar Kerja

    1. Amati saat lilin belum dinyalakan apa yang terjadi?
    2. Setelah lilin dinyalakan apa yang terjadi pada asap?
    3. Simpulkan dan bahaslah hasil pengamatan percobaan!
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Konveksi. Jelaskan pengertian Konveksi tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Membuktikan bahwa konveksi dapat terjadi di dalam zat cair (air).


Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Kembali pada pengalaman sehari-hari yang terkait dengan panas di antaranyasebagai berikut.

    1. Tangan saya merasakan panas jika saya membakar ujung sebatang logam dan ujung yang lainnya saya pegang! Lihat Gambar 5.6
    2. Telapak tangan saya merasakan panas saat berada di atas nyala lilin atau api! Lihat Gambar 5.7
    3. Saya merasakan panas jika saya berada dekat api unggun atau nyala lampu dari petromak, dan bola lampu pada segala arah! Lihat Gambar 5.8

Dari ilustrasi gambar tersebut dapat dipahami, bahwa ada beberapa cara panas berpindah, di antaranya dikenal sebagai:

    1. konduksi (hantaran);
    2. konveksi (aliran);
    3. radiasi (pancaran.
0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Bejana kaca : 1 buah.
    2. Serbuk gergaji : secukupnya.
    3. Tripot : 1 buah.
    4. Busen/lampu spiritus : 1 buah.
    5. Kasa : 1 buah.
CARA KERJA
    1. Isilah bejana dengan air sampai hampir penuh.
    2. Campurkan sedikit serbuk gergaji ke dalam bejana air dan aduklah sampai merata.
    3. Panaskan bejana dan selanjutnya amati serbuk gergaji yang ada dalam air.
    4. Perhatikan gambar 5.11

Lembar Kerja

    1. Amati serbuk-serbuk dalam bejana sebelum dipanaskan. Beri penjelasan secara singkat!
    2. Amati serbuk-serbuk dalam bejana saat mulai dipanasi dan seterusnya. Catatlah  perubahan apa saja dan pergerakan apa saja yang terjadi di dalam bejana. Beri penjelasan secara singkat dan gambarkan pergerakannya?
    3. Beri kesimpulan dan bahasan pada kegiatan ini!
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Konveksi dalam Air. Jelaskan pengertian Konveksi dalam Air tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Membuktikan bahwa pancaran radiasi terjadi tanpa memerlukan zat perantara 
dengan melakukan percobaan termoskop.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Kembali pada pengalaman sehari-hari yang terkait dengan panas di antaranyasebagai berikut.

    1. Tangan saya merasakan panas jika saya membakar ujung sebatang logam dan ujung yang lainnya saya pegang! Lihat Gambar 5.6
    2. Telapak tangan saya merasakan panas saat berada di atas nyala lilin atau api! Lihat Gambar 5.7
    3. Saya merasakan panas jika saya berada dekat api unggun atau nyala lampu dari petromak, dan bola lampu pada segala arah! Lihat Gambar 5.8

Dari ilustrasi gambar tersebut dapat dipahami, bahwa ada beberapa cara panas berpindah, di antaranya dikenal sebagai:

    1. konduksi (hantaran);
    2. konveksi (aliran);
    3. radiasi (pancaran.
0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Bola lampu pijar yang sudah mati 2 buah.
    2. Papan triplek ukuran (15 - 30) cm 1 buah.
    3. Skala dari penggaris 30 cm atau kertas skala 1 buah.
    4. Cat warna hitam dan cat putih secukupnya.
    5. Selang plastik kecil diameter ± ½ cm 20-25 cm.
    6. Zat pewarna merah/biru secukupnya.
    7. Statis/dudukan 1 buah.
CARA KERJA
    1. Catlah dua buah bola lampu dengan warna hitam dan putih. Namun terlebih dulu lubangi bagian bawah lampu untuk memasukkan selang plastik.
    2. Masukkan cairan berwarna ke dalam selang plastik sedemikian rupa. 
    3. Susunlah pada papan triplek untuk membuat sebuah termoskop.
    4. Perhatikan gambar 5.12

Lembar Kegiatan

    1. Amati pergerakan cairan warna dalam selang plastik ke kanan atau ke kiri.
    2. Kesimpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini? Berikan pembahasan secara singkat dan jelas!
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Radiasi. Jelaskan pengertian Radiasi tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

KP-3: Perubahan Panas pada suatu Zat
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Menguji pemuaian suatu logam dan perubahan pertambahan panjang logam karena pengaruh panas.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Seorang penjual balon terkejut oleh beberapa balonnya secara tiba-tiba meledak dengan sendirinya, demikian juga peristiwa yang sama terjadi pada ban sepeda yang sedang diparkir di depan rumah. Pandai besi membakar terlebih dahulu pelat besi
pelapis roda supaya lebih mudah memasangnya.

Balon maupun ban sepeda yang berisi udara atau gas, dan besi merupakan zat padat akan mengalami perubahan jika menerima panas. Perubahan tersebut di tampakkan dalam peristiwa peledakan untuk zat gas yang memuai dan perubahan panjang untuk zat padat, dan penguapan pada zat cair. Hal tersebut merupakan akibat dari perubahan panas yang diterima oleh zat dan biasanya dikenal dengan perubahan fisis.

Perubahan fisis suatu zat yang disebabkan adanya perubahan suhu antara lain; pemuaian, di antaranya sebagai berikut.

    1. Perubahan panjang (muai panjang).
    2. Perubahan volume (muai volume/ruang).
    3. Perubahan wujud.
0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Kawat tembaga l mm 50 cm.
    2. Kawat nikelin 1 mm 50 cm.
    3. Statis 1 buah.
    4. Spiritus secukupnya.
    5. Pemberat/anak timbangan 50 gram dan 100 gram 1 buah.
    6. Kapas secukupnya.
    7. Penggaris 1 buah.
CARA KERJA
    1. Gantungkan kawat tembaga pada statis sedemikian rupa.
    2. Ikatkan beban 50 gram atau 100 gram pada salah satu ujung kawat yang lain.
    3. Di antara panjang kawat ikatkan kapas sebanyak tiga buah.
    4. Berikan batasan pada kawat dengan dasar lantai ± 10 cm.
    5. Basahi kapas dengan spiritus, kemudian bakarlah kapas tersebut.
    6. Ulangi kegiatan dengan menggunakan jenis kawat yang lain.
    7. Ukurlah berapa perubahan panjang dari masing-masing kawat saat dibakar/dipanasi?
    8. Perhatikan gambar 5.13

Catatan :
Pemberian beban pada kawat jangan sampai merubah panjang. Artinya beban hanya berfungsi sebagi pelurus saja. Namun kalau ada karet dapat digunakan sebagai pengganti beban dengan cara mengikatkan salah satu ujung kawat. Sehingga pada saat kawat dibakar karet akan menarik ke bawah dan pertambahan panjang dapat diukur dari batas.

klik disini untuk melihat gambar 5.14

Panjang mula-mula kawat sebelum dipanasi diberi lambang/notasi L dan pertambahan panjang saat dibakar/dipanasi adalah DL dengan memasukkan suatu tetapan a, maka hubungan pertambahan panjang DL adalah: = pertambahan suhu dalam °C 

AL = a L0AT

AT = pertambahan suhu dalam °C 

Klik disini untuk melihat lembar kerja

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Perubahan Panjang (Muai Panjang). Jelaskan pengertian Perubahan Panjang (Muai Panjang) tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Menguji bahwa zat cair (air) jika dipanasi akan memuai.


Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Seorang penjual balon terkejut oleh beberapa balonnya secara tiba-tiba meledak dengan sendirinya, demikian juga peristiwa yang sama terjadi pada ban sepeda yang sedang diparkir di depan rumah. Pandai besi membakar terlebih dahulu pelat besi
pelapis roda supaya lebih mudah memasangnya.

Balon maupun ban sepeda yang berisi udara atau gas, dan besi merupakan zat padat akan mengalami perubahan jika menerima panas. Perubahan tersebut di tampakkan dalam peristiwa peledakan untuk zat gas yang memuai dan perubahan panjang untuk zat padat, dan penguapan pada zat cair. Hal tersebut merupakan akibat dari perubahan panas yang diterima oleh zat dan biasanya dikenal dengan perubahan fisis.

Perubahan fisis suatu zat yang disebabkan adanya perubahan suhu antara lain; pemuaian, di antaranya sebagai berikut.

    1. Perubahan panjang (muai panjang).
    2. Perubahan volume (muai volume/ruang).
    3. Perubahan wujud.
0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. botol minuman bekas 1 buah.
  2. pewarna secukupnya.
  3. sedotan minuman 1 buah.
  4. baskom/ember 1 buah.
  5. lilin mainan/malam secukupnya.
  6. termometer 1 buah.
CARA KERJA
    1. Campurkan pewarna (bebas) dengan air secukupnya.
    2. Masukan cairan berwarna tersebut ke dalam botol bekas (usahakan botol berwarna putih bening) sampai penuh.
    3. Tutuplah botol tersebut dengan lilin.
    4. Jangan lupa pada waktu menutup botol dengan lilin sertakan sedotan minuman (usahakan sedotan berwarna putih bening).
    5. Selanjutnya masukkan botol tersebut ke dalam baskom atau ember yang telah diisi dengan air panas.
    6. Perhatikan gambar 5.15

Lembar Kegiatan

1.  Suhu larutan merah sebelum dimasukkan ke dalam air panas adalah ………………………
2.  Suhu air panas dalam ember adalah ……………
3.  Ketinggian air yang merambat pada pipa dari lilin adalah …….
 1 menit pertama ………. cm
 1 menit kedua ………… cm
 1 menit ketiga ………… cm
 1 menit keempat ……… cm
 1 menit kelima ……….. cm
4.  Ketinggian maksimum air yang merambat pada pipa adalah ……. cm setelah 
mencapai waktu ……. menit.
5.  Suhu akhir pada pipa setelah mencapai ketinggian akhir adalah …… C°
6.  Suhu akhir air dalam ember saat larutan pada pipa mencapai tinggi maksimum adalah ……. °C

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Pemuaian Zat Cair. Jelaskan pengertian Pemuaian Zat Cair tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Menguji pemuaian benda gas.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Seorang penjual balon terkejut oleh beberapa balonnya secara tiba-tiba meledak dengan sendirinya, demikian juga peristiwa yang sama terjadi pada ban sepeda yang sedang diparkir di depan rumah. Pandai besi membakar terlebih dahulu pelat besi
pelapis roda supaya lebih mudah memasangnya.

Balon maupun ban sepeda yang berisi udara atau gas, dan besi merupakan zat padat akan mengalami perubahan jika menerima panas. Perubahan tersebut di tampakkan dalam peristiwa peledakan untuk zat gas yang memuai dan perubahan panjang untuk zat padat, dan penguapan pada zat cair. Hal tersebut merupakan akibat dari perubahan panas yang diterima oleh zat dan biasanya dikenal dengan perubahan fisis.

Perubahan fisis suatu zat yang disebabkan adanya perubahan suhu antara lain; pemuaian, di antaranya sebagai berikut.

    1. Perubahan panjang (muai panjang).
      Perubahan volume (muai volume/ruang).
      Perubahan wujud.
0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. Botol minuman bekas  1 buah.
  2. Lilin 1 buah.
  3. Sedotan minuman  1 buah.
  4. Baskom/ember 1 buah.
  5. Lilin mainan/malam secukupnya.
CARA KERJA
    1. Dengan cara yang sama pada percobaan pemuaian zat cair rakitlah alat dan bahan yang telah disiapkan.
    2. Perbedaan pada percobaan ini tidak perlu menggunakan larutan warna yang  dimasukkan dalam botol.
    3. Siapkan air dingin (bukan air es) dalam ember atau baskom.
    4. Perhatikan gambar 5.16

PERCOBAAN PEMUAIAN CARA 2

Klik Disini untuk melihat Gambar 5.17

Pada percobaan pemuaian benda gas cara kedua ini hanya menggantikan sedotan dengan balon dan air dingin dengan air panas.

Klik disini untuk melihat lembar kerja 

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Pemuaian Benda Gas. Jelaskan pengertian Pemuaian Benda Gas tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

Modul 4 - Mekanika Kegiatan Praktikum
KP-1: Gaya
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Gaya merupakan suatu besaran yang memiliki besar dan arah (besaran vektor). Gaya dapat menyebabkan suatu benda diam menjadi bergerak, misalnya sewaktu kita mendorong atau menarik kursi. Sebaliknya, gaya dapat pula menyebabkan benda
bergerak menjadi berhenti, misalnya gaya gesek antara ban dengan jalan  sewaktu kita mengerem sepeda motor atau mobil yang sedang berjalan. Contoh yang lain, misalnya dengan ketapel, seorang anak dapat “melemparkan” kerikil sangat jauh karena karet pada ketapel memiliki gaya pegas. Bola yang kita lepaskan dari ketinggian tertentu akan jatuh ke permukaan bumi karena memiliki gaya berat.

Gaya listrik statis dapat Anda lihat gejalanya dengan menggosokkan sisir plastik ke rambut yang kering, sedangkan gaya magnet dapat Anda lihat jika magnet batang didekatkan pada sebuah logam yang kecil. Gaya gesek dapat Anda lakukan dengan cara mendorong benda yang diletakkan di atas bidang datar yang kasar. Untuk menunjukkan adanya gaya pegas, saat Anda naik mobil, Anda tetap merasakan nikmat meskipun jalannya bergelombang atau ada yang berlubang. Untuk menunjukkan gejala adanya gaya berat, Anda dapat melakukannya dengan cara mengangkat sebuah kursi.

Selanjutnya untuk menggambarkan perpaduan antara dua gaya dapat dijelaskan, misalnya apabila pada sebuah benda bekerja beberapa gaya, tetapi benda tersebut tetap diam, maka kita dapat mengatakan bahwa resultan gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah nol. Untuk menunjukkan hal-hal tersebut di atas Anda harus melakukan percobaannya.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Kereta.
    2. Neraca pegas 2 buah.
CARA KERJA

Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!

    1. Ambillah sebuah balok kayu yang cukup ringan dan dua buah neraca pegas yang sama.
    2. Hubungkan ke dua ujung balok masing-masing dengan neraca pegas dengan keadaan.
    3. Catatlah besar gaya pada masing-masing neraca pegas.

Klik Disini untuk melihat Gambar 4.6 benda yang tetap diam ditarik oleh dua neraca pegas yang berlawanan arah

Klik Disini untuk melihat Tabel 4.4 Pengamatan perpaduan gaya

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Perpaduan Gaya.  Jelaskan pengertian Perpaduan Gaya tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Gaya merupakan suatu besaran yang memiliki besar dan arah (besaran vektor). Gaya dapat menyebabkan suatu benda diam menjadi bergerak, misalnya sewaktu kita mendorong atau menarik kursi. Sebaliknya, gaya dapat pula menyebabkan benda
bergerak menjadi berhenti, misalnya gaya gesek antara ban dengan jalan  sewaktu kita mengerem sepeda motor atau mobil yang sedang berjalan. Contoh yang lain, misalnya dengan ketapel, seorang anak dapat “melemparkan” kerikil sangat jauh karena karet pada ketapel memiliki gaya pegas. Bola yang kita lepaskan dari ketinggian tertentu akan jatuh ke permukaan bumi karena memiliki gaya berat.

Gaya listrik statis dapat Anda lihat gejalanya dengan menggosokkan sisir plastik ke rambut yang kering, sedangkan gaya magnet dapat Anda lihat jika magnet batang didekatkan pada sebuah logam yang kecil. Gaya gesek dapat Anda lakukan dengan cara mendorong benda yang diletakkan di atas bidang datar yang kasar. Untuk menunjukkan adanya gaya pegas, saat Anda naik mobil, Anda tetap merasakan nikmat meskipun jalannya bergelombang atau ada yang berlubang. Untuk menunjukkan gejala adanya gaya berat, Anda dapat melakukannya dengan cara mengangkat sebuah kursi.

Selanjutnya untuk menggambarkan perpaduan antara dua gaya dapat dijelaskan, misalnya apabila pada sebuah benda bekerja beberapa gaya, tetapi benda tersebut tetap diam, maka kita dapat mengatakan bahwa resultan gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah nol. Untuk menunjukkan hal-hal tersebut di atas Anda harus melakukan percobaannya.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Karet gelang
    2. Penggaris
    3. Beban berbagai ukuran
    4. Statif
CARA KERJA

Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk! 

    1. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif.
    2. Ukur panjang karet gelang mula-mula.
    3. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet yang satu lagi.
    4. Ukur panjang karet gelang sekarang.
    5. Ulangi mengukur panjang karet gelang setiap penggantian beban yang lebih besar (5 macam beban).
    6. Tuliskan hasil pengukuran Anda pada Tabel 4.3 

Klik Disini untuk melihat Gambar 4.5 Karet gelang yang digantung kemudian diberi beban yang makin lama makin berat.

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Gaya Berat.  Jelaskan pengertian Gaya Berat tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Gaya merupakan suatu besaran yang memiliki besar dan arah (besaran vektor). Gaya dapat menyebabkan suatu benda diam menjadi bergerak, misalnya sewaktu kita mendorong atau menarik kursi. Sebaliknya, gaya dapat pula menyebabkan benda
bergerak menjadi berhenti, misalnya gaya gesek antara ban dengan jalan  sewaktu kita mengerem sepeda motor atau mobil yang sedang berjalan. Contoh yang lain, misalnya dengan ketapel, seorang anak dapat “melemparkan” kerikil sangat jauh karena karet pada ketapel memiliki gaya pegas. Bola yang kita lepaskan dari ketinggian tertentu akan jatuh ke permukaan bumi karena memiliki gaya berat.

Gaya listrik statis dapat Anda lihat gejalanya dengan menggosokkan sisir plastik ke rambut yang kering, sedangkan gaya magnet dapat Anda lihat jika magnet batang didekatkan pada sebuah logam yang kecil. Gaya gesek dapat Anda lakukan dengan cara mendorong benda yang diletakkan di atas bidang datar yang kasar. Untuk menunjukkan adanya gaya pegas, saat Anda naik mobil, Anda tetap merasakan nikmat meskipun jalannya bergelombang atau ada yang berlubang. Untuk menunjukkan gejala adanya gaya berat, Anda dapat melakukannya dengan cara mengangkat sebuah kursi.

Selanjutnya untuk menggambarkan perpaduan antara dua gaya dapat dijelaskan, misalnya apabila pada sebuah benda bekerja beberapa gaya, tetapi benda tersebut tetap diam, maka kita dapat mengatakan bahwa resultan gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah nol. Untuk menunjukkan hal-hal tersebut di atas Anda harus melakukan percobaannya.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. Karet gelang
  2. Penggaris
  3. Beban 20 gr
  4. Statif
CARA KERJA

Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!

    1. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif.
    2. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet yang satu lagi.
    3. Tariklah beban ke bawah, kemudian lepaskan. Amati apa yang terjadi?

Gambar 4.4 Karet gelang yang digantung dan diberi beban kemudian ditarik lalu dilepaskan

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Gaya Pegas.  Jelaskan pengertian Gaya Pegas tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.
Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Gaya merupakan suatu besaran yang memiliki besar dan arah (besaran vektor). Gaya dapat menyebabkan suatu benda diam menjadi bergerak, misalnya sewaktu kita mendorong atau menarik kursi. Sebaliknya, gaya dapat pula menyebabkan benda
bergerak menjadi berhenti, misalnya gaya gesek antara ban dengan jalan  sewaktu kita mengerem sepeda motor atau mobil yang sedang berjalan. Contoh yang lain, misalnya dengan ketapel, seorang anak dapat “melemparkan” kerikil sangat jauh karena karet pada ketapel memiliki gaya pegas. Bola yang kita lepaskan dari ketinggian tertentu akan jatuh ke permukaan bumi karena memiliki gaya berat.

Gaya listrik statis dapat Anda lihat gejalanya dengan menggosokkan sisir plastik ke rambut yang kering, sedangkan gaya magnet dapat Anda lihat jika magnet batang didekatkan pada sebuah logam yang kecil. Gaya gesek dapat Anda lakukan dengan cara mendorong benda yang diletakkan di atas bidang datar yang kasar. Untuk menunjukkan adanya gaya pegas, saat Anda naik mobil, Anda tetap merasakan nikmat meskipun jalannya bergelombang atau ada yang berlubang. Untuk menunjukkan gejala adanya gaya berat, Anda dapat melakukannya dengan cara mengangkat sebuah kursi.

Selanjutnya untuk menggambarkan perpaduan antara dua gaya dapat dijelaskan, misalnya apabila pada sebuah benda bekerja beberapa gaya, tetapi benda tersebut tetap diam, maka kita dapat mengatakan bahwa resultan gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah nol. Untuk menunjukkan hal-hal tersebut di atas Anda harus melakukan percobaannya.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Magnet batang
    2. Jarum jahit
    3. Aluminium
    4. Seng
    5. Seutas Benang jahit
    6. Potongan Plastik
    7. Potongan Kertas
    8. Statif
    9. Isolasi plastik
CARA KERJA
  1. Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
  2. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai bersentuhan seperti gambar 4.2.
  3. Amati apa yang terjadi
  4. Masukkan data dalam tabel pengamatan
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Gaya Magnet.  Jelaskan pengertian Gaya Magnet tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  


Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Gaya merupakan suatu besaran yang memiliki besar dan arah (besaran vektor). Gaya dapat menyebabkan suatu benda diam menjadi bergerak, misalnya sewaktu kita mendorong atau menarik kursi. Sebaliknya, gaya dapat pula menyebabkan benda
bergerak menjadi berhenti, misalnya gaya gesek antara ban dengan jalan  sewaktu kita mengerem sepeda motor atau mobil yang sedang berjalan. Contoh yang lain, misalnya dengan ketapel, seorang anak dapat “melemparkan” kerikil sangat jauh karena karet pada ketapel memiliki gaya pegas. Bola yang kita lepaskan dari ketinggian tertentu akan jatuh ke permukaan bumi karena memiliki gaya berat.

Gaya listrik statis dapat Anda lihat gejalanya dengan menggosokkan sisir plastik ke rambut yang kering, sedangkan gaya magnet dapat Anda lihat jika magnet batang didekatkan pada sebuah logam yang kecil. Gaya gesek dapat Anda lakukan dengan cara mendorong benda yang diletakkan di atas bidang datar yang kasar. Untuk menunjukkan adanya gaya pegas, saat Anda naik mobil, Anda tetap merasakan nikmat meskipun jalannya bergelombang atau ada yang berlubang. Untuk menunjukkan gejala adanya gaya berat, Anda dapat melakukannya dengan cara mengangkat sebuah kursi.

Selanjutnya untuk menggambarkan perpaduan antara dua gaya dapat dijelaskan, misalnya apabila pada sebuah benda bekerja beberapa gaya, tetapi benda tersebut tetap diam, maka kita dapat mengatakan bahwa resultan gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah nol. Untuk menunjukkan hal-hal tersebut di atas Anda harus melakukan percobaannya.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Sisir plastik.
    2. Rambut seseorang yang agak tebal dan kering.
    3. Potongan-potongan kertas kecil.
CARA KERJA
    1. Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
    2. Sisirlah rambut kering yang agak tebal dengan sisir plastik.
    3. Kemudian dekatkan sisir plastik itu ke potongan-potongan kertas kecil,
    4. Amati apa yang terjadi?

Klik Disini untuk melihat Gambar 4.1 Sisir yang telah digosok dengan rambut kering didekatkan dengan potongan kertas

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Gaya Listrik Statis.  Jelaskan pengertian Gaya Listrik Statis tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  


Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Gaya merupakan suatu besaran yang memiliki besar dan arah (besaran vektor). Gaya dapat menyebabkan suatu benda diam menjadi bergerak, misalnya sewaktu kita mendorong atau menarik kursi. Sebaliknya, gaya dapat pula menyebabkan benda
bergerak menjadi berhenti, misalnya gaya gesek antara ban dengan jalan  sewaktu kita mengerem sepeda motor atau mobil yang sedang berjalan. Contoh yang lain, misalnya dengan ketapel, seorang anak dapat “melemparkan” kerikil sangat jauh karena karet pada ketapel memiliki gaya pegas. Bola yang kita lepaskan dari ketinggian tertentu akan jatuh ke permukaan bumi karena memiliki gaya berat.

Gaya listrik statis dapat Anda lihat gejalanya dengan menggosokkan sisir plastik ke rambut yang kering, sedangkan gaya magnet dapat Anda lihat jika magnet batang didekatkan pada sebuah logam yang kecil. Gaya gesek dapat Anda lakukan dengan cara mendorong benda yang diletakkan di atas bidang datar yang kasar. Untuk menunjukkan adanya gaya pegas, saat Anda naik mobil, Anda tetap merasakan nikmat meskipun jalannya bergelombang atau ada yang berlubang. Untuk menunjukkan gejala adanya gaya berat, Anda dapat melakukannya dengan cara mengangkat sebuah kursi.

Selanjutnya untuk menggambarkan perpaduan antara dua gaya dapat dijelaskan, misalnya apabila pada sebuah benda bekerja beberapa gaya, tetapi benda tersebut tetap diam, maka kita dapat mengatakan bahwa resultan gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah nol. Untuk menunjukkan hal-hal tersebut di atas Anda harus melakukan percobaannya.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. Kereta
  2. Neraca Pegas 2 buah
  3. Balok Kayu 5 x 5 x 10 cm (Atau benda lainnya)
CARA KERJA

Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!

    1. Letakkan sebuah balok kayu di atas meja.
    2. Kaitkan ujung neraca pegas pada balok (seperti tampak pada gambar).
    3. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan-lahan, dan catat penunjukkan pada skala neraca pegas (saat balok mulai bergerak).
    4. Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan untuk bergerak.

klik disini Gambar 4.3 Gaya gesek benda

klik disini untuk melihat Tabel 4.2. Pengamatan gaya gesek

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Gaya Gesek.  Jelaskan pengertian Gaya Gesek tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

KP-2: Gerak
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  


Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar seseorang yang mempunyai sepeda motor, mengatakan bahwa ia mengendarai sepeda motornya mencapai kecepatan 110, tanpa menyebutkan satuannya. Makna dari angka tersebut adalah laju yang dicapai pada saat motor berlari yaitu 110 km/jam. 

Gambar 4.7 Spedometer (alat untuk mengukur kelajuan)

Untuk menghindari salah konsep dalam hal tersebut perlu eksperimen mengenai “kecepatan” dalam bentuk gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).

Dalam kegiatan praktikum ini dilakukan percobaan mengenai gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan. Dari praktikum ini akan didapat hubungan antara: jarak (s), waktu (t), kecepatan (v) dan percepatan (a). Dengan variabel-variabel tersebut maka dapat dibuat grafik hubungan antara jarak dan waktu serta kecepatan dan waktu.

Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap. Kecepatan suatu benda yang bergerak lurus adalah tetap bila dalam selang waktu, jarak ditempuh dan arahnya sama. Kecepatannya dapat ditulis dengan persamaan kecepatan sebagai berikut ( klik disini untuk melihat persamaan kecepatan )

Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap. 

Klik Disini untuk melihat besaran GLBB

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Katrol gantung tunggal.
    2. Stop watch.
    3. Penggaris.
    4. Beban gantung 100 gr (2 buah).
    5. Statif dan klem.
    6. Benang kasur.
    7. Plastisin.
    8. Beban tambahan.
CARA KERJA

Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!

    1. Rakitlah alat dan bahan seperti tampak pada Gambar 4.8.
    2. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila turun  dan naik. 
    3.  Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
    4. Ukur panjang BC.
    5. Biarkan sistem bergerak   turun dan naik. Catat waktu yang diperlukan untuk bergerak dari B ke C.
    6. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap, B tetap, C berubah).
    7. Catat datanya pada tabel di bawah ini.
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Gerak Lurus Beraturan (GLB).  Jelaskan pengertian Gerak Lurus Beraturan (GLB) tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  


Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar seseorang yang mempunyai sepeda motor, mengatakan bahwa ia mengendarai sepeda motornya mencapai kecepatan 110, tanpa menyebutkan satuannya. Makna dari angka tersebut adalah laju yang dicapai pada saat motor berlari yaitu 110 km/jam. 

Gambar 4.7 Spedometer (alat untuk mengukur kelajuan)

Untuk menghindari salah konsep dalam hal tersebut perlu eksperimen mengenai “kecepatan” dalam bentuk gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).

Dalam kegiatan praktikum ini dilakukan percobaan mengenai gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan. Dari praktikum ini akan didapat hubungan antara: jarak (s), waktu (t), kecepatan (v) dan percepatan (a). Dengan variabel-variabel tersebut maka dapat dibuat grafik hubungan antara jarak dan waktu serta kecepatan dan waktu.

Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap. Kecepatan suatu benda yang bergerak lurus adalah tetap bila dalam selang waktu, jarak ditempuh dan arahnya sama. Kecepatannya dapat ditulis dengan persamaan kecepatan sebagai berikut ( klik disini untuk melihat persamaan kecepatan )

Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap. 

Klik Disini untuk melihat besaran GLBB

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. Katrol gantung tunggal.
  2. Stop watch.
  3. Penggaris. 
  4. Beban gantung 100 gr (2 buah).
  5. Statif dan klem.
  6. Benang kasur.
  7. Plastisin.
  8. Beban tambahan.
CARA KERJA

Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!

    1. Susun alat seperti pada  Gambar 4.9.
    2. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC).
    3. Biarkan sistem bergerak ( M1 dan m ) turun dan M naik, usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B.
    4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1+m) dari A ke B (t2 AB) dan M untuk bergerak dari B ke C  
    5. Lakukan percobaan  sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah) dan catat datanya pada tabel berikut ini.
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).  Jelaskan pengertian Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

KP-3: Pesawat Sederhana
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

    1. Menjelaskan manfaat dari katrol.
    2. Menentukan keuntungan mekanik (KM)  pada  katrol.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Dalam melakukan aktivitas sehari-hari sering kita memerlukan bantuan alat atau pesawat. Ada pesawat yang dikategorikan rumit ada pula pesawat sederhana. Pemahaman konsep IPA tentang pesawat sederhana merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dipahami dan dimengerti kebenarannya. Mengingat pesawat sederhana ini telah menyatu pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu memudahkan melakukan kerja. Untuk itu, melalui praktikum, diharapkan pengetahuan mahasiswa tentang pesawat sederhana menyatu dalam aktivitas profesionalisme sebagai guru.

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat enam jenis pesawat sederhana yang dapat dimanfaatkan yaitu: bidang miring, baji, sekrup, tuas, katrol dan roda berganda. Meskipun demikian, di antara 6 jenis yang disebutkan di atas, ada juga pesawat sederhana yang lainnya yaitu: kampak, catut, gunting, linggis, palu, dongkrak. Selanjutnya, ada tiga alasan  yang memungkinkan mengapa pesawat sederhana dibuat. Alasan-alasan tersebut di antaranya, pesawat sederhana dapat:

    1. melipat gandakan gaya atau kemampuan;
    2. memperbesar kecepatan atau jarak yang lebih besar;
    3. merubah arah kerja yang kita lakukan.

Walaupun pesawat sederhana tidak menyimpan atau menciptakan kerja, namun dengan gaya yang kecil dapat melakukan perpindahan yang besar, dan gaya yang besar menghasilkan perpindahan yang kecil.

Pada Kegiatan praktikum ini Anda akan melakukan percobaan dengan katrol dan tuas. Apakah yang dimaksud dengan katrol dan tuas di sini?

Katrol adalah salah satu jenis pesawat sederhana yang berputar. Keuntungan katrol bisa berupa keuntungan mekanik dan keuntungan arah gaya. Dalam kehidupan sehari–hari, kita sering melihat katrol yang digunakan untuk: menderek mobil yang
terbalik, timba air sumur, serta crain pada pembangunan gedung bertingkat.

Ada berbagai macam jenis katrol antara lain:

    1. Katrol tetap.
    2. Katrol bergerak.
    3. Katrol Majemuk atau Takal.

Gambar 4.10 Jenis-Jenis katrol


Sekarang mari kita lanjutkan dengan bahasan mengenai tuas. Tuas adalah salah satu jenis pesawat sederhana yang  memiliki lengan kuasa dan lengan beban sehingga dapat digunakan  untuk mengangkat beban yang berat sehingga terasa lebih ringan.

Gambar 4.11 Tuas

Pada prinsipnya tuas terdiri dari:

    1. Titik beban yaitu  titik di mana sebuah beban diletakkan.
    2. Titik Kuasa yaitu titik di mana dilakukannya gaya.
    3. Lengan beban yaitu jarak dari titik beban ke titik tumpu.
    4. Lengan kuasa yaitu jarak dari titik kuasa ke titik tumpu.
    5. Beban yaitu benda yang akan kita angkat.
    6. Kuasa yaitu gaya yang kita kerjakan.

Gambar 4.12 Bagian-Bagian dari Tuas

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. Katrol tetap.
  2. Katrol bergerak.
  3. Neraca pegas 0-500 gram.
  4. Beban 200 gram, 100 gram, 50 gram, 20 gram (masing-masing dua  buah).
  5. Benang secukupnya atau senar plastik.
  6. Statif atau penggantung katrol.
CARA KERJA
  1. Lakukanlah kalibrasi untuk beban yang akan digunakan (200 gr, 100 gr, 50 gr, dan 20 gr) dengan menggunakan neraca pegas seperti pada Gambar 4.13. Periksa apakah skala pada pegas menunjukkan keterbacaan yang sama dengan nilai beban yang tertera. Masukan data hasil kalibrasi Anda dalam Tabel 4.7 pada lembar pengamatan di akhir modul ini.
  2. Susunlah alat dan bahan percobaan seperti Gambar 4.14. Setelah beban A tergantung, catatlah skala yang terdapat pada pegas.
  3. Kemudian bandingkan dengan massa beban A. Kemudian lakukan langkah (b) dengan mengganti beban pada A secara  berurutan dari 100 gr sampai dengan 400 gr.
  4. Selanjutnya lakukan kegiatan praktikum menggunakan katrol bergerak dan katrol tetap seperti dalam Gambar 4.15.
  5. Catatlah skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol bergerak di A.
  6. Lakukan kegiatan pada langkah (d) dan (e) dengan mengganti beban A dari 100 gram sampai 400 gram.
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Katrol.  Jelaskan pengertian Katrol tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

    1. Menjelaskan manfaat dari tuas.

    2. Menentukan keuntungan mekanik (KM)  pada tuas.


Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Dalam melakukan aktivitas sehari-hari sering kita memerlukan bantuan alat atau pesawat. Ada pesawat yang dikategorikan rumit ada pula pesawat sederhana. Pemahaman konsep IPA tentang pesawat sederhana merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dipahami dan dimengerti kebenarannya. Mengingat pesawat sederhana ini telah menyatu pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu memudahkan melakukan kerja. Untuk itu, melalui praktikum, diharapkan pengetahuan mahasiswa tentang pesawat sederhana menyatu dalam aktivitas profesionalisme sebagai guru.

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat enam jenis pesawat sederhana yang dapat dimanfaatkan yaitu: bidang miring, baji, sekrup, tuas, katrol dan roda berganda. Meskipun demikian, di antara 6 jenis yang disebutkan di atas, ada juga pesawat sederhana yang lainnya yaitu: kampak, catut, gunting, linggis, palu, dongkrak. Selanjutnya, ada tiga alasan  yang memungkinkan mengapa pesawat sederhana dibuat. Alasan-alasan tersebut di antaranya, pesawat sederhana dapat:

    1. melipat gandakan gaya atau kemampuan;
    2. memperbesar kecepatan atau jarak yang lebih besar;
    3. merubah arah kerja yang kita lakukan.

Walaupun pesawat sederhana tidak menyimpan atau menciptakan kerja, namun dengan gaya yang kecil dapat melakukan perpindahan yang besar, dan gaya yang besar menghasilkan perpindahan yang kecil.

Pada Kegiatan praktikum ini Anda akan melakukan percobaan dengan katrol dan tuas. Apakah yang dimaksud dengan katrol dan tuas di sini?

Katrol adalah salah satu jenis pesawat sederhana yang berputar. Keuntungan katrol bisa berupa keuntungan mekanik dan keuntungan arah gaya. Dalam kehidupan sehari–hari, kita sering melihat katrol yang digunakan untuk: menderek mobil yang
terbalik, timba air sumur, serta crain pada pembangunan gedung bertingkat.

Ada berbagai macam jenis katrol antara lain:

    1. Katrol tetap.
    2. Katrol bergerak.
    3. Katrol Majemuk atau Takal.

Gambar 4.10 Jenis-Jenis katrol


Sekarang mari kita lanjutkan dengan bahasan mengenai tuas. Tuas adalah salah satu jenis pesawat sederhana yang  memiliki lengan kuasa dan lengan beban sehingga dapat digunakan  untuk mengangkat beban yang berat sehingga terasa lebih ringan.

Gambar 4.11 Tuas

Pada prinsipnya tuas terdiri dari:

    1. Titik beban yaitu  titik di mana sebuah beban diletakkan.
    2. Titik Kuasa yaitu titik di mana dilakukannya gaya.
    3. Lengan beban yaitu jarak dari titik beban ke titik tumpu.
    4. Lengan kuasa yaitu jarak dari titik kuasa ke titik tumpu.
    5. Beban yaitu benda yang akan kita angkat.
    6. Kuasa yaitu gaya yang kita kerjakan.

Gambar 4.12 Bagian-Bagian dari Tuas

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Penggaris ukuran panjang 30 – 100 cm.
    2. Statif / penyangga untuk menggantung penggaris.
    3. Benang secukupnya.
    4. Beban antara 10 gram dampai dengan 200 gram masing-masing satu buah.
    5. Klip kertas sebagai pengganti beban.
CARA KERJA

Susunlah penggaris dan statif/penyangga seperti Gambar 4.16 berikut.

Gantungkan penggaris dengan lengan-lengan yang panjang, sehingga dalam keadaan setimbang. Dalam hal ini anggaplah titik nol (0) berada di tengah-tengah penggaris (misal, jika panjang penggaris 30 cm, maka titik sumbu nol pada angka 15)

    1. Gantungkan beban 100 gram pada lengan kiri (A) dan 20 gram pada lengan kanan (B). Atur kedudukan penggaris supaya tetap dalam keadaan setimbang.
    2. Catatlah  jarak OR dan OE pada Tabel 4.8 di Lembar Pengamatan diakhir modul ini. 
    3. Ulangi langkah (b) dan (c) untuk melengkapi Tabel 4.8 tersebut.

Jika tersedia KIT IPA SD, Anda dapat menggunakan tuas lengkap dengan penyangga yang terbuat dari plastik (Gambar 4.17). Sedangkan cara kerjanya sama seperti mistar/penggaris yang digantung. 

 

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Tuas. Jelaskan pengertian Tuas tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

Modul 6 - Gelombang Kegiatan Praktikum
KP-1: Jenis dan Bentuk Gelombang
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

A. GELOMBANG BERJALAN


Dalam percobaan getaran Anda telah mengenal getaran, yaitu gerak bolak-baliksesuatu benda melalui titik kesetimbangannya. Getaran benda yang telah Anda amati terjadi pada keseluruhan benda itu. Hal yang akan Anda pelajari selanjutnya adalah keadaan bagian-bagian benda yang lain, jika getaran itu terjadi pada salah satu bagian benda.

klik disini untuk melihat Gambar 6.1 Tali Direntangkan

Misalnya sebuah tali direntangkan. Bagian-bagian tali itu kita tandai dengan huruf A, B, C, D dan seterusnya. Jika ujung A itu digetarkan, bagaimanakah dengan bagian yang lain (bagian A, B, C, D, dan seterusnya)? Ini merupakan salah satu hal yang akan Anda pelajari dalam percobaan berikut ini.

Salah satu hal yang perlu Anda perhatikan adalah Jika Anda menggetarkan titik A, Anda memerlukan energi untuk menggetarkan titik A itu energi yang Anda gunakan untuk menggetarkan titik A itu, berpindah ke titik A, sehingga titik A bergetar dan memiliki sejumlah energi. Jadi jika suatu materi bergetar, berarti materi itu memiliki energi.

Dalam percobaan berikut ini hal-hal yang akan Anda pelajari selanjutnya adalah:

    1. Jika suatu gelombang berjalan, bagaimanakah materi-materi yang dilewati gelombang itu?
    2. Bagaimanakah dengan energi gelombang itu?
    3. Dapatkah gelombang dipantulkan?
    4. Samakah bentuk gelombang pantul dengan bentuk gelombang asalnya?

Dalam mempelajari gelombang, kita akan menggunakan istilah-istilah titik kesetimbangan, fase positif, dan fase negatif. Tujuan menggunakan istilah-istilah tersebut untuk mempermudah komunikasi, sehingga dengan kalimat yang lebih ringkas, karena menggunakan istilah tersebut Anda dapat mengenal maksud kalimat itu.

Seperti yang telah Anda ketahui, titik yang kita rebut titik kesetimbangan letaknya di tengah-tengah lintasan getaran.

Klik disini Gambar 6.2 Titik kesetimbangan dan simpangan.

Simpangan benda yang bergetar ini yang diperhitungkan dari titik 0 (titik kesetimbangan) ada dua buah, yaitu simpangan di sebelah atas titik 0 dan simpangan di sebelah bawah titik 0 (menurut Gambar 6.2). Untuk memudahkan dalam mengenali simpangan di sebelah atas titik 0 dan di bawah titik 0, simpangan yang lain berfase negatif. Misalnya simpangan di atas titik 0 kita sebut berfase positif dan simpangan di bawah titik 0 kita sebut berfase negatif. Dalam perjanjian yang mungkin sering Anda temui di dalam buku-buku pelajaran Fisika, yang biasa digunakan simpangan di atas titik 0 disebut berfase positif dan simpangan di bawah titik 0 disebut berfase negatif. Perjanjian ini melahirkan tanda “+” dan “-” yang selanjutnya dipakai dalam persamaan.

Dalam percobaan nanti, Anda dapat dengan bebas menentukan simpangan yang positif dan negatifnya, asalkan jika simpangan yang satu diberi tanda positif (+), simpangan yang lainnya lagi diberi tanda negatif (-).

B. GELOMBANG STASIONER

Marilah kita lihat dahulu istilah simpangan dan amplitudo yang akan Anda temui dalam uraian gelombang stasioner ini. Perhatikan Gambar 6.3 berikut ini.

Simpangan adalah semua titik yang berada di luar titik kesetimbangan (titik nol). Besar simpangan biasanya dinyatakan dengan y dan nilainya itu dapat positif atau negatif bergantung pada kedudukan titik y tersebut. Contoh sebuah simpangan
positif pada Gambar 6.3 adalah titik Q dengan besar simpangan y1; sedangkan contoh simpangan negatifnya adalah U dengan besar simpangan y3.

Amplitudo adalah simpangan terbesar yang terdapat dalam suatu gelombang. Contoh amplitudo pada Gambar 6.3 adalah titik R untuk amplitudo yang bernilai positif dan titik V untuk amplitudo yang bernilai negatif. Besarnya amplitudo biasanya
dinyatakan dengan huruf A.

Dalam teori gelombang disebutkan bahwa dua gelombang dapat terpadu menjadi satu gelombang yang besar simpangan-simpangannya sama dengan penjumlahan simpangan-simpangan kedua gelombang itu. Pernyataan ini digambarkan dalam bentuk persamaan:

y3 = y1+ y2

y1  =  simpangan gelombang ke-1.
y2  =  simpangan gelombang ke-2.
y3  =  simpangan hasil paduan gelombang ke-1 dan ke-2.

Untuk lebih jelasnya dapat Anda perhatikan Gambar 6.4.

Simpangan hasil paduan simpangan gelombang ke-1 dan ke-2 tidak hanya bergantung pada besarnya simpangan kedua gelombang itu, tetapi juga bergantung pada fasenya. Jika dua gelombang memiliki simpangan-simpangan yang fasenya sama, kedua gelombang itu akan menghasilkan gelombang yang simpangan-simpangannya lebih besar daripada simpangan-simpangan kedua gelombang asalnya itu.

Klik Disini Gambar 6.4 Paduan gelombang dengan fase yang sama

Tetapi jika simpangan-simpangan kedua gelombang itu berlawanan fasenya, simpangan-simpangan itu akan saling mengurangi, seperti pada Gambar 6.5.Paduan gelombang dengan fase yang berlawanan

Rangkaiannya seperti pada Gambar 6.6 

Jika pewaktu ketik bergetar, sehingga menimbulkan gelombang pada tali, gelombang yang terjadi hanya akan sampai pada bagian tali di atas katrol meja. Bagian tali ini merupakan ujung terikat untuk gelombang itu. Percobaan dengan alat-alat ini
digunakan untuk membimbing Anda dalam:
a.  menjelaskan pengertian gelombang stasioner;
b.  menjelaskan ha1-hal yang menimbulkan gelombang stasioner;
c.  menjelaskan pengaruh tegangan terhadap panjang gelombang.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Slinki.
    2. Kabel listrik, panjang 5 m,  f = 0,5 cm.
    3. Benang kasur panjang 3 m.
    4. Karet gelang.
CARA KERJA

1. Percobaan bentuk dan jenis gelombang

a.  Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman Anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.

b.  Usiklah ujung slinki yang Anda pegang itu dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke kiri lain ke kanan seperti pada gambar berikut.

Klik disini Gambar 6.7 Memberi usikan pada slinki

Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung slinki? Apa yang merambat pada slinki? Apa gelombang itu?

c. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah b. Amati arah getar  (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang transversal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang transversal itu?

d. Ikatkan karet gelang di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki yang Anda pegang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika gelombang berjalan, ikut berpindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui pegas? Jika ada, dari manakah asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah a sampai dengan d sekali lagi. Kali ini slinki diganti kabel listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki. Jika ada perbedaannya, sebutkan! 

f. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang yang cukup kokoh atau dipegang dengan Anda. Ujung yang lain dipegang sendiri. Usiklah ujung slinki yang Anda pegang berulang-ulang dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke belakang lain ke depan seperti gambar 6.8

Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi disebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang longitudinal tersebut?

g.  Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Jenis-Jenis Gelombang. Jelaskan pengertian Jenis-Jenis Gelombang tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Mengamati sifat pemantulan gelombang.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

A. GELOMBANG BERJALAN


Dalam percobaan getaran Anda telah mengenal getaran, yaitu gerak bolak-baliksesuatu benda melalui titik kesetimbangannya. Getaran benda yang telah Anda amati terjadi pada keseluruhan benda itu. Hal yang akan Anda pelajari selanjutnya adalah keadaan bagian-bagian benda yang lain, jika getaran itu terjadi pada salah satu bagian benda.

klik disini untuk melihat Gambar 6.1 Tali Direntangkan

Misalnya sebuah tali direntangkan. Bagian-bagian tali itu kita tandai dengan huruf A, B, C, D dan seterusnya. Jika ujung A itu digetarkan, bagaimanakah dengan bagian yang lain (bagian A, B, C, D, dan seterusnya)? Ini merupakan salah satu hal yang akan Anda pelajari dalam percobaan berikut ini.

Salah satu hal yang perlu Anda perhatikan adalah Jika Anda menggetarkan titik A, Anda memerlukan energi untuk menggetarkan titik A itu energi yang Anda gunakan untuk menggetarkan titik A itu, berpindah ke titik A, sehingga titik A bergetar dan memiliki sejumlah energi. Jadi jika suatu materi bergetar, berarti materi itu memiliki energi.

Dalam percobaan berikut ini hal-hal yang akan Anda pelajari selanjutnya adalah:

    1. Jika suatu gelombang berjalan, bagaimanakah materi-materi yang dilewati gelombang itu?
    2. Bagaimanakah dengan energi gelombang itu?
    3. Dapatkah gelombang dipantulkan?
    4. Samakah bentuk gelombang pantul dengan bentuk gelombang asalnya?

Dalam mempelajari gelombang, kita akan menggunakan istilah-istilah titik kesetimbangan, fase positif, dan fase negatif. Tujuan menggunakan istilah-istilah tersebut untuk mempermudah komunikasi, sehingga dengan kalimat yang lebih ringkas, karena menggunakan istilah tersebut Anda dapat mengenal maksud kalimat itu.

Seperti yang telah Anda ketahui, titik yang kita rebut titik kesetimbangan letaknya di tengah-tengah lintasan getaran.

Klik disini Gambar 6.2 Titik kesetimbangan dan simpangan.

Simpangan benda yang bergetar ini yang diperhitungkan dari titik 0 (titik kesetimbangan) ada dua buah, yaitu simpangan di sebelah atas titik 0 dan simpangan di sebelah bawah titik 0 (menurut Gambar 6.2). Untuk memudahkan dalam mengenali simpangan di sebelah atas titik 0 dan di bawah titik 0, simpangan yang lain berfase negatif. Misalnya simpangan di atas titik 0 kita sebut berfase positif dan simpangan di bawah titik 0 kita sebut berfase negatif. Dalam perjanjian yang mungkin sering Anda temui di dalam buku-buku pelajaran Fisika, yang biasa digunakan simpangan di atas titik 0 disebut berfase positif dan simpangan di bawah titik 0 disebut berfase negatif. Perjanjian ini melahirkan tanda “+” dan “-” yang selanjutnya dipakai dalam persamaan.

Dalam percobaan nanti, Anda dapat dengan bebas menentukan simpangan yang positif dan negatifnya, asalkan jika simpangan yang satu diberi tanda positif (+), simpangan yang lainnya lagi diberi tanda negatif (-).

B. GELOMBANG STASIONER

Marilah kita lihat dahulu istilah simpangan dan amplitudo yang akan Anda temui dalam uraian gelombang stasioner ini. Perhatikan Gambar 6.3 berikut ini.

Simpangan adalah semua titik yang berada di luar titik kesetimbangan (titik nol). Besar simpangan biasanya dinyatakan dengan y dan nilainya itu dapat positif atau negatif bergantung pada kedudukan titik y tersebut. Contoh sebuah simpangan
positif pada Gambar 6.3 adalah titik Q dengan besar simpangan y1; sedangkan contoh simpangan negatifnya adalah U dengan besar simpangan y3.

Amplitudo adalah simpangan terbesar yang terdapat dalam suatu gelombang. Contoh amplitudo pada Gambar 6.3 adalah titik R untuk amplitudo yang bernilai positif dan titik V untuk amplitudo yang bernilai negatif. Besarnya amplitudo biasanya
dinyatakan dengan huruf A.

Dalam teori gelombang disebutkan bahwa dua gelombang dapat terpadu menjadi satu gelombang yang besar simpangan-simpangannya sama dengan penjumlahan simpangan-simpangan kedua gelombang itu. Pernyataan ini digambarkan dalam bentuk persamaan:

y3 = y1+ y2

y1  =  simpangan gelombang ke-1.
y2  =  simpangan gelombang ke-2.
y3  =  simpangan hasil paduan gelombang ke-1 dan ke-2.

Untuk lebih jelasnya dapat Anda perhatikan Gambar 6.4.

Simpangan hasil paduan simpangan gelombang ke-1 dan ke-2 tidak hanya bergantung pada besarnya simpangan kedua gelombang itu, tetapi juga bergantung pada fasenya. Jika dua gelombang memiliki simpangan-simpangan yang fasenya sama, kedua gelombang itu akan menghasilkan gelombang yang simpangan-simpangannya lebih besar daripada simpangan-simpangan kedua gelombang asalnya itu.

Klik Disini Gambar 6.4 Paduan gelombang dengan fase yang sama

Tetapi jika simpangan-simpangan kedua gelombang itu berlawanan fasenya, simpangan-simpangan itu akan saling mengurangi, seperti pada Gambar 6.5.Paduan gelombang dengan fase yang berlawanan

Rangkaiannya seperti pada Gambar 6.6 

Jika pewaktu ketik bergetar, sehingga menimbulkan gelombang pada tali, gelombang yang terjadi hanya akan sampai pada bagian tali di atas katrol meja. Bagian tali ini merupakan ujung terikat untuk gelombang itu. Percobaan dengan alat-alat ini
digunakan untuk membimbing Anda dalam:
a.  menjelaskan pengertian gelombang stasioner;
b.  menjelaskan ha1-hal yang menimbulkan gelombang stasioner;
c.  menjelaskan pengaruh tegangan terhadap panjang gelombang.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Slinki.
    2. Benang kasur.
    3. Kerikil.
CARA KERJA
    1. Lakukan percobaan tersebut di kolam, di bak air atau di bejana yang berisi air, jatuhkan kerikil ke atas permukaan air. Kemudian amati gelombang yang terjadi di permukaan air. Bagaimanakah bentuk gelombangnya? Perhatikan sisi-sisi kolam, bak atau bejana yang dikenai gelombang. Adakah gelombang yang dipantulkan?
    2. Rentangkan slinki sejauh 1,5 m. Ikatkan salah satu ujungnya pada tiang yang kokoh atau dipegang teman Anda, ujung yang satu ini harus tetap pada tempat yang tidak bergeser (disebut ujung terikat).
    3. Ujung slinki lainnya Anda pegang, getarkan situ kali sehingga membentuk setengah panjang gelombang, seperti pada Gambar 6.9 berikut. Amati perambatan setengah gelombang (denyut) sampai gelombang tersebut hilang. Jika pola perambatan gelombang tersebut belum teramati dengan jelas, getarkan lagi Ujung slinki tersebut, dapatkah gelombang dipantulkan? Bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan fase gelombang asalnya?
    4. Ujung slinki yang terikat atau yang dipegang oleh teman Anda sekarang ikat dengan benang yang panjangnya + 1,5 m. Ikatkan Ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang yang kokoh atau dipegang saja oleh teman Anda. Ujung slinki ini sekarang dapat bergerak bebas oleh karena itu kita sebut slinki ujung bebas.
    5. Getarkan ujung slinki yang Anda pegang satu kali sehingga membentuk setengah panjang gelombang seperti percobaan 2 langkah 2. Amati perambatan setengah panjang gelombang ini. Dengan ujung bebas ini, bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan gelombang asalnya?
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Sifat Pemantulan Gelombang. Jelaskan pengertian Sifat Pemantulan Gelombang tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

    1. mengamati gelombang stasioner;
    2. menjelaskan pengertian gelombang stasioner;
    3. menjelaskan hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner;
    4. menjelaskan pengaruh tegangan terhadap panjang gelombang.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

A. GELOMBANG BERJALAN


Dalam percobaan getaran Anda telah mengenal getaran, yaitu gerak bolak-baliksesuatu benda melalui titik kesetimbangannya. Getaran benda yang telah Anda amati terjadi pada keseluruhan benda itu. Hal yang akan Anda pelajari selanjutnya adalah keadaan bagian-bagian benda yang lain, jika getaran itu terjadi pada salah satu bagian benda.

klik disini untuk melihat Gambar 6.1 Tali Direntangkan

Misalnya sebuah tali direntangkan. Bagian-bagian tali itu kita tandai dengan huruf A, B, C, D dan seterusnya. Jika ujung A itu digetarkan, bagaimanakah dengan bagian yang lain (bagian A, B, C, D, dan seterusnya)? Ini merupakan salah satu hal yang akan Anda pelajari dalam percobaan berikut ini.

Salah satu hal yang perlu Anda perhatikan adalah Jika Anda menggetarkan titik A, Anda memerlukan energi untuk menggetarkan titik A itu energi yang Anda gunakan untuk menggetarkan titik A itu, berpindah ke titik A, sehingga titik A bergetar dan memiliki sejumlah energi. Jadi jika suatu materi bergetar, berarti materi itu memiliki energi.

Dalam percobaan berikut ini hal-hal yang akan Anda pelajari selanjutnya adalah:

    1. Jika suatu gelombang berjalan, bagaimanakah materi-materi yang dilewati gelombang itu?
    2. Bagaimanakah dengan energi gelombang itu?
    3. Dapatkah gelombang dipantulkan?
    4. Samakah bentuk gelombang pantul dengan bentuk gelombang asalnya?

Dalam mempelajari gelombang, kita akan menggunakan istilah-istilah titik kesetimbangan, fase positif, dan fase negatif. Tujuan menggunakan istilah-istilah tersebut untuk mempermudah komunikasi, sehingga dengan kalimat yang lebih ringkas, karena menggunakan istilah tersebut Anda dapat mengenal maksud kalimat itu.

Seperti yang telah Anda ketahui, titik yang kita rebut titik kesetimbangan letaknya di tengah-tengah lintasan getaran.

Klik disini Gambar 6.2 Titik kesetimbangan dan simpangan.

Simpangan benda yang bergetar ini yang diperhitungkan dari titik 0 (titik kesetimbangan) ada dua buah, yaitu simpangan di sebelah atas titik 0 dan simpangan di sebelah bawah titik 0 (menurut Gambar 6.2). Untuk memudahkan dalam mengenali simpangan di sebelah atas titik 0 dan di bawah titik 0, simpangan yang lain berfase negatif. Misalnya simpangan di atas titik 0 kita sebut berfase positif dan simpangan di bawah titik 0 kita sebut berfase negatif. Dalam perjanjian yang mungkin sering Anda temui di dalam buku-buku pelajaran Fisika, yang biasa digunakan simpangan di atas titik 0 disebut berfase positif dan simpangan di bawah titik 0 disebut berfase negatif. Perjanjian ini melahirkan tanda “+” dan “-” yang selanjutnya dipakai dalam persamaan.

Dalam percobaan nanti, Anda dapat dengan bebas menentukan simpangan yang positif dan negatifnya, asalkan jika simpangan yang satu diberi tanda positif (+), simpangan yang lainnya lagi diberi tanda negatif (-).

B. GELOMBANG STASIONER

Marilah kita lihat dahulu istilah simpangan dan amplitudo yang akan Anda temui dalam uraian gelombang stasioner ini. Perhatikan Gambar 6.3 berikut ini.

Simpangan adalah semua titik yang berada di luar titik kesetimbangan (titik nol). Besar simpangan biasanya dinyatakan dengan y dan nilainya itu dapat positif atau negatif bergantung pada kedudukan titik y tersebut. Contoh sebuah simpangan
positif pada Gambar 6.3 adalah titik Q dengan besar simpangan y1; sedangkan contoh simpangan negatifnya adalah U dengan besar simpangan y3.

Amplitudo adalah simpangan terbesar yang terdapat dalam suatu gelombang. Contoh amplitudo pada Gambar 6.3 adalah titik R untuk amplitudo yang bernilai positif dan titik V untuk amplitudo yang bernilai negatif. Besarnya amplitudo biasanya
dinyatakan dengan huruf A.

Dalam teori gelombang disebutkan bahwa dua gelombang dapat terpadu menjadi satu gelombang yang besar simpangan-simpangannya sama dengan penjumlahan simpangan-simpangan kedua gelombang itu. Pernyataan ini digambarkan dalam bentuk persamaan:

y3 = y1+ y2

y1  =  simpangan gelombang ke-1.
y2  =  simpangan gelombang ke-2.
y3  =  simpangan hasil paduan gelombang ke-1 dan ke-2.

Untuk lebih jelasnya dapat Anda perhatikan Gambar 6.4.

Simpangan hasil paduan simpangan gelombang ke-1 dan ke-2 tidak hanya bergantung pada besarnya simpangan kedua gelombang itu, tetapi juga bergantung pada fasenya. Jika dua gelombang memiliki simpangan-simpangan yang fasenya sama, kedua gelombang itu akan menghasilkan gelombang yang simpangan-simpangannya lebih besar daripada simpangan-simpangan kedua gelombang asalnya itu.

Klik Disini Gambar 6.4 Paduan gelombang dengan fase yang sama

Tetapi jika simpangan-simpangan kedua gelombang itu berlawanan fasenya, simpangan-simpangan itu akan saling mengurangi, seperti pada Gambar 6.5.Paduan gelombang dengan fase yang berlawanan

Rangkaiannya seperti pada Gambar 6.6 

Jika pewaktu ketik bergetar, sehingga menimbulkan gelombang pada tali, gelombang yang terjadi hanya akan sampai pada bagian tali di atas katrol meja. Bagian tali ini merupakan ujung terikat untuk gelombang itu. Percobaan dengan alat-alat ini
digunakan untuk membimbing Anda dalam:
a.  menjelaskan pengertian gelombang stasioner;
b.  menjelaskan ha1-hal yang menimbulkan gelombang stasioner;
c.  menjelaskan pengaruh tegangan terhadap panjang gelombang.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Catu daya.
    2. Pewaktu ketik atau bel listrik.
    3. Benang kasur, panjang 1,5 m.
    4. Beban gantung 75 gram, 100 gram, 125 gram.
CARA KERJA

1. Rangkai alat dan bahan seperti Gambar 6.6 di atas (percobaan Melde).

klik disini untuk melihat Gambar 6.10 Rangkaian Percobaan Melde

Keterangan:
1.  Catu daya.
2.  Pewaktu ketik.
3. Tali.
4.  Katrol meja.
5.  Beban gantung.

Catu daya dipasang pada tegangan 6 Volt AC. Massa beban gantung yang digunakan 75 gram, hitung tegangan tali (lama dengan berat beban gantung).

2. Hidupkan catu daya, geser pewaktu ketik ke arah katrol meja perlahan-lahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali. Amati gelombang stasioner tersebut, terlihat berjalankah? Mengapa? Terjadikah paduan gelombang pada gelombang stasioner. 

3.  Ukur panjang gelombang (A1) pada tali tersebut.

4.  Matikan catu daya. Ganti atau tambahkan beban sehingga menjadi 100 gram. Hitung tegangan tali (T) dengan beban 100 gram tersebut.

5.  Hidupkan catu daya. Geser-geser pewaktu ketik sehingga timbul kembali gelombang stasioner pada tali itu. Ukur panjang gelombang (A2) pada tali tersebut.

6.  Matikan catu daya. Ganti atau tambahkan beban (T3) sehingga menjadi 125 gram. Hitung tegangan tali dengan beban 125 gram.

7.  Hidupkan catu daya. Geser-geser pewaktu ketik sehingga timbul kembali gelombang stasioner pada tali itu. Ukur panjang gelombang pada tali tersebut.

8.  Bandingkan panjang gelombang stasioner A1 , A2, dan A3. Bandingkan hubungan panjang gelombang dengan tegangan tali.

 

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Gelombang Stasioner. Jelaskan pengertian Gelombang Stasioner tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

KP-2: Getaran dan Bunyi
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

    1. Mengukur periode dan frekuensi getaran.
    2. Menyelidiki pengaruh massa terhadap frekuensi.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

A. GETARAN BENDA

Sehari-hari Anda tentu telah mengenal getaran dan bunyi. Sebuah mistar yang salah satu ujungnya dijepit dan ujung yang lain ditarik ke samping lalu dilepaskan ujungnya itu akan melakukan gerak bolak-balik yang kita sebut getaran. Getaran ini juga dapat diperoleh dengan menggantungkan sebuah beban dengan sebuah tali (bandul), beban itu kemudian ditarik ke samping lalu dilepaskan. Bandul akan berayun-ayun (melakukan gerak bolak-balik) yang juga merupakan getaran. Begitu pula jika suatu benda kita gantungkan pada ujung suatu pegas yang tergantung. Jika benda itu ditarik ke bawah lalu dilepaskan, benda inipun akan melakukan gerak bolak-balik suatu benda. Sekarang marilah kita pelajari lebih seksama getaran tersebut. Sebagai contoh kita ambil getaran benda yang tergantung pada pegas. Jika benda yang tergantung pada pegas itu dalam keadaan diam, kita katakan benda itu dalam keadaan diam, kita katakan benda itu dalam keseimbangan. Titik yang ditempati benda kita sebut titik kesetimbangan dan diberi nilai 0 (nol).

Klik disini untuk melihat Gambar 6.11 Kedudukan benda pada pegas yang bergetar

Jika benda kita tarik ke bawah, misalnya sejauh x cm dari titik nol, jarak ini merupakan simpangan terbesar. Jika kemudian kita lepaskan benda akan bergerak bolak-balik ke atas dan ke bawah melewati titik kesetimbangannya, benda kita katakan bergetar. Satu getaran ialah gerak benda dari suatu titik sampai benda itu kembali ke titik semula. Misalnya kita akan mulai memperhitungkan satu getaran mulai dari titik terjauh dan titik nol (titik A pada Gambar 6.11). Satu getaran dari titik A ialah gerak benda dari titik A ke titik B. Sampai kembali lagi ke titik A (A-0-B-0-A).

Jika Anda mengukur satu getaran secara manual, dengan menggunakan stopwatch tidak akan dapat mengukurnya dengan tepat. Waktu yang diperlukan benda untuk bergetar getaran itu sangat singkat, biasanya kurang dari 1 detik. Jika Anda memaksakan diri melakukan pengukuran waktu 1 getaran, besar waktu yang Anda peroleh dari hasil pengukuran akan menyimpang jauh, hal ini dapat di atasi dengan mengukur waktu getaran selama 10 atau 20 getaran. Makin banyak getaran yang kita ukur waktunya akan semakin baik hasil pengukurannya, tetapi perlu diingat bahwa semakin lama getaran akan semakin kecil amplitudonya. Amplitudo adalah simpangan terjauh pada setiap getaran dan akhirnya benda akan berhenti bergerak.

Hal lain yang perlu Anda perhatikan dalam mengukur waktu getaran benda ini adalah jangan memulai mengukur (menekan stopwatch) pada saat benda dilepaskan dari pegangan.

B. RESONANSI

Seperti yang telah Anda pelajari, resonansi adalah peristiwa turut bergetarnya sesuatu benda oleh pengaruh getaran benda yang lain. Gejala resonansi dapat kita amati dengan dilihat bergetar atau tidaknya benda yang lain, tetapi tidak semua gejala
resonansi dapat kita amati dengan cara melihat. Resonansi yang terjadi pada udara di dalam koloni udara tidak dapat kita amati dengan cara melihat. Kita dapat mengamati bahwa udara itu beresonansi dengan cara mendengarkan kekerasan bunyi yang terjadi. Jika bunyi tersebut terdengar lebih keras dibandingkan dengan bunyi asalnya, maka dikatakan telah terjadi resonansi. Pada percobaan resonansi antara dua bandul skemanya adalah sebagai berikut.

Klik disini untuk melihat Gambar 6.12 Resonansi ayunan bandul

Dua buah bandul memiliki panjang tali yang sama, bandul ke-3 panjang talinya berbeda dengan panjang tali kedua bandul itu. Salah satu bandul dari kedua bandul itu yang panjang talinya sama diayunkan, sehingga bandul itu berayun-ayun (bergetar). Dalam hal ini ada dua peristiwa yang harus Anda amati. Yang pertama, Anda harus mengamati peristiwa yang terjadi pada kedua bandul lainnya. Yang kedua, Anda harus mengamati gerak kedua bandul yang panjang talinya sama, bandingkan gerak bandul yang satu dengan gerak bandul yang lainnya.

Dari dua peristiwa ini Anda diharapkan dapat menarik kesimpulan mengenai persyaratan terjadinya resonansi dan mengenai perubahan energi ayunan pada bandul yang diayunkan dan bandul yang beresonansi.

Percobaan ke-2 adalah percobaan resonansi bunyi udara yang berada di dalam kolom udara sebuah tabung yang kita sebut tabung resonansi. Sumber bunyi dalam percobaan ini adalah garputala. Bunyi garputala akan menimbulkan resonansi dalam
kolom udara di dalam tabung jika panjang kolom udara di dalam tabung itu memenuhi syarat-syarat tertentu. Berapakah panjang kolom udara dalam tabung yang dapat menimbulkan bunyi? Jawaban untuk pertanyaan ini diharapkan dapat Anda temukan dan percobaan Anda yang kedua. Untuk dapat menemukan jawaban ini, Anda harus mengetahui lebih dahulu hubungan antara frekuensi, panjang gelombang, dan cepat rambat bunyi.

Klik disini untuk melihat persamaan hubungan antara frekuensi, panjang gelombang, dan cepat rambat bunyi.

Dari persamaan di atas dapat kita ketahui bahwa jika cepat rambat bunyi dan panjang gelombang bunyi diketahui, kita dapat mengetahui frekuensi bunyi tersebut. Sebagai pedoman cepat rambat bunyi di udara adalah 331 m/s pada suhu udara 0C. Besar kecepatan ini sebenarnya tidak tepat besar, tetapi cukup mendekati besar kecepatan yang sebenarnya. Cepat rambat bunyi di udara pada suhu di atas 0°C dapat diperhitungkan dari cepat rambat bunyi pada suhu 0oC  dengan menggunakan persamaan berikut ini.

klik disini untuk melihat persamaan cepat rambat bunyi di udara.

Dalam percobaan nanti Anda harus mengukur suhu udara untuk mencari cepat rambat bunyi di udara.

klik disini untuk melihat Gambar 6.13 Tabung Resonansi

Tabung resonansi yang akan Anda gunakan terdiri atas pipa, bejana, air, dan garputala. Pipa dipilih yang panjangnya kira-kira satu meter dengan diameter lubangnya kira-kira 5 cm. Dengan tabung ini Anda akan menemukan resonansi terjadi dua kali. Resonansi yang pertama terjadi pada saat kolom udara masih pendek (lihat Gambar 6.13a), sedangkan resonansi yang kedua terjadi pada saat kolom udara lebih panjang dari panjang kolom udara pada resonansi pertama (lihat Gambar 6.13b). Baik pada resonansi yang pertama ataupun resonansi yang kedua ujung atas pipa yang terbuka akan merupakan perut gelombang (letak yang tepat dari perut gelombang ini sebenarnya berada lebih atas dari ujung atas pipa itu, yaitu sejauh c, lihat Gambar 6.13, dan ujung atas pipa), sedangkan di permukaan air di dalam pipa akan merupakan simpul gelombang. Panjang kolom udara  (pada Gambar 6.13a) ditambah dengan panjang c pada resonansi pertama membentuk  panjang gelombang, sedangkan panjang kolom udara  (pada Gambar 6.13b) ditambah dengan panjang c pada resonansi kedua membentuk  panjang gelombang. Besarnya e tidak kita ketahui, oleh karena itu, Anda jangan menggunakan  saja, atau  saja untuk menentukan besar panjang gelombang bunyi itu. Cara yang baik untuk menentukan besar panjang gelombang bunyi oleh udara di dalam pipa adalah dengan cara mengurangi panjang kolom udara pada resonansi  ketiga dikurangi panjang kolom udara pada resonansi kedua dikurangi panjang k dan udara pada resonansi pertama sebagai berikut.

Klik disini untuk melihat persamaan menentukan besar gelombang bunyi 

Setelah Anda mengetahui cepat rambat bunyi di udara dan panjang gelombang bunyi oleh udara di dalam pipa, Anda diminta mencari frekuensi bunyi oleh udara di dalam pipa dengan menggunakan persamaan berikut ini.

klik disini untuk melihat persamaan frekuensi bunyi di udara dalam pipa

Frekuensi bunyi yang Anda peroleh dengan menggunakan persamaan ini adalah frekuensi bunyi oleh udara dalam pipa.

Tugas Anda dalam percobaan ini adalah mencari frekuensi bunyi oleh udara di dalam kolom udara pipa dengan menggunakan persamaan yang sudah diuraikan dalam bagian uraian ini. Selanjutnya Anda akan diminta membandingkan frekuensi bunyi dari udara dalam kolom udara, yang beresonansi dengan frekuensi sumber bunyi (garputala). Frekuensi bunyi garputala tertulis di garputala. Dari hasil perbandingan ini Anda diharapkan dapat menemukan perbandingan bunyi dari benda yang beresonansi dengan sumber bunyi yang menimbulkan resonansi tersebut. Nilai perbandingannya ini dibuat dalam bentuk kelipatan, misalnya frekuensi bunyi dari udara dalam kolom 1/3 frekuensi bunyi garputala. Nilai kelipatan yang diperoleh dari hasil percobaan mungkin tidak akan merupakan kelipatan bulat seperti dalam contoh di depan, hal ini dikarenakan nilai hasil pengukuran tidak dapat diharapkan tepat sama seperti nilai yang seharusnya menurut teori. Walaupun demikian cobalah Anda dekatkan hasil percobaan.

 

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Pegas.
    2. Benda 3 buah (± 100 gram, 200 gram, 300 gram).
    3. Statis.
    4. Klem penjepit.
    5. Stopwatch.
CARA KERJA

1. Mengukur getaran benda oleh pegas

a.  Gantungkan pegas pada statis. Gantungkan benda 100 gram di ujung bawah pegas tersebut.

klik disini untuk melihat Gambar 6.14 Rangkaian percobaan mengukur getaran benda oleh pegas.

b. Tarik benda ke bawah sejauh ± 5 cm, lalu lepaskan. Ukur waktu pegas tersebut bergetar selama 20 getaran dengan menggunakan stopwatch. Catat hasil pengukuran dalam Tabel 6.1 di lembar kerja. Ulangi pengukuran sampai 5 kali. Carilah nilai rata-rata untuk periode dan frekuensi.

2. Menyelidiki pengaruh massa terhadap frekuensi

a.  Lakukan percobaan seperti nomor 1, dengan benda 150 gram. Lakukan  sebanyak 5 kali, catat hasilnya pada Tabel 6.2 di lembar kerja. Ulangi percobaan dengan benda 200 gram, 250 gram, 300 gram.

b.  Bandingkan nilai dari percobaan dengan massa 100 gram sampai dengan 300 gram. Berpengaruhkah massa terhadap frekuensi. jelaskan! Bergantung apa sajakah frekuensi tersebut?

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Getaran Benda oleh Pegas. Jelaskan pengertian Getaran Benda oleh Pegas tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Menghitung besarnya periode dan frekuensi pada bandul sederhana.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

A. GETARAN BENDA

Sehari-hari Anda tentu telah mengenal getaran dan bunyi. Sebuah mistar yang salah satu ujungnya dijepit dan ujung yang lain ditarik ke samping lalu dilepaskan ujungnya itu akan melakukan gerak bolak-balik yang kita sebut getaran. Getaran ini juga dapat diperoleh dengan menggantungkan sebuah beban dengan sebuah tali (bandul), beban itu kemudian ditarik ke samping lalu dilepaskan. Bandul akan berayun-ayun (melakukan gerak bolak-balik) yang juga merupakan getaran. Begitu pula jika suatu benda kita gantungkan pada ujung suatu pegas yang tergantung. Jika benda itu ditarik ke bawah lalu dilepaskan, benda inipun akan melakukan gerak bolak-balik suatu benda. Sekarang marilah kita pelajari lebih seksama getaran tersebut. Sebagai contoh kita ambil getaran benda yang tergantung pada pegas. Jika benda yang tergantung pada pegas itu dalam keadaan diam, kita katakan benda itu dalam keadaan diam, kita katakan benda itu dalam keseimbangan. Titik yang ditempati benda kita sebut titik kesetimbangan dan diberi nilai 0 (nol).

Klik disini untuk melihat Gambar 6.11 Kedudukan benda pada pegas yang bergetar

Jika benda kita tarik ke bawah, misalnya sejauh x cm dari titik nol, jarak ini merupakan simpangan terbesar. Jika kemudian kita lepaskan benda akan bergerak bolak-balik ke atas dan ke bawah melewati titik kesetimbangannya, benda kita katakan bergetar. Satu getaran ialah gerak benda dari suatu titik sampai benda itu kembali ke titik semula. Misalnya kita akan mulai memperhitungkan satu getaran mulai dari titik terjauh dan titik nol (titik A pada Gambar 6.11). Satu getaran dari titik A ialah gerak benda dari titik A ke titik B. Sampai kembali lagi ke titik A (A-0-B-0-A).

Jika Anda mengukur satu getaran secara manual, dengan menggunakan stopwatch tidak akan dapat mengukurnya dengan tepat. Waktu yang diperlukan benda untuk bergetar getaran itu sangat singkat, biasanya kurang dari 1 detik. Jika Anda memaksakan diri melakukan pengukuran waktu 1 getaran, besar waktu yang Anda peroleh dari hasil pengukuran akan menyimpang jauh, hal ini dapat di atasi dengan mengukur waktu getaran selama 10 atau 20 getaran. Makin banyak getaran yang kita ukur waktunya akan semakin baik hasil pengukurannya, tetapi perlu diingat bahwa semakin lama getaran akan semakin kecil amplitudonya. Amplitudo adalah simpangan terjauh pada setiap getaran dan akhirnya benda akan berhenti bergerak.

Hal lain yang perlu Anda perhatikan dalam mengukur waktu getaran benda ini adalah jangan memulai mengukur (menekan stopwatch) pada saat benda dilepaskan dari pegangan.

B. RESONANSI

Seperti yang telah Anda pelajari, resonansi adalah peristiwa turut bergetarnya sesuatu benda oleh pengaruh getaran benda yang lain. Gejala resonansi dapat kita amati dengan dilihat bergetar atau tidaknya benda yang lain, tetapi tidak semua gejala
resonansi dapat kita amati dengan cara melihat. Resonansi yang terjadi pada udara di dalam koloni udara tidak dapat kita amati dengan cara melihat. Kita dapat mengamati bahwa udara itu beresonansi dengan cara mendengarkan kekerasan bunyi yang terjadi. Jika bunyi tersebut terdengar lebih keras dibandingkan dengan bunyi asalnya, maka dikatakan telah terjadi resonansi. Pada percobaan resonansi antara dua bandul skemanya adalah sebagai berikut.

Klik disini untuk melihat Gambar 6.12 Resonansi ayunan bandul

Dua buah bandul memiliki panjang tali yang sama, bandul ke-3 panjang talinya berbeda dengan panjang tali kedua bandul itu. Salah satu bandul dari kedua bandul itu yang panjang talinya sama diayunkan, sehingga bandul itu berayun-ayun (bergetar). Dalam hal ini ada dua peristiwa yang harus Anda amati. Yang pertama, Anda harus mengamati peristiwa yang terjadi pada kedua bandul lainnya. Yang kedua, Anda harus mengamati gerak kedua bandul yang panjang talinya sama, bandingkan gerak bandul yang satu dengan gerak bandul yang lainnya.

Dari dua peristiwa ini Anda diharapkan dapat menarik kesimpulan mengenai persyaratan terjadinya resonansi dan mengenai perubahan energi ayunan pada bandul yang diayunkan dan bandul yang beresonansi.

Percobaan ke-2 adalah percobaan resonansi bunyi udara yang berada di dalam kolom udara sebuah tabung yang kita sebut tabung resonansi. Sumber bunyi dalam percobaan ini adalah garputala. Bunyi garputala akan menimbulkan resonansi dalam
kolom udara di dalam tabung jika panjang kolom udara di dalam tabung itu memenuhi syarat-syarat tertentu. Berapakah panjang kolom udara dalam tabung yang dapat menimbulkan bunyi? Jawaban untuk pertanyaan ini diharapkan dapat Anda temukan dan percobaan Anda yang kedua. Untuk dapat menemukan jawaban ini, Anda harus mengetahui lebih dahulu hubungan antara frekuensi, panjang gelombang, dan cepat rambat bunyi.

Klik disini untuk melihat persamaan hubungan antara frekuensi, panjang gelombang, dan cepat rambat bunyi.

Dari persamaan di atas dapat kita ketahui bahwa jika cepat rambat bunyi dan panjang gelombang bunyi diketahui, kita dapat mengetahui frekuensi bunyi tersebut. Sebagai pedoman cepat rambat bunyi di udara adalah 331 m/s pada suhu udara 0C. Besar kecepatan ini sebenarnya tidak tepat besar, tetapi cukup mendekati besar kecepatan yang sebenarnya. Cepat rambat bunyi di udara pada suhu di atas 0°C dapat diperhitungkan dari cepat rambat bunyi pada suhu 0oC  dengan menggunakan persamaan berikut ini.

klik disini untuk melihat persamaan cepat rambat bunyi di udara.

Dalam percobaan nanti Anda harus mengukur suhu udara untuk mencari cepat rambat bunyi di udara.

klik disini untuk melihat Gambar 6.13 Tabung Resonansi

Tabung resonansi yang akan Anda gunakan terdiri atas pipa, bejana, air, dan garputala. Pipa dipilih yang panjangnya kira-kira satu meter dengan diameter lubangnya kira-kira 5 cm. Dengan tabung ini Anda akan menemukan resonansi terjadi dua kali. Resonansi yang pertama terjadi pada saat kolom udara masih pendek (lihat Gambar 6.13a), sedangkan resonansi yang kedua terjadi pada saat kolom udara lebih panjang dari panjang kolom udara pada resonansi pertama (lihat Gambar 6.13b). Baik pada resonansi yang pertama ataupun resonansi yang kedua ujung atas pipa yang terbuka akan merupakan perut gelombang (letak yang tepat dari perut gelombang ini sebenarnya berada lebih atas dari ujung atas pipa itu, yaitu sejauh c, lihat Gambar 6.13, dan ujung atas pipa), sedangkan di permukaan air di dalam pipa akan merupakan simpul gelombang. Panjang kolom udara  (pada Gambar 6.13a) ditambah dengan panjang c pada resonansi pertama membentuk  panjang gelombang, sedangkan panjang kolom udara  (pada Gambar 6.13b) ditambah dengan panjang c pada resonansi kedua membentuk  panjang gelombang. Besarnya e tidak kita ketahui, oleh karena itu, Anda jangan menggunakan  saja, atau  saja untuk menentukan besar panjang gelombang bunyi itu. Cara yang baik untuk menentukan besar panjang gelombang bunyi oleh udara di dalam pipa adalah dengan cara mengurangi panjang kolom udara pada resonansi  ketiga dikurangi panjang kolom udara pada resonansi kedua dikurangi panjang k dan udara pada resonansi pertama sebagai berikut.

Klik disini untuk melihat persamaan menentukan besar gelombang bunyi 

Setelah Anda mengetahui cepat rambat bunyi di udara dan panjang gelombang bunyi oleh udara di dalam pipa, Anda diminta mencari frekuensi bunyi oleh udara di dalam pipa dengan menggunakan persamaan berikut ini.

klik disini untuk melihat persamaan frekuensi bunyi di udara dalam pipa

Frekuensi bunyi yang Anda peroleh dengan menggunakan persamaan ini adalah frekuensi bunyi oleh udara dalam pipa.

Tugas Anda dalam percobaan ini adalah mencari frekuensi bunyi oleh udara di dalam kolom udara pipa dengan menggunakan persamaan yang sudah diuraikan dalam bagian uraian ini. Selanjutnya Anda akan diminta membandingkan frekuensi bunyi dari udara dalam kolom udara, yang beresonansi dengan frekuensi sumber bunyi (garputala). Frekuensi bunyi garputala tertulis di garputala. Dari hasil perbandingan ini Anda diharapkan dapat menemukan perbandingan bunyi dari benda yang beresonansi dengan sumber bunyi yang menimbulkan resonansi tersebut. Nilai perbandingannya ini dibuat dalam bentuk kelipatan, misalnya frekuensi bunyi dari udara dalam kolom 1/3 frekuensi bunyi garputala. Nilai kelipatan yang diperoleh dari hasil percobaan mungkin tidak akan merupakan kelipatan bulat seperti dalam contoh di depan, hal ini dikarenakan nilai hasil pengukuran tidak dapat diharapkan tepat sama seperti nilai yang seharusnya menurut teori. Walaupun demikian cobalah Anda dekatkan hasil percobaan.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Bandul besi.
    2. Tiang gantungan. 
    3. Benang.
    4. Stopwatch.
CARA KERJA

`1. Gantungkan bandul dengan seutas benang pada tiang yang tingginya kira-kira 1,5 m,  seperti Gambar 6.15 berikut.

 2. Tariklah beban dari kedudukan seimbang (0) dengan tangan kiri, sehingga  menyimpang kira-kira 10o (titik A).

klik disini untuk melihat gambar Gambar 6.15 Rangkaian percobaan getaran beban pada ayunan.

 3. Siapkan stopwatch di tangan kanan, jalankan stopwatch bersamaan dengan melepaskan beban dari titik A. Amati apa yang terjadi.

4. Berilah hitungan 1 pada saat beban kembali ke A untuk pertama kalinya, hitungan 2 untuk yang kedua kalinya, demikian seterusnya. Pada hitungan ke-10 matikan stopwatch dan catat hasilnya.

5.  Isikan hasil pengamatan Anda pada Tabel 6.3 di lembar kerja, dengan mengganti beban dari 20 gram sampai dengan 100 gram.

6.  Perhatikan Tabel 6.3, apakah periode dan frekuensi bandul dipengaruhi beban.

7.  Lakukan seperti percobaan nomor 1 - 4 dengan mengganti panjang tali yang berbeda-beda, massa tetap, yaitu 60 gram. Catatlah hasil pengamatan Anda di Tabel Pengamatan 6.4.

8. Perhatikan Tabel 6.4 apakah periode dan frekuensi bandul dipengaruhi panjang tali. Catatlah hasil pengamatan Anda di Tabel 6.4.

9. Dari Tabel 6.4 buatlah grafik T terhadap  linearkah? Sebutkan hubungan antara periode (TT) dengan panjang tali ( ).

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Getaran Beban pada Ayunan (Bandul Sederhana). Jelaskan pengertian Getaran Beban pada Ayunan (Bandul Sederhana) tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

    1. Mengamati resonansi pada ayunan bandul.
    2. Menjelaskan syarat terjadinya resonansi.
    3. Mengukur panjang kolom udara tabung resonansi.
    4. Menghitung cepat rambat bunyi di udara.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

A. GETARAN BENDA

Sehari-hari Anda tentu telah mengenal getaran dan bunyi. Sebuah mistar yang salah satu ujungnya dijepit dan ujung yang lain ditarik ke samping lalu dilepaskan ujungnya itu akan melakukan gerak bolak-balik yang kita sebut getaran. Getaran ini juga dapat diperoleh dengan menggantungkan sebuah beban dengan sebuah tali (bandul), beban itu kemudian ditarik ke samping lalu dilepaskan. Bandul akan berayun-ayun (melakukan gerak bolak-balik) yang juga merupakan getaran. Begitu pula jika suatu benda kita gantungkan pada ujung suatu pegas yang tergantung. Jika benda itu ditarik ke bawah lalu dilepaskan, benda inipun akan melakukan gerak bolak-balik suatu benda. Sekarang marilah kita pelajari lebih seksama getaran tersebut. Sebagai contoh kita ambil getaran benda yang tergantung pada pegas. Jika benda yang tergantung pada pegas itu dalam keadaan diam, kita katakan benda itu dalam keadaan diam, kita katakan benda itu dalam keseimbangan. Titik yang ditempati benda kita sebut titik kesetimbangan dan diberi nilai 0 (nol).

Klik disini untuk melihat Gambar 6.11 Kedudukan benda pada pegas yang bergetar

Jika benda kita tarik ke bawah, misalnya sejauh x cm dari titik nol, jarak ini merupakan simpangan terbesar. Jika kemudian kita lepaskan benda akan bergerak bolak-balik ke atas dan ke bawah melewati titik kesetimbangannya, benda kita katakan bergetar. Satu getaran ialah gerak benda dari suatu titik sampai benda itu kembali ke titik semula. Misalnya kita akan mulai memperhitungkan satu getaran mulai dari titik terjauh dan titik nol (titik A pada Gambar 6.11). Satu getaran dari titik A ialah gerak benda dari titik A ke titik B. Sampai kembali lagi ke titik A (A-0-B-0-A).

Jika Anda mengukur satu getaran secara manual, dengan menggunakan stopwatch tidak akan dapat mengukurnya dengan tepat. Waktu yang diperlukan benda untuk bergetar getaran itu sangat singkat, biasanya kurang dari 1 detik. Jika Anda memaksakan diri melakukan pengukuran waktu 1 getaran, besar waktu yang Anda peroleh dari hasil pengukuran akan menyimpang jauh, hal ini dapat di atasi dengan mengukur waktu getaran selama 10 atau 20 getaran. Makin banyak getaran yang kita ukur waktunya akan semakin baik hasil pengukurannya, tetapi perlu diingat bahwa semakin lama getaran akan semakin kecil amplitudonya. Amplitudo adalah simpangan terjauh pada setiap getaran dan akhirnya benda akan berhenti bergerak.

Hal lain yang perlu Anda perhatikan dalam mengukur waktu getaran benda ini adalah jangan memulai mengukur (menekan stopwatch) pada saat benda dilepaskan dari pegangan.

B. RESONANSI

Seperti yang telah Anda pelajari, resonansi adalah peristiwa turut bergetarnya sesuatu benda oleh pengaruh getaran benda yang lain. Gejala resonansi dapat kita amati dengan dilihat bergetar atau tidaknya benda yang lain, tetapi tidak semua gejala
resonansi dapat kita amati dengan cara melihat. Resonansi yang terjadi pada udara di dalam koloni udara tidak dapat kita amati dengan cara melihat. Kita dapat mengamati bahwa udara itu beresonansi dengan cara mendengarkan kekerasan bunyi yang terjadi. Jika bunyi tersebut terdengar lebih keras dibandingkan dengan bunyi asalnya, maka dikatakan telah terjadi resonansi. Pada percobaan resonansi antara dua bandul skemanya adalah sebagai berikut.

Klik disini untuk melihat Gambar 6.12 Resonansi ayunan bandul

Dua buah bandul memiliki panjang tali yang sama, bandul ke-3 panjang talinya berbeda dengan panjang tali kedua bandul itu. Salah satu bandul dari kedua bandul itu yang panjang talinya sama diayunkan, sehingga bandul itu berayun-ayun (bergetar). Dalam hal ini ada dua peristiwa yang harus Anda amati. Yang pertama, Anda harus mengamati peristiwa yang terjadi pada kedua bandul lainnya. Yang kedua, Anda harus mengamati gerak kedua bandul yang panjang talinya sama, bandingkan gerak bandul yang satu dengan gerak bandul yang lainnya.

Dari dua peristiwa ini Anda diharapkan dapat menarik kesimpulan mengenai persyaratan terjadinya resonansi dan mengenai perubahan energi ayunan pada bandul yang diayunkan dan bandul yang beresonansi.

Percobaan ke-2 adalah percobaan resonansi bunyi udara yang berada di dalam kolom udara sebuah tabung yang kita sebut tabung resonansi. Sumber bunyi dalam percobaan ini adalah garputala. Bunyi garputala akan menimbulkan resonansi dalam
kolom udara di dalam tabung jika panjang kolom udara di dalam tabung itu memenuhi syarat-syarat tertentu. Berapakah panjang kolom udara dalam tabung yang dapat menimbulkan bunyi? Jawaban untuk pertanyaan ini diharapkan dapat Anda temukan dan percobaan Anda yang kedua. Untuk dapat menemukan jawaban ini, Anda harus mengetahui lebih dahulu hubungan antara frekuensi, panjang gelombang, dan cepat rambat bunyi.

Klik disini untuk melihat persamaan hubungan antara frekuensi, panjang gelombang, dan cepat rambat bunyi.

Dari persamaan di atas dapat kita ketahui bahwa jika cepat rambat bunyi dan panjang gelombang bunyi diketahui, kita dapat mengetahui frekuensi bunyi tersebut. Sebagai pedoman cepat rambat bunyi di udara adalah 331 m/s pada suhu udara 0C. Besar kecepatan ini sebenarnya tidak tepat besar, tetapi cukup mendekati besar kecepatan yang sebenarnya. Cepat rambat bunyi di udara pada suhu di atas 0°C dapat diperhitungkan dari cepat rambat bunyi pada suhu 0oC  dengan menggunakan persamaan berikut ini.

klik disini untuk melihat persamaan cepat rambat bunyi di udara.

Dalam percobaan nanti Anda harus mengukur suhu udara untuk mencari cepat rambat bunyi di udara.

klik disini untuk melihat Gambar 6.13 Tabung Resonansi

Tabung resonansi yang akan Anda gunakan terdiri atas pipa, bejana, air, dan garputala. Pipa dipilih yang panjangnya kira-kira satu meter dengan diameter lubangnya kira-kira 5 cm. Dengan tabung ini Anda akan menemukan resonansi terjadi dua kali. Resonansi yang pertama terjadi pada saat kolom udara masih pendek (lihat Gambar 6.13a), sedangkan resonansi yang kedua terjadi pada saat kolom udara lebih panjang dari panjang kolom udara pada resonansi pertama (lihat Gambar 6.13b). Baik pada resonansi yang pertama ataupun resonansi yang kedua ujung atas pipa yang terbuka akan merupakan perut gelombang (letak yang tepat dari perut gelombang ini sebenarnya berada lebih atas dari ujung atas pipa itu, yaitu sejauh c, lihat Gambar 6.13, dan ujung atas pipa), sedangkan di permukaan air di dalam pipa akan merupakan simpul gelombang. Panjang kolom udara  (pada Gambar 6.13a) ditambah dengan panjang c pada resonansi pertama membentuk  panjang gelombang, sedangkan panjang kolom udara  (pada Gambar 6.13b) ditambah dengan panjang c pada resonansi kedua membentuk  panjang gelombang. Besarnya e tidak kita ketahui, oleh karena itu, Anda jangan menggunakan  saja, atau  saja untuk menentukan besar panjang gelombang bunyi itu. Cara yang baik untuk menentukan besar panjang gelombang bunyi oleh udara di dalam pipa adalah dengan cara mengurangi panjang kolom udara pada resonansi  ketiga dikurangi panjang kolom udara pada resonansi kedua dikurangi panjang k dan udara pada resonansi pertama sebagai berikut.

Klik disini untuk melihat persamaan menentukan besar gelombang bunyi 

Setelah Anda mengetahui cepat rambat bunyi di udara dan panjang gelombang bunyi oleh udara di dalam pipa, Anda diminta mencari frekuensi bunyi oleh udara di dalam pipa dengan menggunakan persamaan berikut ini.

klik disini untuk melihat persamaan frekuensi bunyi di udara dalam pipa

Frekuensi bunyi yang Anda peroleh dengan menggunakan persamaan ini adalah frekuensi bunyi oleh udara dalam pipa.

Tugas Anda dalam percobaan ini adalah mencari frekuensi bunyi oleh udara di dalam kolom udara pipa dengan menggunakan persamaan yang sudah diuraikan dalam bagian uraian ini. Selanjutnya Anda akan diminta membandingkan frekuensi bunyi dari udara dalam kolom udara, yang beresonansi dengan frekuensi sumber bunyi (garputala). Frekuensi bunyi garputala tertulis di garputala. Dari hasil perbandingan ini Anda diharapkan dapat menemukan perbandingan bunyi dari benda yang beresonansi dengan sumber bunyi yang menimbulkan resonansi tersebut. Nilai perbandingannya ini dibuat dalam bentuk kelipatan, misalnya frekuensi bunyi dari udara dalam kolom 1/3 frekuensi bunyi garputala. Nilai kelipatan yang diperoleh dari hasil percobaan mungkin tidak akan merupakan kelipatan bulat seperti dalam contoh di depan, hal ini dikarenakan nilai hasil pengukuran tidak dapat diharapkan tepat sama seperti nilai yang seharusnya menurut teori. Walaupun demikian cobalah Anda dekatkan hasil percobaan.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Tali (benang kasur atau sejenisnya).
    2. Batang kayu/batang bambu/batang logam lentur dan lemah dengan panjang ± 50  cm.
    3. Beban 3 buah masing-masing 300 gram.
    4. Termometer.
    5. Bejana berisi air/ember.
    6. Tabung kaca setinggi bejana atau pipa atau lampu neon bekas.
    7. Garputala atau sendok.
    8. Mistar.
CARA KERJA

a.  Percobaan Resonansi Ayunan Bandul

1) Rangkaikan alat-alat seperti pada gambar 6.17 berikut. Panjang bandul A dibuat sama panjang dengan bandul B (+ 30 cm). Bandul C dibuat lebih panjang daripada bandul A.

2) Getarkan bandul A dengan cara menarik bandul A ke samping sejauh 5 cm tegak lurus batang D seperti pada Gambar 6.17 berikut. Setelah ditarik ke samping kemudian lepaskan, biarkan bandul berayun-ayun.

3) Amati bandul B dan bandul C dalam waktu yang agak lama. Apakah bandul tersebut beresonansi (ikut berayun). Jika ada, bandul manakah yang ikut beresonansi?

4) Getarkan lagi bandul A tersebut. Amati kecepatan getaran bandul yang beresonansi dan bandul yang Anda getarkan (bandul A). Makin lama gerak bandul A, makin cepat atau makin lambat? Gerak bandul yang beresonansi makin cepat atau makin lambatkah? Bandingkan kecepatan getaran kedua bandul tersebut!

5) Berdasarkan hasil pengamatan pada langkah d di depan, bagaimanakah hubungan energi getar bandul A dengan bandul yang beresonansi tersebut?

klik disini untuk melihat Gambar 6.18 Bandul ditarik ke samping sejauh + 5 cm

b.  Percobaan Resonansi Bunyi pada Kolom Udara


1) Celupkan tabung kaca ke dalam bejana berisi air sampai hampir tenggelam  seluruhnya. Ambil sebuah garputala, catat frekuensi (fg = ….. Hz).

klik disini untuk melihat Gambar 6.19. Rangkaian percobaan resonansi bunyi

2) Getarkan sebuah garputala di atas tabung kaca, kemudian tarik tabung kaca perlahan-lahan sampai Anda mendengar bunyi dengungan. Bunyi dengungan yang pertama kali Anda dengar menyatakan bahwa kolom udara dalam tabung kaca beresonansi dengan garputala. Di sini frekuensi kolom udara adalah frekuensi nada dasarnya. Catat panjang kolom udara
sebagai l1 .

3) Tariklah tabung kaca agar panjang kolom udara kira-kira 3 kali semula. Dengan menggerakkan garputala yang sama, ukurlah , ketika terjadi dengungan yang kedua.

4) Ukurlah suhu udara t, pada waktu melakukan eksperimen, kemudian ubah dalam derajat Kelvin T.

5) Hitunglah cepat rambat bunyi di udara dengan cara berikut (klik disini untuk melihat)

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Resonansi Bunyi. Jelaskan pengertian Resonansi Bunyi tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

    1. menjelaskan penyebab timbulnya bunyi.

    2. menjelaskan cara perambatan bunyi.


Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

A. GETARAN BENDA

Sehari-hari Anda tentu telah mengenal getaran dan bunyi. Sebuah mistar yang salah satu ujungnya dijepit dan ujung yang lain ditarik ke samping lalu dilepaskan ujungnya itu akan melakukan gerak bolak-balik yang kita sebut getaran. Getaran ini juga dapat diperoleh dengan menggantungkan sebuah beban dengan sebuah tali (bandul), beban itu kemudian ditarik ke samping lalu dilepaskan. Bandul akan berayun-ayun (melakukan gerak bolak-balik) yang juga merupakan getaran. Begitu pula jika suatu benda kita gantungkan pada ujung suatu pegas yang tergantung. Jika benda itu ditarik ke bawah lalu dilepaskan, benda inipun akan melakukan gerak bolak-balik suatu benda. Sekarang marilah kita pelajari lebih seksama getaran tersebut. Sebagai contoh kita ambil getaran benda yang tergantung pada pegas. Jika benda yang tergantung pada pegas itu dalam keadaan diam, kita katakan benda itu dalam keadaan diam, kita katakan benda itu dalam keseimbangan. Titik yang ditempati benda kita sebut titik kesetimbangan dan diberi nilai 0 (nol).

Klik disini untuk melihat Gambar 6.11 Kedudukan benda pada pegas yang bergetar

Jika benda kita tarik ke bawah, misalnya sejauh x cm dari titik nol, jarak ini merupakan simpangan terbesar. Jika kemudian kita lepaskan benda akan bergerak bolak-balik ke atas dan ke bawah melewati titik kesetimbangannya, benda kita katakan bergetar. Satu getaran ialah gerak benda dari suatu titik sampai benda itu kembali ke titik semula. Misalnya kita akan mulai memperhitungkan satu getaran mulai dari titik terjauh dan titik nol (titik A pada Gambar 6.11). Satu getaran dari titik A ialah gerak benda dari titik A ke titik B. Sampai kembali lagi ke titik A (A-0-B-0-A).

Jika Anda mengukur satu getaran secara manual, dengan menggunakan stopwatch tidak akan dapat mengukurnya dengan tepat. Waktu yang diperlukan benda untuk bergetar getaran itu sangat singkat, biasanya kurang dari 1 detik. Jika Anda memaksakan diri melakukan pengukuran waktu 1 getaran, besar waktu yang Anda peroleh dari hasil pengukuran akan menyimpang jauh, hal ini dapat di atasi dengan mengukur waktu getaran selama 10 atau 20 getaran. Makin banyak getaran yang kita ukur waktunya akan semakin baik hasil pengukurannya, tetapi perlu diingat bahwa semakin lama getaran akan semakin kecil amplitudonya. Amplitudo adalah simpangan terjauh pada setiap getaran dan akhirnya benda akan berhenti bergerak.

Hal lain yang perlu Anda perhatikan dalam mengukur waktu getaran benda ini adalah jangan memulai mengukur (menekan stopwatch) pada saat benda dilepaskan dari pegangan.

B. RESONANSI

Seperti yang telah Anda pelajari, resonansi adalah peristiwa turut bergetarnya sesuatu benda oleh pengaruh getaran benda yang lain. Gejala resonansi dapat kita amati dengan dilihat bergetar atau tidaknya benda yang lain, tetapi tidak semua gejala
resonansi dapat kita amati dengan cara melihat. Resonansi yang terjadi pada udara di dalam koloni udara tidak dapat kita amati dengan cara melihat. Kita dapat mengamati bahwa udara itu beresonansi dengan cara mendengarkan kekerasan bunyi yang terjadi. Jika bunyi tersebut terdengar lebih keras dibandingkan dengan bunyi asalnya, maka dikatakan telah terjadi resonansi. Pada percobaan resonansi antara dua bandul skemanya adalah sebagai berikut.

Klik disini untuk melihat Gambar 6.12 Resonansi ayunan bandul

Dua buah bandul memiliki panjang tali yang sama, bandul ke-3 panjang talinya berbeda dengan panjang tali kedua bandul itu. Salah satu bandul dari kedua bandul itu yang panjang talinya sama diayunkan, sehingga bandul itu berayun-ayun (bergetar). Dalam hal ini ada dua peristiwa yang harus Anda amati. Yang pertama, Anda harus mengamati peristiwa yang terjadi pada kedua bandul lainnya. Yang kedua, Anda harus mengamati gerak kedua bandul yang panjang talinya sama, bandingkan gerak bandul yang satu dengan gerak bandul yang lainnya.

Dari dua peristiwa ini Anda diharapkan dapat menarik kesimpulan mengenai persyaratan terjadinya resonansi dan mengenai perubahan energi ayunan pada bandul yang diayunkan dan bandul yang beresonansi.

Percobaan ke-2 adalah percobaan resonansi bunyi udara yang berada di dalam kolom udara sebuah tabung yang kita sebut tabung resonansi. Sumber bunyi dalam percobaan ini adalah garputala. Bunyi garputala akan menimbulkan resonansi dalam
kolom udara di dalam tabung jika panjang kolom udara di dalam tabung itu memenuhi syarat-syarat tertentu. Berapakah panjang kolom udara dalam tabung yang dapat menimbulkan bunyi? Jawaban untuk pertanyaan ini diharapkan dapat Anda temukan dan percobaan Anda yang kedua. Untuk dapat menemukan jawaban ini, Anda harus mengetahui lebih dahulu hubungan antara frekuensi, panjang gelombang, dan cepat rambat bunyi.

Klik disini untuk melihat persamaan hubungan antara frekuensi, panjang gelombang, dan cepat rambat bunyi.

Dari persamaan di atas dapat kita ketahui bahwa jika cepat rambat bunyi dan panjang gelombang bunyi diketahui, kita dapat mengetahui frekuensi bunyi tersebut. Sebagai pedoman cepat rambat bunyi di udara adalah 331 m/s pada suhu udara 0C. Besar kecepatan ini sebenarnya tidak tepat besar, tetapi cukup mendekati besar kecepatan yang sebenarnya. Cepat rambat bunyi di udara pada suhu di atas 0°C dapat diperhitungkan dari cepat rambat bunyi pada suhu 0oC  dengan menggunakan persamaan berikut ini.

klik disini untuk melihat persamaan cepat rambat bunyi di udara.

Dalam percobaan nanti Anda harus mengukur suhu udara untuk mencari cepat rambat bunyi di udara.

klik disini untuk melihat Gambar 6.13 Tabung Resonansi

Tabung resonansi yang akan Anda gunakan terdiri atas pipa, bejana, air, dan garputala. Pipa dipilih yang panjangnya kira-kira satu meter dengan diameter lubangnya kira-kira 5 cm. Dengan tabung ini Anda akan menemukan resonansi terjadi dua kali. Resonansi yang pertama terjadi pada saat kolom udara masih pendek (lihat Gambar 6.13a), sedangkan resonansi yang kedua terjadi pada saat kolom udara lebih panjang dari panjang kolom udara pada resonansi pertama (lihat Gambar 6.13b). Baik pada resonansi yang pertama ataupun resonansi yang kedua ujung atas pipa yang terbuka akan merupakan perut gelombang (letak yang tepat dari perut gelombang ini sebenarnya berada lebih atas dari ujung atas pipa itu, yaitu sejauh c, lihat Gambar 6.13, dan ujung atas pipa), sedangkan di permukaan air di dalam pipa akan merupakan simpul gelombang. Panjang kolom udara  (pada Gambar 6.13a) ditambah dengan panjang c pada resonansi pertama membentuk  panjang gelombang, sedangkan panjang kolom udara  (pada Gambar 6.13b) ditambah dengan panjang c pada resonansi kedua membentuk  panjang gelombang. Besarnya e tidak kita ketahui, oleh karena itu, Anda jangan menggunakan  saja, atau  saja untuk menentukan besar panjang gelombang bunyi itu. Cara yang baik untuk menentukan besar panjang gelombang bunyi oleh udara di dalam pipa adalah dengan cara mengurangi panjang kolom udara pada resonansi  ketiga dikurangi panjang kolom udara pada resonansi kedua dikurangi panjang k dan udara pada resonansi pertama sebagai berikut.

Klik disini untuk melihat persamaan menentukan besar gelombang bunyi 

Setelah Anda mengetahui cepat rambat bunyi di udara dan panjang gelombang bunyi oleh udara di dalam pipa, Anda diminta mencari frekuensi bunyi oleh udara di dalam pipa dengan menggunakan persamaan berikut ini.

klik disini untuk melihat persamaan frekuensi bunyi di udara dalam pipa

Frekuensi bunyi yang Anda peroleh dengan menggunakan persamaan ini adalah frekuensi bunyi oleh udara dalam pipa.

Tugas Anda dalam percobaan ini adalah mencari frekuensi bunyi oleh udara di dalam kolom udara pipa dengan menggunakan persamaan yang sudah diuraikan dalam bagian uraian ini. Selanjutnya Anda akan diminta membandingkan frekuensi bunyi dari udara dalam kolom udara, yang beresonansi dengan frekuensi sumber bunyi (garputala). Frekuensi bunyi garputala tertulis di garputala. Dari hasil perbandingan ini Anda diharapkan dapat menemukan perbandingan bunyi dari benda yang beresonansi dengan sumber bunyi yang menimbulkan resonansi tersebut. Nilai perbandingannya ini dibuat dalam bentuk kelipatan, misalnya frekuensi bunyi dari udara dalam kolom 1/3 frekuensi bunyi garputala. Nilai kelipatan yang diperoleh dari hasil percobaan mungkin tidak akan merupakan kelipatan bulat seperti dalam contoh di depan, hal ini dikarenakan nilai hasil pengukuran tidak dapat diharapkan tepat sama seperti nilai yang seharusnya menurut teori. Walaupun demikian cobalah Anda dekatkan hasil percobaan.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Balon karet (1 buah).
    2. Karet gelang (1 buah).
    3. Kaleng bekas/kaleng susu (1 buah).
    4. Serbuk besi.
    5. Mistar plastik 30 cm (1 buah).
CARA KERJA
  1. Letakkan mistar plastik di atas meja, dengan salah satu tepinya menonjol 15 cm. Getarkan ujungnya dengan cara menarik ke atas, kemudian dilepas. Apakah bagian mistar yang bergetar mengeluarkan bunyi? klik disini untuk melihat Gambar 6.16 Rangkaian percobaan benda bergetar sebagai sumber bunyi.
  2. Ulangi langkah 1 tersebut dengan panjang mistar 10 cm, amatilah apakah getaran mistar menimbulkan bunyi? Lakukan untuk panjang mistar yang menonjol 5 cm, 20 cm, dan 25 cm. Manakah yang lebih cepat getarannya? Berdasarkan percobaan tersebut apakah benda yang bergetar dapat menimbulkan bunyi?
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Percobaan Benda Bergetar sebagai Sumber Bunyi. Jelaskan pengertian Percobaan Benda Bergetar sebagai Sumber Bunyi tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

KP-3: Telinga
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Untuk mengetahui kepekaan indera pendengar seseorang.


Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Telinga merupakan indera pendengar. Bunyi bergetar dan bergerak di udara dalam bentuk gelombang. Telinga kita begitu peka sehingga dapat menginterpretasikan getaran menjadi berbagai bunyi. Manusia memiliki sepasang telinga, masing-masing terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
1.  Telinga Luar

Telinga luar merupakan bagian telinga yang berguna sebagai penangkap getaran suara. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, kelenjar minyak dan selaput yang disebut gendang telinga. Daun telinga terbuat dari tulang rawan yang berfungsi untuk menangkap getaran. Getaran yang dihantarkan melalui lubang pendengaran akan menggetarkan gendang telinga Lubang pendengaran dilapisi kulit berambut halus dan kelenjar keringat yang memproduksi minyak serumen, yang berfungsi untuk menangkap partikel seperti debu dan menghalangi masuknya air. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 6.20 berikut.

2. Telinga Tengah

Telinga tengah berupa rongga yang berisi udara. Telinga tengah terdiri dari selaput pendengaran (gendang telinga), tulang-tulang pendengaran, dan saluran Eustachius, seperti terlihat pada Gambar 6.21. Tulang-tulang pendengaran terdiri dari tulang martil, landasan, dan sanggurdi yang letaknya saling bersambungan yang disebut osikel. Tugas ketiga tulang tersebut menangkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya ke membran yang menyelubungi tingkap oval atau tingkap jorong yang ada di telinga bagian dalam, sehingga getaran diteruskan lagi ke telinga dalam. Jika ada bunyi, gendang telinga dan tulang-tulang pendengaran akan bergetar. Rongga telinga bagian tengah dihubungkan dengan rongga mulut bagian belakang oleh suatu saluran yang disebut pembuluh Eustachius. Saluran ini baru terbuka pada saat kita mengunyah, menelan, menguap, bersin atau membuka mulut. Fungsi pembuluh Eustachius adalah untuk memasukkan udara ke telinga bagian tengah dan menjadikan tekanan udara di gendang telinga sama dengan tekanan udara luar. Apabila kita mendengar suara yang keras seperti ledakan, sebaiknya kita membuka mulut, agar gendang telinga kita tidak robek karena tekanan yang kuat dari luar, yang dapat menyebabkan pendengaran terganggu.

3. Telinga Dalam

Telinga dalam berawal dari tingkap oval dan terowongan yang disebut  labirin. Bagian utama labirin adalah saluran gelung yang berhubungan dengan organ keseimbangan dan rumah siput (koklea). Rumah siput merupakan saluran yang berlekuk-lekuk, seperti terlihat pada Gambar 6.22. Di dalam rumah siput terdapat cairan limfa. Koklea dilapisi membran yang terdiri dari ribuan sel reseptor berambut. Sel reseptor tersebut digerakkan oleh gerakan cairan. Sel ini mengubah getaran di dalam
cairan menjadi impuls dan mengirimkannya melalui saraf pendengaran ke otak untuk diinterpretasikan menjadi bunyi yang kita dengar.

4. Cara Kerja Telinga

Bagaimanakah bunyi dapat kita dengar? Sumber bunyi menghasilkan gelombang suara di udara dan ditangkap oleh daun telinga. Daun telinga berfungsi sebagai corong untuk mengumpulkan getaran bunyi. Getaran bunyi tersebut kemudian masuk ke dalam lubang telinga. Ketika getaran bunyi mencapai gendang telinga akan menggetarkan tulang-tulang pendengaran. Selanjutnya tingkap oval dan rumah siput ikut bergetar. Demikian pula cairan limfa di dalam rumah siput. Getaran cairan limfa merangsang ujung-ujung saraf. Ujung-ujung saraf menyampaikan rangsang bunyi tersebut ke otak. Dengan demikian kita mendengar bunyi.

5. Gangguan Pendengaran

Kerusakan pada gendang telinga dapat menyebabkan gangguan pada pendengaran.  Kerusakan dapat disebabkan oleh tekanan udara yang tiba-tiba meningkat atau akibat penyakit radang telinga bagian tengah. Pada usia lanjut, pendengaran akan berkurang, hal ini terjadi karena hubungan antar tulang-tulang pendengar sudah tidak baik, dan gendang telinga mulai kaku. Gangguan ini dapat diatasi dengan memakai alat bantu dengar.

6. Kepekaan Telinga terhadap Rangsang

Kemampuan setiap orang untuk mendengar bunyi tidak sama. Bahkan kemampuan telinga kanan dengan telinga kiri kadang-kadang tidak sama. Keras lemahnya bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak. Semakin kuat gelombang bunyi, semakin banyak sel reseptor yang bergerak. Kita bisa mengetahui asal bunyi dengan dua buah telinga kita. Perbedaan waktu yang relatif kecil dari suatu bunyi untuk mencapai telinga dianalisis oleh otak sehingga
kita dapat mengetahui arah sumbernya. 

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. Dua sendok makan.
  2. Dua mangkok.
  3. Sapu tangan dan kapas.
CARA KERJA
    1. Tutuplah matamu dengan sapu tangan.
    2. Kedua teman yang lain masing-masing memegang sendok dan mangkok. Tentukan jarak antara temanmu yang ditutup matanya dengan Anda yang memegang sendok dan mangkok, misalnya pertama l m, kemudian 2 m, begitu
      seterusnya.
    3. Setelah siap, Anda yang ditutup matanya memberi aba-aba agar teman yang memegang sendok mengetukkan sendok pada mangkok secara bergantian. Dapatkah Anda mendengar bunyi yang dihasilkan? Dapatkah Anda memperkirakan
      posisi teman Anda berdiri?
    4. Kemudian, sumbatlah telinga kanan dan kiri secara bergantian dengan kapas. Dapatkah Anda mendengar dengan jelas? Telinga mana yang dapat mendengar dengan lebih baik?
    5. Selanjutnya bergantian dengan teman Anda. Ulangi kegiatan seperti yang Anda lakukan sebanyak empat kali lagi, ujilah kemampuan telinga teman Anda.
      Hasil observasi Anda kemudian masukkan ke dalam Tabel 6.1 berikut.
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Kepekaan Indera Pendengar Manusia . Jelaskan pengertian Kepekaan Indera Pendengar Manusia  tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Untuk mengetahui bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Telinga merupakan indera pendengar. Bunyi bergetar dan bergerak di udara dalam bentuk gelombang. Telinga kita begitu peka sehingga dapat menginterpretasikan getaran menjadi berbagai bunyi. Manusia memiliki sepasang telinga, masing-masing terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

1.  Telinga Luar

Telinga luar merupakan bagian telinga yang berguna sebagai penangkap getaran suara. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, kelenjar minyak dan selaput yang disebut gendang telinga. Daun telinga terbuat dari tulang rawan yang berfungsi untuk menangkap getaran. Getaran yang dihantarkan melalui lubang pendengaran akan menggetarkan gendang telinga Lubang pendengaran dilapisi kulit berambut halus dan kelenjar keringat yang memproduksi minyak serumen, yang berfungsi untuk menangkap partikel seperti debu dan menghalangi masuknya air. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 6.20 berikut.

2. Telinga Tengah

Telinga tengah berupa rongga yang berisi udara. Telinga tengah terdiri dari selaput pendengaran (gendang telinga), tulang-tulang pendengaran, dan saluran Eustachius, seperti terlihat pada Gambar 6.21. Tulang-tulang pendengaran terdiri dari tulang martil, landasan, dan sanggurdi yang letaknya saling bersambungan yang disebut osikel. Tugas ketiga tulang tersebut menangkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya ke membran yang menyelubungi tingkap oval atau tingkap jorong yang ada di telinga bagian dalam, sehingga getaran diteruskan lagi ke telinga dalam. Jika ada bunyi, gendang telinga dan tulang-tulang pendengaran akan bergetar. Rongga telinga bagian tengah dihubungkan dengan rongga mulut bagian belakang oleh suatu saluran yang disebut pembuluh Eustachius. Saluran ini baru terbuka pada saat kita mengunyah, menelan, menguap, bersin atau membuka mulut. Fungsi pembuluh Eustachius adalah untuk memasukkan udara ke telinga bagian tengah dan menjadikan tekanan udara di gendang telinga sama dengan tekanan udara luar. Apabila kita mendengar suara yang keras seperti ledakan, sebaiknya kita membuka mulut, agar gendang telinga kita tidak robek karena tekanan yang kuat dari luar, yang dapat menyebabkan pendengaran terganggu.

3. Telinga Dalam

Telinga dalam berawal dari tingkap oval dan terowongan yang disebut  labirin. Bagian utama labirin adalah saluran gelung yang berhubungan dengan organ keseimbangan dan rumah siput (koklea). Rumah siput merupakan saluran yang berlekuk-lekuk, seperti terlihat pada Gambar 6.22. Di dalam rumah siput terdapat cairan limfa. Koklea dilapisi membran yang terdiri dari ribuan sel reseptor berambut. Sel reseptor tersebut digerakkan oleh gerakan cairan. Sel ini mengubah getaran di dalam
cairan menjadi impuls dan mengirimkannya melalui saraf pendengaran ke otak untuk diinterpretasikan menjadi bunyi yang kita dengar.

4. Cara Kerja Telinga

Bagaimanakah bunyi dapat kita dengar? Sumber bunyi menghasilkan gelombang suara di udara dan ditangkap oleh daun telinga. Daun telinga berfungsi sebagai corong untuk mengumpulkan getaran bunyi. Getaran bunyi tersebut kemudian masuk ke dalam lubang telinga. Ketika getaran bunyi mencapai gendang telinga akan menggetarkan tulang-tulang pendengaran. Selanjutnya tingkap oval dan rumah siput ikut bergetar. Demikian pula cairan limfa di dalam rumah siput. Getaran cairan limfa merangsang ujung-ujung saraf. Ujung-ujung saraf menyampaikan rangsang bunyi tersebut ke otak. Dengan demikian kita mendengar bunyi.

5. Gangguan Pendengaran

Kerusakan pada gendang telinga dapat menyebabkan gangguan pada pendengaran.  Kerusakan dapat disebabkan oleh tekanan udara yang tiba-tiba meningkat atau akibat penyakit radang telinga bagian tengah. Pada usia lanjut, pendengaran akan berkurang, hal ini terjadi karena hubungan antar tulang-tulang pendengar sudah tidak baik, dan gendang telinga mulai kaku. Gangguan ini dapat diatasi dengan memakai alat bantu dengar.

6. Kepekaan Telinga terhadap Rangsang

Kemampuan setiap orang untuk mendengar bunyi tidak sama. Bahkan kemampuan telinga kanan dengan telinga kiri kadang-kadang tidak sama. Keras lemahnya bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak. Semakin kuat gelombang bunyi, semakin banyak sel reseptor yang bergerak. Kita bisa mengetahui asal bunyi dengan dua buah telinga kita. Perbedaan waktu yang relatif kecil dari suatu bunyi untuk mencapai telinga dianalisis oleh otak sehingga
kita dapat mengetahui arah sumbernya. 

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. Gambar struktur alat pendengaran manusia;
  2. Lembar pengamatan;
  3. Alat tulis.
CARA KERJA

a.  Perhatikan gambar struktur alat pendengaran manusia berikut.

Klik disini gambar struktur alat pendengaran manusia

b. Beri nama dan jelaskan fungsinya bagian-bagian telinga mulai dari telinga bagian luar sampai telinga bagian dalam sesuai yang ditunjuk dengan tanda anak panah.

c.  Kemudian masukkan dalam Tabel 6.2 Bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya.

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Struktur dan Fungsi Telinga. Jelaskan pengertian Struktur dan Fungsi Telinga tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yang dilalui getaran suara dari suatu sumber bunyi. 

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Telinga merupakan indera pendengar. Bunyi bergetar dan bergerak di udara dalam bentuk gelombang. Telinga kita begitu peka sehingga dapat menginterpretasikan getaran menjadi berbagai bunyi. Manusia memiliki sepasang telinga, masing-masing terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

1.  Telinga Luar

Telinga luar merupakan bagian telinga yang berguna sebagai penangkap getaran suara. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, kelenjar minyak dan selaput yang disebut gendang telinga. Daun telinga terbuat dari tulang rawan yang berfungsi untuk menangkap getaran. Getaran yang dihantarkan melalui lubang pendengaran akan menggetarkan gendang telinga Lubang pendengaran dilapisi kulit berambut halus dan kelenjar keringat yang memproduksi minyak serumen, yang berfungsi untuk menangkap partikel seperti debu dan menghalangi masuknya air. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 6.20 berikut.

2. Telinga Tengah

Telinga tengah berupa rongga yang berisi udara. Telinga tengah terdiri dari selaput pendengaran (gendang telinga), tulang-tulang pendengaran, dan saluran Eustachius, seperti terlihat pada Gambar 6.21. Tulang-tulang pendengaran terdiri dari tulang martil, landasan, dan sanggurdi yang letaknya saling bersambungan yang disebut osikel. Tugas ketiga tulang tersebut menangkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya ke membran yang menyelubungi tingkap oval atau tingkap jorong yang ada di telinga bagian dalam, sehingga getaran diteruskan lagi ke telinga dalam. Jika ada bunyi, gendang telinga dan tulang-tulang pendengaran akan bergetar. Rongga telinga bagian tengah dihubungkan dengan rongga mulut bagian belakang oleh suatu saluran yang disebut pembuluh Eustachius. Saluran ini baru terbuka pada saat kita mengunyah, menelan, menguap, bersin atau membuka mulut. Fungsi pembuluh Eustachius adalah untuk memasukkan udara ke telinga bagian tengah dan menjadikan tekanan udara di gendang telinga sama dengan tekanan udara luar. Apabila kita mendengar suara yang keras seperti ledakan, sebaiknya kita membuka mulut, agar gendang telinga kita tidak robek karena tekanan yang kuat dari luar, yang dapat menyebabkan pendengaran terganggu.

3. Telinga Dalam

Telinga dalam berawal dari tingkap oval dan terowongan yang disebut  labirin. Bagian utama labirin adalah saluran gelung yang berhubungan dengan organ keseimbangan dan rumah siput (koklea). Rumah siput merupakan saluran yang berlekuk-lekuk, seperti terlihat pada Gambar 6.22. Di dalam rumah siput terdapat cairan limfa. Koklea dilapisi membran yang terdiri dari ribuan sel reseptor berambut. Sel reseptor tersebut digerakkan oleh gerakan cairan. Sel ini mengubah getaran di dalam
cairan menjadi impuls dan mengirimkannya melalui saraf pendengaran ke otak untuk diinterpretasikan menjadi bunyi yang kita dengar.

4. Cara Kerja Telinga

Bagaimanakah bunyi dapat kita dengar? Sumber bunyi menghasilkan gelombang suara di udara dan ditangkap oleh daun telinga. Daun telinga berfungsi sebagai corong untuk mengumpulkan getaran bunyi. Getaran bunyi tersebut kemudian masuk ke dalam lubang telinga. Ketika getaran bunyi mencapai gendang telinga akan menggetarkan tulang-tulang pendengaran. Selanjutnya tingkap oval dan rumah siput ikut bergetar. Demikian pula cairan limfa di dalam rumah siput. Getaran cairan limfa merangsang ujung-ujung saraf. Ujung-ujung saraf menyampaikan rangsang bunyi tersebut ke otak. Dengan demikian kita mendengar bunyi.

5. Gangguan Pendengaran

Kerusakan pada gendang telinga dapat menyebabkan gangguan pada pendengaran.  Kerusakan dapat disebabkan oleh tekanan udara yang tiba-tiba meningkat atau akibat penyakit radang telinga bagian tengah. Pada usia lanjut, pendengaran akan berkurang, hal ini terjadi karena hubungan antar tulang-tulang pendengar sudah tidak baik, dan gendang telinga mulai kaku. Gangguan ini dapat diatasi dengan memakai alat bantu dengar.

6. Kepekaan Telinga terhadap Rangsang

Kemampuan setiap orang untuk mendengar bunyi tidak sama. Bahkan kemampuan telinga kanan dengan telinga kiri kadang-kadang tidak sama. Keras lemahnya bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak. Semakin kuat gelombang bunyi, semakin banyak sel reseptor yang bergerak. Kita bisa mengetahui asal bunyi dengan dua buah telinga kita. Perbedaan waktu yang relatif kecil dari suatu bunyi untuk mencapai telinga dianalisis oleh otak sehingga
kita dapat mengetahui arah sumbernya. 

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Gambar transmisi pendengaran;
    2. Lembar pengamatan;
    3. Alat tulis.
CARA KERJA

a. Pelajari gambar transmisi pendengaran berikut ini! 

klik disini untuk melihat gambar transmisi pendengaran

b. Jelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yang dilalui getaran  suara, secara berurutan sesuai dengan nomor yang ada pada gambar di atas.

 

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Mekanisme Transmisi Pendengaran. Jelaskan pengertian Mekanisme Transmisi Pendengaran tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

Modul 9 - Bumi dan Alam Semesta Kegiatan Praktikum
KP1-Udara dan Batuan
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Menjelaskan kegunaan udara.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Bumi merupakan bagian dari tata surya, keunikan bumi dibandingkan planet lain dalam tata surya kita adalah bumi memiliki kehidupan, air, udara dan permukaan yang terus menerus berubah termasuk lapisan tipis kerak bumi yang berbatuan  di bawah kaki kita. Udara merupakan bagian terluar dari bumi yang memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia di bumi. Pada hakikatnya makhluk hidup perlu oksigen. Jumlah oksigen di udara kurang lebih hanya 20% dari keseluruhan udara yang ada. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati dalam memelihara keberadaan udara tersebut, agar makhluk hidup tidak kesulitan mendapatkan udara. Di samping itu udara yang bergerak memberikan banyak manfaat pada kehidupan manusia. Penyebab utama dari gerakan udara adalah perbedaan suhu. Perbedaan suhu menyebabkan timbulnya perbedaan tekanan udara sehingga terjadi gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi menuju daerah bertekanan rendah. Gerakan udara pada arah horizontal selalu disebabkan oleh selisih tekanan yang disebut angin. Angin mempunyai sifat meratakan tekanan udara sehingga semakin tinggi selisih tekanan udaranya, semakin kuat juga aliran anginnya. Melalui udara yang bergerak, pemanfaatan udara dapat banyak digunakan manusia, terutama sebagai pembangkit tenaga atau sumber energi seperti, baling-baling, parasut dan pesawat. Sedangkan dalam kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, udara dapat juga dimanfaatkan untuk peluncuran roket ruang angkasa yang berguna dalam penyelidikan kehidupan di ruang angkasa. Ketika bahan bakar dalam roket dibakar, terbentuklah gas panas. Gas inilah yang akan menyebabkan dorongan yang kuat sehingga roket terdorong ke atas.

Demikian pula dengan batuan yang terdapat pada kulit bumi atau kerak bumi. Batuan merupakan kumpulan mineral-mineral hasil produk alam yang banyak kegunaannya untuk makhluk hidup. Suatu batuan biasanya berisi dua mineral atau lebih, tetapi suatu mineral tunggal bisa dianggap sebagai batuan jika mineral itu berada dalam ukuran yang cukup besar. Contoh batuan mineral tunggal adalah belerang, kuarsit, dan gifsum. Batuan dan mineral bisa saling terkelompokkan tanpa terasa, seperti dalam batubara yang merupakan bahan organik yang dipandang sebagai jenis batuan. Jenis batuan dapat diklasifikasikan berdasarkan massa jenisnya dikarenakan batuan memiliki massa dan menempati ruang. Untuk menentukan massa jenis sebuah benda diperlukan dua besaran yaitu massa dan volume benda. Jika lambang massa jenis rho (ρ), massa
(m) dan volume (V) maka rumus untuk massa jenis dapat dinyatakan dengan:

klik disini untuk melihat rumus massa jenis

Massa benda diukur dalam kilogram (kg), volume diukur dalam meter kubik (m3), sehingga satuan untuk massa jenis adalah kg/m. Sedangkan berdasarkan asal usul terbentuknya batuan diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Semua batuan dan mineral diyakini berasal dari dalam magma, yakni batuan leleh yang ada dalam kantung-kantung yang sangat dalam di dalam kerak bumi. Oleh karena itu, siklus batuan bermula dari pembentukan batuan beku. Batuan beku terjadi karena magma yang membeku sedangkan batuan sedimen terbentuk dari batuan beku luar yang menerima gaya eksogen (gaya luar) seperti air, angin dan sinar matahari. Batuan beku dan batuan sedimen dapat berubah menjadi batuan malihan atau batuan metamorf karena pengaruh panas yang tinggi dan tekanan yang sangat besar.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Lilin 2 batang yang sama.
    2. Korek api.
    3. Gelas dengan 3 ukuran yang berbeda.
    4. Stop watch.
    5. Piring atau mangkok.
CARA KERJA

a.  Pembakaran Memerlukan Udara

      1. Sediakan 2 lilin yang sama ukurannya, diameter, panjang, warna dan bentuknya.
      2. Letakkan kedua lilin di atas meja, dan berilah jarak antar lilin sekitar    30 cm.
      3. Nyalakan ke dua lilin tersebut.
      4. Perhatikan Gambar 9.1 berikut. Tutup salah satu lilin dengan gelas. (klik disini)
      5. Bandingkan lama lilin menyala antara kedua lilin tersebut. Amatilah dan catat perubahan yang terjadi.
      6. Nyalakan lilin, tutup lilin dengan gelas seperti Gambar 9.2 berikut. (klik disini)
      7. Amati dan catatlah waktu antara lilin menyala saat ditutup gelas sampai lilin mati.
      8. Masukkan data pengamatan pada tabel yang tersedia.
      9. Ulangi langkah 6 sampai dengan 8, untuk 5 kali pengamatan. (klik disini untuk melihat tabel pengamatan)

b. Udara Menekan dari Tekanan Tinggi ke Tekanan Rendah

Cara Kerja

      1. Letakkan lilin di atas piring/mangkok dari bahan gelas.
      2. Isilah air dalam piring/mangkok kira-kira setinggi 2 cm.
      3. Perhatikan Gambar 9.3 berikut. Nyalakan lilin, selanjutnya tutuplah lilin dengan gelas kaca.
      4. klik disini untuk melihat gambar
      5. Amati nyala lilin dan permukaan air dalam gelas.
      6. Catatlah hasil pengamatan Anda.

c.  Udara sebagai sumber energi

Alat dan Bahan

      1. Balon.
      2. Selongsong balpoint plastik dan logam.
      3. Gulungan Kawat.
      4. Pita Perekat (solatif).
      5. Gunting.

Cara Kerja

      1. Tiuplah balon sampai membesar dan kencang, kemudian ikatlah dengan karet.
      2. Isolasi selongsong balpoint dengan balon.
      3. Sediakan dua sisi penyangga dapat berupa tiang, dinding atau dua buah kursi, aturlah jaraknya sekitar 1,5 meter.
      4. Masukkan kawat ke dalam selongsong balpoint, selanjutnya susun alat dan bahan seperti gambar berikut. Ikatkan ujung-ujung kawat tersebut pada kedua sisi penyangga yang dapat berupa tiang, dinding atau dua buah kursi. Perkirakan kedua sisi penyangga tersebut cukup kuat menahan gerak roket. 
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Pembakaran Memerlukan Udara. Jelaskan Pembakaran Memerlukan Udara tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Mengklasifikasikan batuan.


Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Bumi merupakan bagian dari tata surya, keunikan bumi dibandingkan planet lain dalam tata surya kita adalah bumi memiliki kehidupan, air, udara dan permukaan yang terus menerus berubah termasuk lapisan tipis kerak bumi yang berbatuan  di bawah kaki kita. Udara merupakan bagian terluar dari bumi yang memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia di bumi. Pada hakikatnya makhluk hidup perlu oksigen. Jumlah oksigen di udara kurang lebih hanya 20% dari keseluruhan udara yang ada. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati dalam memelihara keberadaan udara tersebut, agar makhluk hidup tidak kesulitan mendapatkan udara. Di samping itu udara yang bergerak memberikan banyak manfaat pada kehidupan manusia. Penyebab utama dari gerakan udara adalah perbedaan suhu. Perbedaan suhu menyebabkan timbulnya perbedaan tekanan udara sehingga terjadi gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi menuju daerah bertekanan rendah. Gerakan udara pada arah horizontal selalu disebabkan oleh selisih tekanan yang disebut angin. Angin mempunyai sifat meratakan tekanan udara sehingga semakin tinggi selisih tekanan udaranya, semakin kuat juga aliran anginnya. Melalui udara yang bergerak, pemanfaatan udara dapat banyak digunakan manusia, terutama sebagai pembangkit tenaga atau sumber energi seperti, baling-baling, parasut dan pesawat. Sedangkan dalam kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, udara dapat juga dimanfaatkan untuk peluncuran roket ruang angkasa yang berguna dalam penyelidikan kehidupan di ruang angkasa. Ketika bahan bakar dalam roket dibakar, terbentuklah gas panas. Gas inilah yang akan menyebabkan dorongan yang kuat sehingga roket terdorong ke atas.

Demikian pula dengan batuan yang terdapat pada kulit bumi atau kerak bumi. Batuan merupakan kumpulan mineral-mineral hasil produk alam yang banyak kegunaannya untuk makhluk hidup. Suatu batuan biasanya berisi dua mineral atau lebih, tetapi suatu mineral tunggal bisa dianggap sebagai batuan jika mineral itu berada dalam ukuran yang cukup besar. Contoh batuan mineral tunggal adalah belerang, kuarsit, dan gifsum. Batuan dan mineral bisa saling terkelompokkan tanpa terasa, seperti dalam batubara yang merupakan bahan organik yang dipandang sebagai jenis batuan. Jenis batuan dapat diklasifikasikan berdasarkan massa jenisnya dikarenakan batuan memiliki massa dan menempati ruang. Untuk menentukan massa jenis sebuah benda diperlukan dua besaran yaitu massa dan volume benda. Jika lambang massa jenis rho (ρ), massa
(m) dan volume (V) maka rumus untuk massa jenis dapat dinyatakan dengan:

klik disini untuk melihat rumus massa jenis

Massa benda diukur dalam kilogram (kg), volume diukur dalam meter kubik (m3), sehingga satuan untuk massa jenis adalah kg/m. Sedangkan berdasarkan asal usul terbentuknya batuan diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Semua batuan dan mineral diyakini berasal dari dalam magma, yakni batuan leleh yang ada dalam kantung-kantung yang sangat dalam di dalam kerak bumi. Oleh karena itu, siklus batuan bermula dari pembentukan batuan beku. Batuan beku terjadi karena magma yang membeku sedangkan batuan sedimen terbentuk dari batuan beku luar yang menerima gaya eksogen (gaya luar) seperti air, angin dan sinar matahari. Batuan beku dan batuan sedimen dapat berubah menjadi batuan malihan atau batuan metamorf karena pengaruh panas yang tinggi dan tekanan yang sangat besar.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Beberapa batuan (minimal 5).
    2. Neraca lengan.
    3. Gelas Beker.
    4. Pipet.
    5. H2SO4 atau air aki.
    6. HCl.
    7. Mangkok kaca.
    8. Lup.
CARA KERJA

a.  Jenis Batuan
Cara Kerja

1) Ambillah beberapa batuan, cucilah dengan air sebersih mungkin. Amatilah dengan warna dan baunya.
2) Cobalah diremas, dicungkil dengan kuku, ditarik, dan dipukul dengan palu untuk melihat keras tidaknya batuan.
3) Timbanglah massa batuan dengan neraca, catat dalam lembar pengamatan.
4) Ukur volume batuan dengan cara memasukkan batuan ke dalam gelas yang berisi  air tidak penuh. Catat volume air sebelum batuan dimasukkan  dan catat volume air setelah ada batuan. Selisih antara volume air setelah dan sebelum batuan dimasukkan merupakan volume batuan, catatlah dalam lembar pengamatan Tabel 9.2 (klik disini)
5) Hitunglah massa jenis batuan tersebut.

Pertanyaan

1) Sebutkan jenis-jenis batuan !
2) Jelaskan ciri-ciri dari masing-masing jenis batuan tersebut !
3) Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang lain? Jelaskan!

b.  Karakteristik Batuan
Cara Kerja

1) Letakkan sebuah batuan dalam cawan gelas atau mangkok gelas.
2) Teteskan 3 sampai 5 tetes HCl atau H2SO4 atau air aki dengan pipet.
3) Amati yang terjadi pada batuan akibat HCl atau H2SO4 atau air aki, catat dalam lembar pengamatan Tabel 9.3. (klik disini)
4) Ulangi langkah 1-3 dengan batuan yang berbeda-beda jenisnya.

c.  Gambar Batuan 
Cara Kerja

1) Ambillah beberapa macam batuan.
2) Gambarlah setiap batuan dengan kasar.
3) Lihatlah setiap batuan dengan lup.
4) Gambarlah batuan setelah dilihat dengan lup dalam lembar pengamatan.

d. Klasifikasi Batuan
Cara Kerja

1) Perhatikan gambar berikut atau contoh-contoh batuan yang tersedia di laboratorium sekolah. (klik disini untuk melihat gambar)

2) Klasifikasikan gambar contoh batuan tersebut berdasarkan asal batuannya, apakah batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf atau mineral. Catatlah dalam tabel berikut! (klik disini)

Pertanyaan

1) Sebutkan jenis-jenis batuan !
2) Jelaskan faktor-faktor apa yang dapat membedakan jenis batuan !
3) Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang lain? Jelaskan!

 

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Kegiatan Praktikum Batuan. Jelaskan Kegiatan Praktikum Batuan tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

KP 2-Alam Semesta
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Menjelaskan matahari sebagai sumber panas.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Selain pemanfaatan energi yang ada di Bumi, matahari merupakan sumber energi yang paling murah dan memiliki kapasitas yang paling tinggi serta mudah didapatkan. Pernahkah Anda mengamati matahari secara langsung? Bagian matahari yang bisa diamati secara langsung adalah bagian luarnya, yang disebut atmosfer matahari terdiri atas tiga lapisan, yaitu fotosfer, kromosfer, korona. Pengamatan teliti menunjukkan bahwa temperatur pada matahari dapat mencapai 200.000 K di korona sedangkan pada bagian dalam yang tediri dari teras, zona radiatif dan zona konvektif temperatur matahari bisa mencapai 15.000.000 K. Oleh karena itu kita perlu memanfaatkan energi panas matahari yang sangat besar tersebut, seperti pembuatan solar sel untuk memanaskan air, memasak dengan membuat kompor tenaga matahari, dan sebagainya.

Selain untuk kehidupan sehari-hari, banyak peristiwa-peristiwa alam yang berkaitan dengan posisi matahari, bumi dan bulan. Bumi melakukan berbagai macam gerakan, yaitu gerak-gerak rotasi, revolusi, presesi, dan nutasi. Kedudukan bulan terhadap matahari dan bumi mengakibatkan adanya fase-fase bulan selama bulan mengelilingi bumi. Pada saat fase bulan baru mungkin terjadi gerhana matahari, sedangkan pada fase bulan purnama mungkin terjadi gerhana bulan. Kata gerhana berarti penggelapan cahaya dari suatu benda langit oleh benda langit lainnya. Kita dapat melihat bendabenda langit dalam tata surya karena benda-benda langit memantulkan berkas cahaya matahari. Ketika benda-benda langit itu menerima cahaya dari matahari, benda-benda itu membentuk bayang-bayang kerucut yang memanjang menjauhi matahari. Daerah yang paling gelap disebut umbra dan daerah bayang-bayang yang samar disebut penumbra. Gerhana matahari terjadi bilamana bulan berada pada atau dekat fase baru dan berada pada suatu garis lurus dengan bumi dan matahari. Gerhana matahari total terjadi di daerah umbra sedangkan gerhana sebagian terjadi dalam daerah penumbra.Jika jarak antara bulan dan bumi lebih panjang daripada panjang penumbra, maka daerah dalam perpanjangan umbra akan mengalami gerhana matahari cincin. Gerhana bulan terjadi bilamana bulan berada pada fase purnama dan berada pada suatu garis lurus dengan bumi dan matahari. Bayang-bayang kerucut yang dibentuk oleh bumi akan menyembunyikan muka bulan. Seperti pada gerhana matahari, gerhana bulan total terjadi pada daerah umbra sedangkan gerhana bulan sebagian terjadi pada daerah penumbra.

Sedangkan peristiwa alam lainnya adalah akibat gaya gravitasi bulan dan matahari terhadap bumi menimbulkan pasang surut air laut yaitu peristiwa naik dan turunnya permukaan air laut ketika bulan berada pada fase baru atau fase purnama terjadilah pasang purnama. Sedangkan ketika bulan berada pada fase kuater terjadilah pasang perbani.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. 2 buah tempat air yang sama ukurannya (panci, baskom, atau ember).
    2. Termometer 0-100°C.
    3. Lempeng plastik transparan.
    4. Stopwatch
    5. Luksmeter (bila ada).
CARA KERJA
    1. Isilah kedua tempat air dengan air dingin yang sama banyaknya.
    2. Ukur dengan termometer suhu air dingin (Ti) tersebut, Catatlah dalam lembar pengamatan.
    3. Tempatkan kedua tempat air tersebut di bawah langsung sinar matahari.
    4. Tempatkan lempeng plastik transparan di atas salah satu tempat air dengan jarak sekitar 10 cm dari permukaan air dalam tempat air. Susunan alat dan bahan percobaan seperti gambar berikut (klik disini)
    5. Atur agar kedua tempat air tersebut selalu menghadap sinar matahari.
    6. Amati temperatur air pada kedua tempat air tersebut (To) setiap 30 menit, selama
      10 kali pengukuran. Catatlah dalam lembar pengamatan!
    7. Bila ada luks meter, Amati dan ukurlah kuat penerangan cahaya matahari tepat di
      atas permukaan air setiap 30 menit. Catat dalam lembar pengamatan!
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Panas Matahari. Jelaskan Panas Matahari tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Membuktikan terjadinya gerhana.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Selain pemanfaatan energi yang ada di Bumi, matahari merupakan sumber energi yang paling murah dan memiliki kapasitas yang paling tinggi serta mudah didapatkan. Pernahkah Anda mengamati matahari secara langsung? Bagian matahari yang bisa diamati secara langsung adalah bagian luarnya, yang disebut atmosfer matahari terdiri atas tiga lapisan, yaitu fotosfer, kromosfer, korona. Pengamatan teliti menunjukkan bahwa temperatur pada matahari dapat mencapai 200.000 K di korona sedangkan pada bagian dalam yang tediri dari teras, zona radiatif dan zona konvektif temperatur matahari bisa mencapai 15.000.000 K. Oleh karena itu kita perlu memanfaatkan energi panas matahari yang sangat besar tersebut, seperti pembuatan solar sel untuk memanaskan air, memasak dengan membuat kompor tenaga matahari, dan sebagainya.

Selain untuk kehidupan sehari-hari, banyak peristiwa-peristiwa alam yang berkaitan dengan posisi matahari, bumi dan bulan. Bumi melakukan berbagai macam gerakan, yaitu gerak-gerak rotasi, revolusi, presesi, dan nutasi. Kedudukan bulan terhadap matahari dan bumi mengakibatkan adanya fase-fase bulan selama bulan mengelilingi bumi. Pada saat fase bulan baru mungkin terjadi gerhana matahari, sedangkan pada fase bulan purnama mungkin terjadi gerhana bulan. Kata gerhana berarti penggelapan cahaya dari suatu benda langit oleh benda langit lainnya. Kita dapat melihat bendabenda langit dalam tata surya karena benda-benda langit memantulkan berkas cahaya matahari. Ketika benda-benda langit itu menerima cahaya dari matahari, benda-benda itu membentuk bayang-bayang kerucut yang memanjang menjauhi matahari. Daerah yang paling gelap disebut umbra dan daerah bayang-bayang yang samar disebut penumbra. Gerhana matahari terjadi bilamana bulan berada pada atau dekat fase baru dan berada pada suatu garis lurus dengan bumi dan matahari. Gerhana matahari total terjadi di daerah umbra sedangkan gerhana sebagian terjadi dalam daerah penumbra.Jika jarak antara bulan
dan bumi lebih panjang daripada panjang penumbra, maka daerah dalam perpanjangan umbra akan mengalami gerhana matahari cincin. Gerhana bulan terjadi bilamana bulan berada pada fase purnama dan berada pada suatu garis lurus dengan bumi dan matahari. Bayang-bayang kerucut yang dibentuk oleh bumi akan menyembunyikan muka bulan. Seperti pada gerhana matahari, gerhana bulan total terjadi pada daerah umbra sedangkan gerhana bulan sebagian terjadi pada daerah penumbra.

Sedangkan peristiwa alam lainnya adalah akibat gaya gravitasi bulan dan matahari terhadap bumi menimbulkan pasang surut air laut yaitu peristiwa naik dan turunnya permukaan air laut ketika bulan berada pada fase baru atau fase purnama terjadilah pasang purnama. Sedangkan ketika bulan berada pada fase kuater terjadilah pasang perbani.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Bola ping pong.
    2. Statis berkawat runcing 3 buah.
    3. Bola plastik dengan diameter 10 cm.
    4. Lampu senter/proyektor film.
    5. Spidol.
CARA KERJA
    1. Tuliskan bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan gambar bola plastik sebagai globe (bumi).
    2. Tusuk bola pingpong tersebut dengan statis berkawat runcing sehingga dapat berdiri tegak, lakukan hal yang sama untuk bola plastik.
    3. Ikatkan lampu senter pada statis berkawat runcing.
    4. Susun di atas meja dalam ruang gelap (bila ada) ketiga peralatan tersebut (klik disini untuk melihat contoh gambar)
    5. Nyalakan lampu senter, Amati dan gambar jalannya sinar lampu yang mengenai globe. Catatlah dalam lembar pengamatan
    6. Susun percobaan seperti langkah 4 dengan merubah posisi bola pingpong dengan bola plastik (globe). (klik disini untuk melihat contoh gambar percobaannya )
    7. Nyalakan lampu dan Amati dan gambarlah jalannya sinar yang menimpa bola
      pingpong dan diterima oleh globe. Catatlah dalam lembar pengamatan!
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Gerhana. Jelaskan Gerhana tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

Modul 1 - Makhluk Hidup Kegiatan Praktikum
KP-1: Ciri-ciri Makhluk Hidup
PENGANTAR

Tujuan Praktikum: Mengamati ciri-ciri makhluk hidup makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT.

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.
  1.  

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Ketika kita ke luar dari rumah, maka sejak itu pula kita akan berinteraksi dengan alam sekitar, dengan makhluk hidup maupun makhluk tak hidup. Mengapa? Bukankah kehidupan kita amat tergantung pada alam sekitar? Bayangkan jika alam ini kekurangan oksigen, maka pernapasan kita akan terganggu. Jika kita mempunyai hewan peliharaan, maka pagi-pagi sekali kita sudah disibukkan dengan memberinya makan, mengajaknya bercengkerama, dan seterusnya. Begitu pula jika kita punya taman atau kebun, maka setiap hari kita harus menyiramnya agar tanaman yang kita pelihara tumbuh subur. Ini merupakan bukti bahwa kita selalu berhubungan dengan lingkungan baik berupa makhluk hidup maupun makhluk tak hidup.

Coba Sekarang Anda identifikasi, makhluk hidup dan tak hidup apa saja yang ada di sekitar tempat tinggal Anda? Selanjutnya coba bandingkan di antara kedua kelompok makhluk tersebut. Adakah perbedaan di antara keduanya? Tentu saja berbeda, bukan? Makhluk dari kelompok mana yang dapat bergerak dan bereaksi terhadap rangsang (iritabilitas)? Tentu saja makhluk hidup, bukan? Coba Anda kenali lagi ciri-ciri lainnya! 

Jika Anda melakukannya dengan baik, maka setidaknya Anda akan mengetahui bahwa makhluk hidup perlu makan (nutrisi), bernapas, berkembang biak, dan melakukan pertumbuhan Gerak dan iritabilitas merupakan salah satu ciri makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan. Pergerakan pada hewan sangat mudah Anda amati, sedangkan gerak pada tumbuhan tidak mudah kita amati, kecuali beberapa tumbuhan tertentu, seperti yang melakukan niktinasti dan seismonasti [tumbuhan putri malu (Mimosa pudica)]. Gerak tubuh tumbuhan di bagi atas gerak taksis, nasti, dan tropisme. Gerak taksis adalah gerak pindah tempat dari seluruh tubuh tumbuhan, hal ini mudah kita lihat pada tumbuhan bersel satu; gerak nasti adalah gerak dari sebagian tubuh tumbuhan, di mana arah geraknya tidak ditentukan oleh arah datangnya rangsang; sedangkan gerak tropisme adalah gerak dari sebagian tubuh tumbuhan, di mana arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Tropisme positif, jika arah geraknya menuju arah datangnya rangsang, sebaliknya disebut tropisme negatif, jika arah gerakannya menjauhi arah 
datangnya rangsang.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Alat-alat tulis,
    2. Tabel pengamatan,
    3. Alam sekitar
CARA KERJA
    1. Siapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan (gunakan Tabel 1.1 di bagian akhir modul ini).
    2. Pergilah ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal Anda, seperti kebun, sawah, hutan, atau lingkungan lainnya, sesuai tempat tinggal Anda.
    3. Temukan lebih kurang 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan) yang Anda kenal nama jenisnya (minimal nama daerahnya).
    4. Catatlah kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan.
    5. Amatilah ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah Anda catat tersebut, dengan cermat.
    6. Bubuhkan tanda cek (√) sesuai dengan ciri-ciri yang Anda amati, pada Tabel 1.1, dalam Lembar Kerja yang disediakan di bagian akhir modul ini. 
      KLIK DISINI untuk melihat Lembar Pengamatan Praktikum
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup makhluk hidup.  Jelaskan ciri-ciri makhluk hidup makhluk hidup yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

 

 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum: Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar. 

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk hubungan yang sangat erat antara satu spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup lainnya yang hidup bersama dalam suatu habitat tertentu disebut simbiosis. Ada beberapa jenis simbiosis yang ada di alam, namun umumnya dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu parasitisme, komensalisme, dan mutualisme.

Parasitisme adalah suatu hubungan di antara dua spesies (organisme), di mana satu spesies mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies lainnya (sering disebut inang) dirugikan. Contoh simbiosis parasitisme, adalah antara cacing perut (cacing gelang) dengan manusia. Dalam hubungan ini cacing gelang mendapatkan makanan yang banyak di dalam usus halus manusia, sedangkan manusia akan mendapat kerugian karena banyaknya zat-zat makanan yang hilang oleh parasit tersebut. Selain itu dalam jumlah yang sangat banyak parasit tersebut dapat merusak usus halus manusia. Selain cacing gelang, juga ada cacing pita, cacing hati, atau panu pada manusia. Coba Anda kemukakan sendiri apa keuntungannya bagi parasit dan apa kerugiannya bagi inangnya.

Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, di mana suatu spesies makhluk hidup diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan ataupun dirugikan. Contoh umum adalah tanaman epifit yang banyak hidup di hutan tropis.
Tanaman epifit tersebut menumpang hidup di pohon atau cabang dan ranting pohon tanpa merugikan pohon yang ditumpanginya.

Simbiosis mutualisme adalah hidup bersama di antara dua spesies makhluk hidup, di mana kedua spesies tersebut mendapatkan keuntungan. Contohnya adalah bakteri Rhizobium pada akar tanaman polongan. Bakteri Rhizobium mendapatkan habitatnya pada akar tanaman, sedangkan tanaman polongan mendapatkan keuntungan berupa nitrogen yang ditambat oleh bakteri tersebut. Tanpa bakteri Rhizobium, maka tumbuhan tersebut tidak dapat mengambil nitrogen dari udara bebas.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Alat-alat tulis,
    2. Lembar pengamatan,
    3. Lingkungan sekitar. 
CARA KERJA
    1. Siapkan alat bahan yang diperlukan.
    2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun atau hutan terdekat.
    3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
    4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
    5. Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.9) yang ada di bagian akhir modul ini.
    6. Jenis keuntungan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies anggota simbiosis tersebut? Jelaskan!
    7. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.9. (Klik Disini untuk melihat Tabel 1.9 Hasil pengamatan simbiosis mutualisme)
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Simbiosis Mutualisme.  Jelaskan pengertian Simbiosis Mutualisme tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:

    1. Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen).
    2. Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Ketika kita ke luar dari rumah, maka sejak itu pula kita akan berinteraksi dengan alam sekitar, dengan makhluk hidup maupun makhluk tak hidup. Mengapa? Bukankah kehidupan kita amat tergantung pada alam sekitar? Bayangkan jika alam ini kekurangan oksigen, maka pernapasan kita akan terganggu. Jika kita mempunyai hewan peliharaan, maka pagi-pagi sekali kita sudah disibukkan dengan memberinya makan, mengajaknya bercengkerama, dan seterusnya. Begitu pula jika kita punya taman atau kebun, maka setiap hari kita harus menyiramnya agar tanaman yang kita pelihara tumbuh subur. Ini merupakan bukti bahwa kita selalu berhubungan dengan lingkungan baik berupa makhluk hidup maupun makhluk tak hidup.

Coba Sekarang Anda identifikasi, makhluk hidup dan tak hidup apa saja yang ada di sekitar tempat tinggal Anda? Selanjutnya coba bandingkan di antara kedua kelompok makhluk tersebut. Adakah perbedaan di antara keduanya? Tentu saja berbeda, bukan? Makhluk dari kelompok mana yang dapat bergerak dan bereaksi terhadap rangsang (iritabilitas)? Tentu saja makhluk hidup, bukan? Coba Anda kenali lagi ciri-ciri lainnya! 

Jika Anda melakukannya dengan baik, maka setidaknya Anda akan mengetahui bahwa makhluk hidup perlu makan (nutrisi), bernapas, berkembang biak, dan melakukan pertumbuhan Gerak dan iritabilitas merupakan salah satu ciri makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan. Pergerakan pada hewan sangat mudah Anda amati, sedangkan gerak pada tumbuhan tidak mudah kita amati, kecuali beberapa tumbuhan tertentu, seperti yang melakukan niktinasti dan seismonasti [tumbuhan putri malu (Mimosa pudica)]. Gerak tubuh tumbuhan di bagi atas gerak taksis, nasti, dan tropisme. Gerak taksis adalah gerak pindah tempat dari seluruh tubuh tumbuhan, hal ini mudah kita lihat pada tumbuhan bersel satu; gerak nasti adalah gerak dari sebagian tubuh tumbuhan, di mana arah geraknya tidak ditentukan oleh arah datangnya rangsang; sedangkan gerak tropisme adalah gerak dari sebagian tubuh tumbuhan, di mana arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Tropisme positif, jika arah geraknya menuju arah datangnya rangsang, sebaliknya disebut tropisme negatif, jika arah gerakannya menjauhi arah datangnya rangsang.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. Untuk membuktikan respirasi perlu udara (oksigen).
    1. Botol ukuran kecil 3 buah.
    2. Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah.
    3. Plastisin secukupnya.
    4. Vaselin secukupnya.
    5. Kapur sirih secukupnya.
    6. Kapas secukupnya.
    7. Kacang merah/kedelai yang sedang berkecambah secukupnya.
    8. Kecoa atau belalang 1 ekor.
    9. Pipet tetes 1 buah.
    10. Air yang diberi pewarna merah secukupnya
  2. Untuk membuktikan respirasi menghasilkan karbondioksida
    1. Kapur tohor atau kapur sirih secukupnya.
    2. Air suling, bila tidak ada bisa digunakan air tawar secukupnya.
    3. Botol selai atau botol lain yang bermulut agak lebar 3 buah.
    4. Plastisin secukupnya.
    5. Sedotan limun 6 buah.
    6. Spidol 1 buah.
    7. Selang plastik kecil 1 meter.
    8. Kertas saring (jika perlu) 2 lembar.
    9. Corong plastik ukuran kecil 1 buah

CARA KERJA
  1. Respirasi Memerlukan Udara (Oksigen)
    1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
    2. Masukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya masukkan kapas secukupnya.
    3. Masukkan kacang merah/kedelai yang sedang berkecambah ke dalam botol yang telah diberi alat kapas pada langkah 
    4. Lapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin, kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol 
      (lihat Gambar 1.3 E-F)
    5. Rapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat dan rapi.
    6. Olesi dengan vaselin celah yang terjadi di antara plastisin dengan sedotan air kemasan gelas agar tidak terjadi kebocoran udara yang bisa menghambat jalannya percobaan.
    7. Respirometer buatan ini selanjutnya diberi label A dengan menggunakan spidol, kemudian letakkan secara horizontal (lihat Gambar 1.4A).
    8. Lakukan langkah a-g, dengan cara yang sama, namun kecambah diganti dengan kecoa atau belalang dan diberi label B (Gambar 1.4B).
    9. Lakukan langkah a-g, hanya tanpa menggunakan makhluk hidup (sebagai kontrol) dan diberi label C (Gambar 1.4C).
    10. Dalam waktu yang hampir bersamaan, dengan menggunakan pipet tetes, tetesilah ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang diberi pewarna merah.
    11. Amatilah tetesan air berwarna pada setiap respirometer, dengan selang waktu 5 menit selama 5 kali pengamatan.
    12. Tuangkan hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.5) yang terdapat di bagian akhir modul ini.
      KLIK DISINI untuk melihat Lembar Kerja Praktikum.

      KLIK DISINI untuk melihat Gambar 1.3 dan 1.4

  2. Respirasi Menghasilkan Karbondioksida (CO2)
    1. Membuat air kapur jenuh
      1. Larutkan kapur tohor (jenis kapur yang apabila kena air mengeluarkan panas) atau kapur sirih ke dalam lebih kurang 250 ml hingga jenuh (sebagian ada yang tidak melarut).
      2. Biarkan air kapur mengendap semalaman hingga diperoleh air yang jernih.
      3. Sedotlah air kapur yang jernih dengan selang plastik kecil, hati-hati agar endapan kapur tidak ikut tersedot (Gambar 1.5 D). 
      4. Bila Anda ceroboh, maka endapan kapur akan ikut tersedot dan air kapur menjadi keruh. Bila hal ini terjadi lakukan penyaringan dengan menggunakan kertas saring yang diletakkan pada corong plastik (Gambar 1.5E), hingga diperoleh air kapur yang benar-benar jernih.
        KLIK DISINI untuk melihat Gambar 1.5

    2. Tuangkan air kapur jenuh pada botol selai (A), (B), dan (C) dengan ukuran yang sama, lebih kurang 50 ml.
    3. Pasanglah perangkat percobaan lainnya, yaitu sedotan limun dan plastisin, seperti pada Gambar 1.6 berikut.
      KLIK DISINI untuk melihat Gambar 1.6
    4. Hisaplah udara dari botol A, melalui sedotan limun (1), gunakan untuk bernapas. Selanjutnya hembuskan napas Anda pada botol (B) melalui sedotan limun (1).
    5. Lakukan langkah (4) berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi keruh.
    6. Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap respirometer.
    7. Tuangkan hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.6) yang tertera di bagian akhir modul ini
      KLIK DISINI untuk melihat Lembar Kerja Praktikum.
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Respirasi, baik yang membuktikan perlu Oksigen maupun membuktikan menghasilak karbondioksida.  Jelaskan pengertian masing-masing pembuktian respirasi yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

KP-2: Simbiosis
PENGANTAR

Tujuan Praktikum: Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk hubungan yang sangat erat antara satu spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup lainnya yang hidup bersama dalam suatu habitat tertentu disebut simbiosis. Ada beberapa jenis simbiosis yang ada di alam, namun umumnya dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu parasitisme, komensalisme, dan mutualisme.

Parasitisme adalah suatu hubungan di antara dua spesies (organisme), di mana satu spesies mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies lainnya (sering disebut inang) dirugikan. Contoh simbiosis parasitisme, adalah antara cacing perut (cacing gelang) dengan manusia. Dalam hubungan ini cacing gelang mendapatkan makanan yang banyak di dalam usus halus manusia, sedangkan manusia akan mendapat kerugian karena banyaknya zat-zat makanan yang hilang oleh parasit tersebut. Selain itu dalam jumlah yang sangat banyak parasit tersebut dapat merusak usus halus manusia. Selain cacing gelang, juga ada cacing pita, cacing hati, atau panu pada manusia. Coba Anda kemukakan sendiri apa keuntungannya bagi parasit dan apa kerugiannya bagi inangnya.

Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, di mana suatu spesies makhluk hidup diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan ataupun dirugikan. Contoh umum adalah tanaman epifit yang banyak hidup di hutan tropis.
Tanaman epifit tersebut menumpang hidup di pohon atau cabang dan ranting pohon tanpa merugikan pohon yang ditumpanginya.

Simbiosis mutualisme adalah hidup bersama di antara dua spesies makhluk hidup, di mana kedua spesies tersebut mendapatkan keuntungan. Contohnya adalah bakteri Rhizobium pada akar tanaman polongan. Bakteri Rhizobium mendapatkan habitatnya pada akar tanaman, sedangkan tanaman polongan mendapatkan keuntungan berupa nitrogen yang ditambat oleh bakteri tersebut. Tanpa bakteri Rhizobium, maka tumbuhan tersebut tidak dapat mengambil nitrogen dari udara bebas.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. Alat-alat tulis,
  2. Lembar pengamatan,
  3. Lingkungan sekitar. 
CARA KERJA
  1. Siapkan alat bahan yang diperlukan.
  2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun atau hutan terdekat.
  3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
  4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
  5. Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.7) yang ada di bagian akhir modul ini.
  6. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan.
  7. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut?
  8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.7. (klik disini untuk melihat Tabel 1.7 Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme)
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Simbiosis Parasitisme.  Jelaskan pengertian Simbiosis Parasitisme tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum: Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk hubungan yang sangat erat antara satu spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup lainnya yang hidup bersama dalam suatu habitat tertentu disebut simbiosis. Ada beberapa jenis simbiosis yang ada di alam, namun umumnya dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu parasitisme, komensalisme, dan mutualisme.

Parasitisme adalah suatu hubungan di antara dua spesies (organisme), di mana satu spesies mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies lainnya (sering disebut inang) dirugikan. Contoh simbiosis parasitisme, adalah antara cacing perut (cacing
gelang) dengan manusia. Dalam hubungan ini cacing gelang mendapatkan makanan yang banyak di dalam usus halus manusia, sedangkan manusia akan mendapat kerugian karena banyaknya zat-zat makanan yang hilang oleh parasit tersebut.
Selain itu dalam jumlah yang sangat banyak parasit tersebut dapat merusak usus halus manusia. Selain cacing gelang, juga ada cacing pita, cacing hati, atau panu pada manusia. Coba Anda kemukakan sendiri apa keuntungannya bagi parasit dan apa kerugiannya bagi inangnya.

Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, di mana suatu spesies makhluk hidup diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan ataupun dirugikan. Contoh umum adalah tanaman epifit yang banyak hidup di hutan tropis.
Tanaman epifit tersebut menumpang hidup di pohon atau cabang dan ranting pohon tanpa merugikan pohon yang ditumpanginya.


Simbiosis mutualisme adalah hidup bersama di antara dua spesies makhluk hidup, di mana kedua spesies tersebut mendapatkan keuntungan. Contohnya adalah bakteri Rhizobium pada akar tanaman polongan. Bakteri Rhizobium mendapatkan habitatnya pada akar tanaman, sedangkan tanaman polongan mendapatkan keuntungan berupa nitrogen yang ditambat oleh bakteri tersebut. Tanpa bakteri Rhizobium, maka tumbuhan tersebut tidak dapat mengambil nitrogen dari udara bebas.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. Alat-alat tulis
  2. Lembar pengamatan
  3. Lingkungan sekitar
CARA KERJA
  1. Siapkan alat bahan yang diperlukan.
  2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun atau hutan terdekat.
  3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
  4. Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
  5. Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.8) yang ada di bagian akhir modul ini.
  6. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang tidak diuntungkan ataupun dirugikan.
  7. Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya? Jelaskan!
  8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.8. (klik disini  untuk melihat Tabel 1.8 Hasil pengamatan simbiosis komensalisme)
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Simbiosis Komensalisme.  Jelaskan pengertian Simbiosis Komensalisme tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

KP-3: Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangbiakan Makhluk Hidup
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara vegetatif alami. 

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Setiap makhluk hidup melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan proses yang ditandai oleh adanya pertambahan ukuran, volume, dan berat suatu organisme. Sedangkan perkembangan secara umum merupakan suatu proses menuju keadaan yang lebih sempurna. Pada proses perkembangan ini terjadi prosesproses diferensiasi sel.

Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selain ditentukan oleh faktor genetik, juga sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan, seperti cahaya, air, makanan dan temperatur.

Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri makhluk hidup guna kelangsungan jenisnya. Seperti Anda ketahui baik hewan maupun tumbuhan berkembang biak baik secara generatif maupun vegetatif. Perkembangbiakan generatif terjadi melalui proses perkawinan, sedangkan perkembangbiakan vegetatif terjadi melalui berbagai cara, seperti membelah diri, bertunas, fragmentasi pada hewan rendah, sedangkan pada tumbuhan dengan menggunakan akar rimpang, geragih, dan umbi. Selain itu perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan dapat terjadi melalui stek, cangkok, dan menempel.

Perkembangbiakan tumbuhan tinggi (angiospermae) dilakukan dengan alat khusus yang disebut bunga. Bunga, pada umumnya terdiri atas tangkai bunga, dasar bunga, dan hiasan bunga, namun bagian yang terpenting bagi bunga adalah benang sari, sebagai alat kelamin jantan dan putik, sebagai alat kelamin betina. Bunga sendiri dibedakan atas 2 golongan, yaitu bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Disebut bunga lengkap jika suatu bunga mengandung seluruh komponen bunga seperti kelopak, mahkota bunga, benang sari dan putik; sebaliknya bila salah satu komponen bunga tersebut tidak ada disebut bunga tidak lengkap. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang bunga lengkap, perhatikan dan cermati Gambar 1.7. 

Silahkah Klik Disini untuk melihat gambar 1.7 Struktur bunga lengkap (Andrews et. al., 1989) 

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1.  Alat-alat tulis dan lembar pengamatan.
  2. Tumbuhan yang ada di sekitar Anda.
  3. Cangkul kecil (kored - Sunda) atau sekop 
CARA KERJA
  1.  Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
  2. Pergilah ke kebun yang ada di sekitar tempat tinggal Anda.
  3. Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami (misalnya: dengan cara bertunas, akar rimpang, geragih, dan umbi).
  4. Galilah tanaman, jika Anda ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.
  5. Gambarkan morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami tuangkan hasilnya pada Lembar Kerja (Klik Disini untuk melihat Tabel 1.12 Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan ) di bagian akhir modul ini. 
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Perkembangbiakan vegetatif alami. Jelaskan pengertian Perkembangbiakan vegetatif alami tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara
menyambung, okulasi, dan mencangkok. 

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Setiap makhluk hidup melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan proses yang ditandai oleh adanya pertambahan ukuran, volume, dan berat suatu organisme. Sedangkan perkembangan secara umum merupakan suatu proses menuju keadaan yang lebih sempurna. Pada proses perkembangan ini terjadi prosesproses diferensiasi sel.

Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selain ditentukan oleh faktor genetik, juga sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan, seperti cahaya, air, makanan dan temperatur.

Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri makhluk hidup guna kelangsungan jenisnya. Seperti Anda ketahui baik hewan maupun tumbuhan berkembang biak baik secara generatif maupun vegetatif. Perkembangbiakan generatif terjadi melalui proses perkawinan, sedangkan perkembangbiakan vegetatif terjadi melalui berbagai cara, seperti membelah diri, bertunas, fragmentasi pada hewan rendah, sedangkan pada tumbuhan dengan menggunakan akar rimpang, geragih, dan umbi. Selain itu perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan dapat terjadi melalui stek, cangkok, dan menempel.

Perkembangbiakan tumbuhan tinggi (angiospermae) dilakukan dengan alat khusus yang disebut bunga. Bunga, pada umumnya terdiri atas tangkai bunga, dasar bunga, dan hiasan bunga, namun bagian yang terpenting bagi bunga adalah benang sari, sebagai alat kelamin jantan dan putik, sebagai alat kelamin betina. Bunga sendiri dibedakan atas 2 golongan, yaitu bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Disebut bunga lengkap jika suatu bunga mengandung seluruh komponen bunga seperti kelopak, mahkota bunga, benang sari dan putik; sebaliknya bila salah satu komponen bunga tersebut tidak ada disebut bunga tidak lengkap. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang bunga lengkap, perhatikan dan cermati Gambar 1.7. 

Silahkah Klik Disini untuk melihat gambar 1.7 Struktur bunga lengkap (Andrews et. al., 1989) 

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. Gunting stek.
  2. Pisau tajam.
  3. Tanah gembur dan humus.
  4. Plastik/sabut kelapa.
  5. Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok.
  6. Vaselin. 
CARA KERJA

1. Okulasi (menempel)

a) Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel, misalnya tanaman mangga simanalagi.

b) Tentukan pula jenis tanaman mangga yang masih muda dengan diameter batang ± 1 cm (sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan perakaran yang kuat, untuk dijadikan batang bawah.  

c) Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 × 2 cm pada batang bawah.

d) Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel (mangga simanalagi atau yang lainnya) dengan ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah.

e) Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan tutuplah celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin.

f) Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian atas dari tanaman bawah (Klik Disini untuk melihat Gambar 1.10  Tahapan pengerjaan okulasi (Rumanta, 2002)). 

2. Menyambung

a) Carilah tanaman bawah (root stock), kira-kira sebesar jari kelingking.

b) Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut (Klik Disini untuk melihat Gambar 1.11 B).

c) Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan dipotong dengan kemiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah tersebut (Klik Disini untuk melihat Gambar 1.11 C).

d) Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikatlah dengan menggunakan selotip transparan atau tali rapia (Klik Disini untuk melihat Gambar 1.11 D-E).

e) Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak terkena sinar matahari terlalu banyak (Klik Disini untuk melihat Gambar 1.11). 

3. Mencangkok

a) Tentukan jenis tanaman yang Anda inginkan untuk dicangkok (tanaman mangga, jambu, rambutan, atau yang lainnya dengan syarat memiliki kambium dan mudah Anda jumpai).

b) Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak berpenyakit.

c) Kuliti cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10- 15 cm dari pangkal cabang.

d) Buanglah kambiumnya dengan cara mengeroknya sampai bersih.

e) Biarkan mengering selama 6 -2 jam.

f) Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur kompos secukupnya.

g) Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya (Klik Disini untuk melihat Gambar 1.12 Tahapan Pengerjaan Cangkok). 

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Perkembangbiakan vegetatif buatan.  Jelaskan pengertian Perkembangbiakan vegetatif buatan tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum: Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Setiap makhluk hidup melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan proses yang ditandai oleh adanya pertambahan ukuran, volume, dan berat suatu organisme. Sedangkan perkembangan secara umum merupakan suatu proses menuju keadaan yang lebih sempurna. Pada proses perkembangan ini terjadi prosesproses diferensiasi sel.

Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selain ditentukan oleh faktor genetik, juga sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan, seperti cahaya, air, makanan dan temperatur.

Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri makhluk hidup guna kelangsungan jenisnya. Seperti Anda ketahui baik hewan maupun tumbuhan berkembang biak baik secara generatif maupun vegetatif. Perkembangbiakan generatif terjadi melalui proses perkawinan, sedangkan perkembangbiakan vegetatif terjadi melalui berbagai cara, seperti membelah diri, bertunas, fragmentasi pada hewan rendah, sedangkan pada tumbuhan dengan menggunakan akar rimpang, geragih, dan umbi. Selain itu perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan dapat terjadi melalui stek, cangkok, dan menempel.

Perkembangbiakan tumbuhan tinggi (angiospermae) dilakukan dengan alat khusus yang disebut bunga. Bunga, pada umumnya terdiri atas tangkai bunga, dasar bunga, dan hiasan bunga, namun bagian yang terpenting bagi bunga adalah benang sari, sebagai alat kelamin jantan dan putik, sebagai alat kelamin betina. Bunga sendiri dibedakan atas 2 golongan, yaitu bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Disebut bunga lengkap jika suatu bunga mengandung seluruh komponen bunga seperti kelopak, mahkota bunga, benang sari dan putik; sebaliknya bila salah satu komponen bunga tersebut tidak ada disebut bunga tidak lengkap. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang bunga lengkap, perhatikan dan cermati Gambar 1.7.

Silahkan Klik Disini untuk melihat gambar 1.7 Struktur bunga lengkap (Andrews et. al., 1989) 

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Biji kacang merah 6 buah.
    2. Botol jam (selai) 2 buah.
    3. Kertas saring secukupnya.
    4. Kertas label secukupnya.
    5. Gunting 1 buah.
CARA KERJA
    1. Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman.
    2. Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila perlu potonglah kelebihannya.
    3. Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga menempel pada dinding botol bagian dalam (lihat Gambar 1.8). Silahkah Klik Disini untuk melihat Gambar 1.8 Cara memasang gulungan kertas saring di dalam botol selai (Rumanta, 2002)  
    4. Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10-nya).
    5. Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mengering) tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
    6. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut. Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatilah bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Dan gambarlah hasilnya pada Lembar Kerja (Tabel 1.10 Klik Disini Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah) di bagian akhir modul ini.
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.  Jelaskan pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum: 

    1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur sampai imago (dewasa).
    2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Setiap makhluk hidup melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan proses yang ditandai oleh adanya pertambahan ukuran, volume, dan berat suatu organisme. Sedangkan perkembangan secara umum merupakan suatu proses menuju keadaan yang lebih sempurna. Pada proses perkembangan ini terjadi prosesproses diferensiasi sel.

Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selain ditentukan oleh faktor genetik, juga sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan, seperti cahaya, air, makanan dan temperatur.

Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri makhluk hidup guna kelangsungan jenisnya. Seperti Anda ketahui baik hewan maupun tumbuhan berkembang biak baik secara generatif maupun vegetatif. Perkembangbiakan generatif terjadi melalui proses perkawinan, sedangkan perkembangbiakan vegetatif terjadi melalui berbagai cara, seperti membelah diri, bertunas, fragmentasi pada hewan rendah, sedangkan pada tumbuhan dengan menggunakan akar rimpang, geragih, dan umbi. Selain itu perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan dapat terjadi melalui stek, cangkok, dan menempel.

Perkembangbiakan tumbuhan tinggi (angiospermae) dilakukan dengan alat khusus yang disebut bunga. Bunga, pada umumnya terdiri atas tangkai bunga, dasar bunga, dan hiasan bunga, namun bagian yang terpenting bagi bunga adalah benang sari, sebagai alat kelamin jantan dan putik, sebagai alat kelamin betina. Bunga sendiri dibedakan atas 2 golongan, yaitu bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Disebut bunga lengkap jika suatu bunga mengandung seluruh komponen bunga seperti kelopak, mahkota bunga, benang sari dan putik; sebaliknya bila salah satu komponen bunga tersebut tidak ada disebut bunga tidak lengkap. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang bunga lengkap, perhatikan dan cermati Gambar 1.7. (Klik disini untuk melihat Gambar 1.7 Struktur Bunga Lengkap)
 

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah.
  2. Botol jam (selai) 3 buah.
  3. Pisang ambon secukupnya.
  4. Tape ketela pohon secukupnya.
  5. Sendok makan 1 buah.
  6. Kertas saring secukupnya.
  7. Lalat buah (Drosophila sp.) ± 20 ekor.
CARA KERJA

1. Membuat medium lalat buah

Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian Anda dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium lalat buah ikutilah prosedur berikut.
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam keadaan bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk atau blender.
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai, masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d) Masukan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah Anda lipat ke dalam setiap botol kultur (botol selai).

2. Menangkap lalat buah

Lalat buah merupakan sejenis lalat yang ukurannya jauh lebih kecil dari lalat rumah. Lalat buah biasanya banyak ditemukan di tempat sampah. Mereka bisa berkerumun pada buah-buahan yang membusuk di tong sampah, mungkin karena itulah disebut lalat buah. Untuk menangkapnya lakukan langkah-langkah berikut.
a) Persiapkanlah botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar.
b) Pergilah ke tempat di mana terdapat tong sampah/tumpukan sampah.
c) Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan mulut plastik terbuka lebar dan Anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan mulut plastik ke mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau mengguncang-guncang tong sampah.

d) Biasanya lalat buah akan beterbangan dan akan terperangkap ke dalam kantong plastik yang Anda pegang. Setelah terlihat ada yang terperangkap tutuplah mulut kantong plastik dengan cepat sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkap dalam kantong plastik. Klik Disini untuk melihat Gambar 1.9 Cara menangkap lalat buah

3. Mengkultur lalat buah

Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap, maka selanjutnya dilakukan pembiakan, dengan cara sebagai berikut.

a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke dalam botol kultur, Pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika Anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan ether/chloroform yang dimasukkan bersama segumpal kapas. Setelah tampak terbius tumpahkanlah di atas sehelai kertas. Selagi terbius masukkan ke dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai terendam/
terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam waktu lebih kurang 5 menit lalat buah akan siuman.

b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah dengan karet gelang.

c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.

d) Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.

e) Amatilah biakan setiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam 08.00 dan jam 18.00. Pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.11 Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah klik disini)

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan.  Jelaskan pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum: Mengamati struktur bunga

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Setiap makhluk hidup melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan proses yang ditandai oleh adanya pertambahan ukuran, volume, dan berat suatu organisme. Sedangkan perkembangan secara umum merupakan suatu proses menuju keadaan yang lebih sempurna. Pada proses perkembangan ini terjadi prosesproses diferensiasi sel.

Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selain ditentukan oleh faktor genetik, juga sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan, seperti cahaya, air, makanan dan temperatur.

Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri makhluk hidup guna kelangsungan jenisnya. Seperti Anda ketahui baik hewan maupun tumbuhan berkembang biak baik secara generatif maupun vegetatif. Perkembangbiakan generatif terjadi melalui proses perkawinan, sedangkan perkembangbiakan vegetatif terjadi melalui berbagai cara, seperti membelah diri, bertunas, fragmentasi pada hewan rendah, sedangkan pada tumbuhan dengan menggunakan akar rimpang, geragih, dan umbi. Selain itu perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan dapat terjadi melalui stek, cangkok, dan menempel.

Perkembangbiakan tumbuhan tinggi (angiospermae) dilakukan dengan alat khusus yang disebut bunga. Bunga, pada umumnya terdiri atas tangkai bunga, dasar bunga, dan hiasan bunga, namun bagian yang terpenting bagi bunga adalah benang sari, sebagai alat kelamin jantan dan putik, sebagai alat kelamin betina. Bunga sendiri dibedakan atas 2 golongan, yaitu bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Disebut bunga lengkap jika suatu bunga mengandung seluruh komponen bunga seperti kelopak, mahkota bunga, benang sari dan putik; sebaliknya bila salah satu komponen bunga tersebut tidak ada disebut bunga tidak lengkap. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang bunga lengkap, perhatikan dan cermati Gambar 1.7. 

Silahkah klik disini untuk melihat gambar 1.7 Struktur bunga lengkap (Andrews et. al., 1989) 

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Loup (kaca pembesar) 1 buah.
    2. Pinset 1 buah.  
    3. Pisau/silet 1 buah. 
    4. Bunga kembang sepatu 1 buah (bisa diganti dengan bunga lain yang ada di daerah Anda).
CARA KERJA
    1. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya.
    2. Gambarlah hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Gambar 1.1), dan lengkapilah dengan keterangan gambar.
    3. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang Anda amati.
    4. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya!
    5. Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyingkirkan bagian mahkota bunga. Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada mahkota bunga? Catatlah hasil pengamatan Anda. Dengan menggunakan kaca pembesar (loup), amatilah bagian kepala sari (anthera). Apakah Anda melihat adanya serbuk sari yang bentuknya mirip debu pada kepala sari?
    6. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik, dan kepala putiknya.
    7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik, dan kepala putik. Tuangkan hasilnya pada Lembar Kerja (Gambar 1.2) di bagian akhir modul ini.
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Perkembangbiakan tumbuhan.  Jelaskan pengertian Perkembangbiakan tumbuhan tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

Modul 3 - Makanan Kegiatan Praktikum
KP-1: Jenis Zat dalam Makanan
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Berbagai jenis bahan makanan yang biasa dihidangkan dapat dikelompokkan menjadi:

    1. Bahan makanan pokok.
    2. Bahan makanan lauk pauk.
    3. Bahan makanan sayur, yang dapat dibedakan menjadi:
      a. Sayuran daun;
      b. Sayuran buah;
      c. Sayuran akar/umbi;
      d. Sayuran kacang-kacangan;
      e. Sayuran tunas.
    4. Bahan makanan buah.


Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola menu juga dapat dikelompokkan sebagai berikut.

    1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat.
    2. Lauk pauk sebagai sumber protein hewani dan nabati.
    3. Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral.

Pengelompokan makanan dapat juga dikelompokkan berdasarkan slogan “Empat Sehat Lima Sempurna”, yang sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Slogan ini mendidik masyarakat tentang cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu seimbang menurut kemampuan dan selera masing-masing dan menyadarkan eratnya hubungan antara makanan dengan kesehatan. Berdasarkan ini, makanan dikelompokkan menjadi 5 golongan, yaitu:

    1. Makanan pokok merupakan sumber zat tenaga (energi).
    2. Lauk pauk merupakan makanan sumber zat pembangun.
    3. Sayuran merupakan bahan makanan sumber zat pengatur.
    4. Buah-buahan merupakan bahan makanan sumber zat pengatur seperti sayuran.
    5. Susu merupakan sumber zat pembangun dan pengatur. 

Makanan juga dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi fisiologisnya yang dikenal dengan istilah TRIGUNA MAKANAN, yaitu untuk bergerak, membangun, dan mengatur. Untuk memperjelas penggolongan makanan berdasarkan fungsi fisiologis
dapat dilihat bagan berikut. ( Klik Disini untuk melihat Gambar Penggolongan Makanan berdasarkan Fungsi Fisiologis)

 

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. Tempat plastik;
  2. 20 macam bahan makanan. 
CARA KERJA
  1.  Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam.
  2. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
  3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada Lembar Kerja
  4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini? 
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Pengelompokan bahan makanan.  Jelaskan pengertian Pengelompokan bahan makanan tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya


Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Berbagai jenis bahan makanan yang biasa dihidangkan dapat dikelompokkan menjadi:

1. Bahan makanan pokok.
2. Bahan makanan lauk pauk.
3. Bahan makanan sayur, yang dapat dibedakan menjadi:

a. Sayuran daun;

b. Sayuran buah;

c. Sayuran akar/umbi;

d. Sayuran kacang-kacangan;

e. Sayuran tunas.

4. Bahan makanan buah.

Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola menu juga dapat dikelompokkan sebagai berikut.

    1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat.
    2. Lauk pauk sebagai sumber protein hewani dan nabati.
    3. Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral.

Pengelompokan makanan dapat juga dikelompokkan berdasarkan slogan “Empat Sehat Lima Sempurna”, yang sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Slogan ini mendidik masyarakat tentang cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu seimbang menurut kemampuan dan selera masing-masing dan menyadarkan eratnya hubungan antara makanan dengan kesehatan. Berdasarkan ini, makanan dikelompokkan menjadi 5 golongan, yaitu:

    1. Makanan pokok merupakan sumber zat tenaga (energi).
    2. Lauk pauk merupakan makanan sumber zat pembangun.
    3. Sayuran merupakan bahan makanan sumber zat pengatur.
    4. Buah-buahan merupakan bahan makanan sumber zat pengatur seperti sayuran.
    5. Susu merupakan sumber zat pembangun dan pengatur.

Makanan juga dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi fisiologisnya yang dikenal dengan istilah TRIGUNA MAKANAN, yaitu untuk bergerak, membangun, dan mengatur. Untuk memperjelas penggolongan makanan berdasarkan fungsi fisiologis
dapat dilihat bagan berikut. ( Klik Disini untuk melihat Gambar Penggolongan Makanan berdasarkan Fungsi Fisiologis)

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. tempat plastik;
  2. 20 macam sayuran.
CARA KERJA
  1. Kumpulkan 20 macam sayuran
  2. Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok sayuran daun, sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan dan sayuran tunas.
  3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja.
  4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Pengelompokan sayuran.  Jelaskan pengertian Pengelompokan sayuran tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan 
slogan 4 sehat 5 sempurna.


Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Berbagai jenis bahan makanan yang biasa dihidangkan dapat dikelompokkan menjadi:

1. Bahan makanan pokok.
2. Bahan makanan lauk pauk.
3. Bahan makanan sayur, yang dapat dibedakan menjadi:

a. Sayuran daun;

b. Sayuran buah;

c. Sayuran akar/umbi;

d. Sayuran kacang-kacangan;

e. Sayuran tunas.

4. Bahan makanan buah.

Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola menu juga dapat dikelompokkan sebagai berikut.

    1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat.
    2. Lauk pauk sebagai sumber protein hewani dan nabati.
    3. Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral.

Pengelompokan makanan dapat juga dikelompokkan berdasarkan slogan “Empat Sehat Lima Sempurna”, yang sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Slogan ini mendidik masyarakat tentang cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu seimbang menurut kemampuan dan selera masing-masing dan menyadarkan eratnya hubungan antara makanan dengan kesehatan. Berdasarkan ini, makanan dikelompokkan menjadi 5 golongan, yaitu:

    1. Makanan pokok merupakan sumber zat tenaga (energi).
    2. Lauk pauk merupakan makanan sumber zat pembangun.
    3. Sayuran merupakan bahan makanan sumber zat pengatur.
    4. Buah-buahan merupakan bahan makanan sumber zat pengatur seperti sayuran.
    5. Susu merupakan sumber zat pembangun dan pengatur. 

Makanan juga dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi fisiologisnya yang dikenal dengan istilah TRIGUNA MAKANAN, yaitu untuk bergerak, membangun, dan mengatur. Untuk memperjelas penggolongan makanan berdasarkan fungsi fisiologis
dapat dilihat bagan berikut. ( Klik Disini untuk melihat Gambar Penggolongan Makanan berdasarkan Fungsi Fisiologis)

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. tempat plastik;
  2. berbagai bahan makanan.
CARA KERJA
    1. Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan.
    2. Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi  syarat 4 sehat 5 sempurna.
    3. Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta masukkan ke dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja.
    4. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok  makanan pokok.
    5. Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom yang sudah  disediakan pada lembar kerja.
    6. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

Klik Disini untuk melihat Contoh Pengisian Tabel

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna.  Jelaskan pengertian Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

KP-2: Uji Makanan (Uji karbohidrat, lemak, dan protein)
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh secara normal, setiap orang memerlukan zat makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks.

Karbohidrat atau amilum merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Untuk mengetahui amilum di dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian larutan iodium dalam KI. Amilum yang ditetesi larutan iodium memperlihatkan perubahan warna menjadi warna biru tua. Jadi bahan makanan yang mengandung amilum jika ditetesi larutan iodium dalam KI akan berubah warnanya menjadi biru-ungu atau biru. Untuk membantu agar warna itu dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan memilih bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan larutan iodium maka yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya adalah bahwa jangan terlalu pekat dalam mencampur larutan, karena larutan iodium beracun dan dapat membuat iritasi kulit.

Lemak merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Untuk mengetahui. ciri-ciri sumber makanan yang mengandung lemak dapat dilakukan sebagai berikut, misalnya minyak goreng jika bahan tersebut dipegang atau diraba maka akan terasa licin, dan bila ditempelkan pada kertas koran, maka kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan kering kembali, akan tetapi bekas minyak tidak akan hilang dan tetap menempel di kertas tersebut karena minyak tidak menguap. Agar lebih jelas lagi dapat dilakukan pengujian sederhana tentang ada tidaknya lemak
dalam suatu bahan makanan seperti tersebut di atas.

Protein adalah zat makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan mengganti bagian sel-sel tubuh yang rusak. Keberadaan protein dapat diuji dengan cara membakar bahan yang akan diuji dengan menambahkan larutan tembaga sulfat, (perlu diketahui bahwa larutan tembaga sulfat adalah racun, hati-hati jangan sampai tertelan). Bahan makanan yang mengandung protein jika dibakar dapat mengeluarkan bau yang tidak enak seperti bau bulu ayam yang terbakar, bau tersebut menandakan bau dari protein yang terbakar. Dalam pemakaian larutan penguji dengan tembaga sulfat terhadap bahan makanan yang diuji, sebelumnya bahan makanan tersebut diberi larutan air kapur, dengan tujuan agar bila makanan tersebut tercampur dengan larutan tembaga sulfat, makanan akan terbentuk menjadi warna ungu. Semakin gelap warna ungu yang terjadi menunjukkan semakin tinggi pula kadar protein yang terdapat dalam bahan yang diuji tersebut.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Piring plastik 1 buah.
    2. Pipet 1 buah.
    3. Pisang 1 iris kecil.
    4. Apel 1 iris kecil.
    5. Nasi 2-3 butir.
    6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil.
    7. Tahu putih 1 iris kecil.
    8. Margarin seujung sendok.
    9. Biskuit 1 potong kecil.
    10. Tepung terigu 1 sendok kecil.
    11. Gula pasir 1 sendok kecil.
    12. Kentang 1 iris kecil.
    13. Kalium iodida 0,1 M 10 mL.
CARA KERJA
    1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini.
    2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji di atas piring plastik seperti gambar berikut.
    3. Tetesi satu per satu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium dalam KI/Lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium.
    4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam Lembar Kerja dan buatlah kesimpulan tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Uji karbohidrat.  Jelaskan pengertian Uji karbohidrat tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak. 

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh secara normal, setiap orang memerlukan zat makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks.

Karbohidrat atau amilum merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Untuk mengetahui amilum di dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian larutan iodium dalam KI. Amilum yang ditetesi larutan iodium memperlihatkan perubahan warna menjadi warna biru tua. Jadi bahan makanan yang mengandung amilum jika ditetesi larutan iodium dalam KI akan berubah warnanya menjadi biru-ungu atau biru. Untuk membantu agar warna itu dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan memilih bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan larutan iodium maka yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya adalah bahwa jangan terlalu pekat dalam mencampur larutan, karena larutan iodium beracun dan dapat membuat iritasi kulit.

Lemak merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Untuk mengetahui. ciri-ciri sumber makanan yang mengandung lemak dapat dilakukan sebagai berikut, misalnya minyak goreng jika bahan tersebut dipegang atau diraba maka akan terasa licin, dan bila ditempelkan pada kertas koran, maka kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan kering kembali, akan tetapi bekas minyak tidak akan hilang dan tetap menempel di kertas tersebut karena minyak tidak menguap. Agar lebih jelas lagi dapat dilakukan pengujian sederhana tentang ada tidaknya lemak dalam suatu bahan makanan seperti tersebut di atas.

Protein adalah zat makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan mengganti bagian sel-sel tubuh yang rusak. Keberadaan protein dapat diuji dengan cara membakar bahan yang akan diuji dengan menambahkan larutan tembaga sulfat, (perlu diketahui bahwa larutan tembaga sulfat adalah racun, hati-hati jangan sampai tertelan). Bahan makanan yang mengandung protein jika dibakar dapat mengeluarkan bau yang tidak enak seperti bau bulu ayam yang terbakar, bau tersebut menandakan bau dari protein yang terbakar. Dalam pemakaian larutan penguji dengan tembaga sulfat terhadap bahan makanan yang diuji, sebelumnya bahan makanan tersebut diberi larutan air kapur, dengan tujuan agar bila makanan tersebut tercampur dengan larutan tembaga sulfat, makanan akan terbentuk menjadi warna ungu. Semakin gelap warna ungu yang terjadi menunjukkan semakin tinggi pula kadar protein yang terdapat dalam bahan yang diuji tersebut.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Piring plastik 1 buah.
    2. Pipet 2 buah.
    3. Kertas coklat sampul buku ukuran l0 × 10 cm 12 lembar.
    4. Lampu senter 1 buah.
    5. Lilin 1 buah.
    6. sendok 1 buah.
    7. Kemiri 2 butir.
    8. Margarine 1 sendok kecil.
    9. Wortel 1 buah.
    10. Seledri 1 tangkai.
    11. Biji jagung kering 1 genggam.
    12. Singkong kering 1 iris.
    13. Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir.
    14. Pepaya 1 potong kecil.
    15. Santan 1-3 sendok teh.
    16. Minyak goreng 5 mL.
    17. Susu 1-3 sendok the.
    18. Air 5 mL.
CARA KERJA
    1. Buatlah dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan ukuran l0 × 10 cm 2.
    2. Ambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat.
    3. Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas kertas coklat yang lainnya.
    4. Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar sepuluh menit. Sesudah itu periksa keduanya dengan menghadap cahaya. Amati dan catat keadaan permukaan kertas tersebut. Manakah kertas yang masih meninggalkan bekas? Catatan: gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.
    5. Ambillah sepuluh kertas coklat yang sama seperti 1). Berilah nomor dan nama, jenis bahan makanan yang diuji. Bahan makanan yang diuji (1) kemiri, (2) margarine, (3) seledri, (4) wortel, (5) biji jagung kering, (6) singkong kering, (7) kacang tanah kering, (8) pepaya, (9) santan, (10) susu.
    6. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan bersihkan sisa kemiri. Biarkan sekitar lima sampai sepuluh menit.
    7. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan lain. Cairkan margarine di atas sendok dengan menggunakan panas dari nyala lilin. Teteskan margarine di atas kertas coklat. Biarkan sekitar sepuluh menit.
    8. Usapkan seledri di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali. Potonglah wortel dan usap-usapkan di atas kertas coklat berulang kali. Usap-usapkan biji jagung kering di atas kertas coklat berulang-ulang atau sebanyak sepuluh kali. Lakukan hal yang sama untuk singkong kering dan kacang tanah kering. Potong-potong pepaya dan usap-usapkan di atas kertas coklat sebanyak sepuluh kali. Teteskan air santan pada kertas coklat. Teteskan pula susu pada kertas coklat yang terakhir. Biarkan kesepuluh kertas coklat ini selama sepuluh menit.
    9. Setelah sepuluh menit, amati kertas coklat satu per satu. Pergunakanlah lampu atau senter ke arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah yang meninggalkan bekas noda minyak? Catatlah basil pengamatan pada tabel di Lembar kerja
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Uji Lemak. Jelaskan pengertian Uji Lemak tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh secara normal, setiap orang memerlukan zat makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks.

Karbohidrat atau amilum merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Untuk mengetahui amilum di dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian larutan iodium dalam KI. Amilum yang ditetesi larutan iodium memperlihatkan perubahan warna menjadi warna biru tua. Jadi bahan makanan yang mengandung amilum jika ditetesi larutan iodium dalam KI akan berubah warnanya menjadi biru-ungu atau biru. Untuk membantu agar warna itu dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan memilih bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan larutan iodium maka yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya adalah bahwa jangan terlalu pekat dalam mencampur larutan, karena larutan iodium beracun dan dapat membuat iritasi kulit.

Lemak merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Untuk mengetahui. ciri-ciri sumber makanan yang mengandung lemak dapat dilakukan sebagai berikut, misalnya minyak goreng jika bahan tersebut dipegang atau diraba maka akan terasa licin, dan bila ditempelkan pada kertas koran, maka kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan kering kembali, akan tetapi bekas minyak tidak akan hilang dan tetap menempel di kertas tersebut karena minyak tidak menguap. Agar lebih jelas lagi dapat dilakukan pengujian sederhana tentang ada tidaknya lemak dalam suatu bahan makanan seperti tersebut di atas.

Protein adalah zat makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan mengganti bagian sel-sel tubuh yang rusak. Keberadaan protein dapat diuji dengan cara membakar bahan yang akan diuji dengan menambahkan larutan tembaga sulfat, (perlu diketahui bahwa larutan tembaga sulfat adalah racun, hati-hati jangan sampai tertelan). Bahan makanan yang mengandung protein jika dibakar dapat mengeluarkan bau yang tidak enak seperti bau bulu ayam yang terbakar, bau tersebut menandakan bau dari protein yang terbakar. Dalam pemakaian larutan penguji dengan tembaga sulfat terhadap bahan makanan yang diuji, sebelumnya bahan makanan tersebut diberi larutan air kapur, dengan tujuan agar bila makanan tersebut tercampur dengan larutan tembaga sulfat, makanan akan terbentuk menjadi warna ungu. Semakin gelap warna ungu yang terjadi menunjukkan semakin tinggi pula kadar protein yang terdapat dalam bahan yang diuji tersebut.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Piring plastik 1 buah.
    2. Pipet 2 buah.
    3. Lilin 1 buah.
    4. Alas gelas/piring kecil (untuk menyimpan lilin yang menyala) 1 buah.
    5. Cangkir plastik 1 buah.
    6. Sendok makan 1 buah.
    7. Korek api 1 dus.
    8. Jepitan jemuran/penjepit tabung reaksi 1 buah.
    9. Kertas label.
    10. Air kapur 10 mL.
    11. Air 10 mL.
    12. Gula pasir 1 sendok.
    13. Putih telur yang telah direbus 1 iris.
    14. Roti 1 iris kecil.
    15. Tempe 1 iris kecil.
    16. Daging ayam 1 iris kecil.
    17. Tepung terigu 1 sendok makan.
    18. Tembaga sulfat 2 sendok makan.
    19. Bulu ayam 1 helai.
    20. Seledri 1 batang.
    21. Kangkung 1 batang.
CARA KERJA
  1. Nyalakan lilin, dirikan di atas alas gelas (piring kecil atau alas lainnya). Jepitlah bulu ayam dengan penjepit jemuran/tabung reaksi, kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Amatilah dan jelaskan bau yang ditimbulkannya. Gunakanlah bulu ayam terbakar ini sebagai kontrol.
  2. Jepitlah satu per satu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Bahan yang diuji adalah seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, dan daging ayam. Amati bau yang ditimbulkan. Manakah dari bahan yang dibakar tersebut baunya sama seperti bau bulu ayam yang terbakar.
  3. Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein berdasarkan uji pembakaran.
  4. Selanjutnya lakukanlah dengan cara uji dengan menggunakan tembaga sulfat sebagai berikut: (1) larutkan dua sendok  makan tembaga sulfat kedalam 1 cangkir air. (2) aturlah bahan makanan yang akan diuji di atas piring plastik. Bahan makanan yang akan diuji meliputi gula pasir, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu.
  5. Siapkan pipet sebanyak dua buah, berikan label satu untuk mengisap air dan yang lainnya untuk mengisap larutan tembaga sulfat. Harus diingat bahwa kedua pipet tersebut jangan saling tertukar, artinya jika sejak pertama dipakai untuk mengisap air kapur seterusnya dipakai untuk mengisap air kapur, demikian juga jika pertama dipakai untuk mengisap larutan tembaga
    sulfat maka seterusnya untuk larutan tembaga sulfat.
  6. Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang diuji. Pada daerah bekas tetesan air kapur, berikan pula dua tetes tembaga sulfat. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi ke dalam lembar kerja yang sudah tersedia.
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Uji Protein. Jelaskan pengertian Uji Protein tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

KP-3: Pencernaan Makanan
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Makanan/zat yang ada di luar tubuh kita tersusun dari molekul-molekul yang sangat kompleks. Agar makanan dapat dipergunakan oleh tubuh, maka diperlukan adanya proses yang dapat menyederhanakan molekul-molekul tersebut untuk diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh. Enzim memegang peranan paling penting dalam pencernaan ini. Enzim ini dihasilkan di dalam usus dan berfungsi untuk membantu menghancurkan makanan. Beberapa enzim bekerja dalam keadaan asam, sedangkan yang lain dalam keadaan basa.

Proses penyederhanaan makanan terjadi baik secara mekanik maupun kimiawi serta pembuangan sisa-sisanya dilangsungkan oleh berbagai struktur yang tergabung di dalam sistem pencernaan. Pencernaan secara mekanik adalah cara menghaluskan (memecah) makanan dengan menggunakan otot-otot dan alat bantu lainnya. Pencernaan mekanik berlangsung saat makanan berada di dalam rongga mulut. Dalam hal ini gigi mengunyah dan memotong makanan, sedangkan lidah mengatur posisi makanan. Sebagai zat pelarut atau pelumas, ludah berperan sebagai pengaduk makanan agar mudah ditelan.

Proses kimiawi disebut juga enzimatis. Makanan yang telah dilumatkan oleh pencernaan mekanik kemudian masuk ke dalam lambung. Di dalam usus, makanan dicerna lagi dengan bantuan zat kimia yang disebut enzim, yaitu cairan yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. Zat ini berperan memecah makanan sehingga dihasilkan sari makanan. Selanjutnya sari makanan. yang telah siap diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh. Proses pencernaan meliputi proses ingesti (makan), absorbsi (penyerapan) dan egesti atau defekasi (pembuangan sisa-sisa makanan yang tidak tercerna) yang terjadi di dalam suatu sistem berbentuk pipa panjang mulai dari mulut sampai ke anus.

Alat pencernaan terdiri dari mulut, eosofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum, anus, dan organ-organ lain yang berperan dalam proses pencernaan, seperti hati, empedu, dan pankreas.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Gambar sistem pencernaan.
    2. Alat tulis.
CARA KERJA
  1. Perhatikan gambar sistem pencernaan yang terdapat pada lembar kerja di akhir modul ini.
  2. Urutkanlah sistem pencernaan tersebut mulai dari mulut.
  3. Tuliskan bagian-bagian tadi pada lembar kerja.
  4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Struktur Sistem Pencernaan. Jelaskan pengertian Struktur Sistem Pencernaan tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

Modul 7 - Optik Kegiatan Praktikum
KP-1: Sifat Cahaya
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

    1. menjelaskan sifat-sifat cahaya;
    2. menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin;
    3. menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa;
    4. menentukan fokus cermin cekung;
    5. menentukan fokus lensa cembung.

 

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Cahaya tergolong gelombang elektromagnetik karena cahaya dapat merambat tanpa zat antara (medium). Bagaimana cara cahaya merambat? Cahaya merambat menurut garis lurus.

Hubungan antara kecepatan cahaya (c), frekuensi (f) dan panjang gelombangnya (l) adalah

klik disini untuk melihat rumus 
Kecepatan cahaya dalam ruang hampa maupun udara adalah c0= 3.108 m/s.

Dalam peristiwa pembiasan kecepatan dan panjang gelombang berubah, tetapi frekuensi tetap. Perbandingan kecepatan cahaya dalam ruang hampa  dengan kecepatan cahaya dalam suatu medium (c)  disebut indeks bias absolut (n) medium tersebut.

klik disini untuk melihat indeks bias ruang hampa maupun udara

Sedangkan menurut Snellius, jika terjadi pembiasan cahaya dari medium (1) ke medium (2), akan berlaku hubungan sebagai berikut.

klik disini untuk melihat pembiasan cahaya menurut Snellius

Dengan peristiwa dispersi, cahaya poklikromatik dapat diuraikan menjadi cahaya monokromatik. Salah satu cara menentukan panjang gelombang cahaya monokromatik adalah melalui difraksi cahaya pada kisi dengan menggunakan rumus:

klik disini untuk melihat rumus menentukan panjang gelombang cahaya monokromatik

Cermin dan lensa adalah benda-benda optik yang dapat membentuk bayangan suatu benda. Bayangan semu dapat dilihat secara langsung, sedangkan bayangan sejati hanya dapat dilihat dengan menggunakan layar.  Hubungan antara jarak fokus (f), jarak benda (s) dan jarak bayangan  yang dibentuk oleh cermin atau lensa adalah sebagai berikut.

klik disini untuk melihat Hubungan antara jarak fokus (f), jarak benda (s) dan jarak bayangan (s')

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. Cermin datar (3 x 6 cm2).
  2. Cermin cembung.
  3. Cermin cekung.
  4. Lampu senter.
  5. Busur derajat.
  6. Kertas putih.
  7. Lilin.
  8. Layar (tabir kertas).
  9. Celah cahaya. 
CARA KERJA

a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar

1) Susunlah lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar seperti Gambar 7.1.

2) Nyalakanlah lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.

3) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut datang dan sudut pantulnya.

4) Ukurlah besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul tersebut (r).

5) Letakkan sebuah benda (dalam hal ini lilin) di depan cermin datar dan amati bayangannya selama benda itu Anda geser-geserkan di depan cermin datar.

6) Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut.

b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung

1) Susunlah alat  seperti Gambar 7.2.

2) Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.

3) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga nampak sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.

4) Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung tersebut.

c. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung

1) Susunlah alat  seperti Gambar 7.3.

2) Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.

3) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.

4) Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung tersebut.

5) Aturlah jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk bayangan yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.

6) Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak benda dari cermin cekung pada keadaan tersebut (s).

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Percobaan Pemantulan cahaya. Jelaskan pengertian Percobaan Pemantulan cahaya tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  
 

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Cahaya tergolong gelombang elektromagnetik karena cahaya dapat merambat tanpa zat antara (medium). Bagaimana cara cahaya merambat? Cahaya merambat menurut garis lurus.

Hubungan antara kecepatan cahaya (c), frekuensi (f) dan panjang gelombangnya (l) adalah

klik disini untuk melihat rumus 
Kecepatan cahaya dalam ruang hampa maupun udara adalah c0= 3.108 m/s.

Dalam peristiwa pembiasan kecepatan dan panjang gelombang berubah, tetapi frekuensi tetap. Perbandingan kecepatan cahaya dalam ruang hampa  dengan kecepatan cahaya dalam suatu medium (c)  disebut indeks bias absolut (n) medium tersebut.

klik disini untuk melihat indeks bias ruang hampa maupun udara

Sedangkan menurut Snellius, jika terjadi pembiasan cahaya dari medium (1) ke medium (2), akan berlaku hubungan sebagai berikut.

klik disini untuk melihat pembiasan cahaya menurut Snellius

Dengan peristiwa dispersi, cahaya poklikromatik dapat diuraikan menjadi cahaya monokromatik. Salah satu cara menentukan panjang gelombang cahaya monokromatik adalah melalui difraksi cahaya pada kisi dengan menggunakan rumus:

klik disini untuk melihat rumus menentukan panjang gelombang cahaya monokromatik

Cermin dan lensa adalah benda-benda optik yang dapat membentuk bayangan suatu benda. Bayangan semu dapat dilihat secara langsung, sedangkan bayangan sejati hanya dapat dilihat dengan menggunakan layar.  Hubungan antara jarak fokus (f), jarak benda (s) dan jarak bayangan  yang dibentuk oleh cermin atau lensa adalah sebagai berikut.

klik disini untuk melihat Hubungan antara jarak fokus (f), jarak benda (s) dan jarak bayangan (s')

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Lampu TL.
    2. Kisi difraksi.
CARA KERJA
    1. Susun Lampu TL, penggaris panjang dan kisi seperti Gambar 7.6 berikut.
    2. Setelah lampu TL dinyalakan, lakukan pengamatan dengan menggunakan kisi 3000 celah/cm atau d = 1/300 cm. Jika yang dipilih warna ungu, ukurlah jarak warna ungu yang Anda dilihat ke lampu TL, Catat orde atau warna ungu ke berapa dari lampu TL yang Anda amati tersebut (k). Ukur jarak kisi ke lampu TL.
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Percobaan Difraksi, Interferensi, dan Dispersi. Jelaskan pengertian Percobaan Difraksi, Interferensi, dan Dispersi tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  
 

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Cahaya tergolong gelombang elektromagnetik karena cahaya dapat merambat tanpa zat antara (medium). Bagaimana cara cahaya merambat? Cahaya merambat menurut garis lurus.

Hubungan antara kecepatan cahaya (c), frekuensi (f) dan panjang gelombangnya (l) adalah

klik disini untuk melihat rumus 
Kecepatan cahaya dalam ruang hampa maupun udara adalah c0= 3.108 m/s.

Dalam peristiwa pembiasan kecepatan dan panjang gelombang berubah, tetapi frekuensi tetap. Perbandingan kecepatan cahaya dalam ruang hampa  dengan kecepatan cahaya dalam suatu medium (c)  disebut indeks bias absolut (n) medium tersebut.

klik disini untuk melihat indeks bias ruang hampa maupun udara

Sedangkan menurut Snellius, jika terjadi pembiasan cahaya dari medium (1) ke medium (2), akan berlaku hubungan sebagai berikut.

klik disini untuk melihat pembiasan cahaya menurut Snellius

Dengan peristiwa dispersi, cahaya poklikromatik dapat diuraikan menjadi cahaya monokromatik. Salah satu cara menentukan panjang gelombang cahaya monokromatik adalah melalui difraksi cahaya pada kisi dengan menggunakan rumus:

klik disini untuk melihat rumus menentukan panjang gelombang cahaya monokromatik

Cermin dan lensa adalah benda-benda optik yang dapat membentuk bayangan suatu benda. Bayangan semu dapat dilihat secara langsung, sedangkan bayangan sejati hanya dapat dilihat dengan menggunakan layar.  Hubungan antara jarak fokus (f), jarak benda (s) dan jarak bayangan  yang dibentuk oleh cermin atau lensa adalah sebagai berikut.

klik disini untuk melihat Hubungan antara jarak fokus (f), jarak benda (s) dan jarak bayangan (s')

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Lampu senter.
    2. Celah cahaya.
    3. Balok kaca.
    4. Kertas putih.
    5. Busur derajat.
    6. Lensa cembung.
    7. Lensa cekung.
    8. Layar (tabir kertas).
    9. Lilin.
    10. Penggaris panjang (100 cm).
CARA KERJA
  1. Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca seperti Gambar 7.4. (klik disini)
  2. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat sebelum dan sesudah menembus balok kaca.
  3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut datang dan sudut biasnya. Kemudian ukur besar sudut datang dan sudut bias tersebut.
  4. Pergunakanlah lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku dengan jarak yang relatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian geserkan lensa perlahan lahan menjauhi huruf tersebut sampai bayangan huruf menjadi sangat besar dan kabur atau tidak tampak. Ukur jarak huruf ke lensa pada saat tersebut dan catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung tersebut.
  5. Susunlah lensa cembung, layar, lilin dan penggaris panjang seperti Gambar 7.5 (klik disini)
  6. Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin paling tajam pada tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’), dan catat sifat sifat bayangan yang dibentuk lensa cembung tersebut.
  7. Pergunakanlah sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku Anda, dengan jarak yang relatif dekat. Kemudian geserkan lensa secara perlahan lahan menjauhi huruf tersebut. Catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung tersebut.
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Percobaan Pembiasan Cahaya. Jelaskan pengertian Percobaan Pembiasan Cahaya tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

KP-2: Lensa Cembung dan Cermin Cekung
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

    1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung.

    2. Menentukan kekuatan lensa cembung (P).

    3. Menentukan jarak titik api (f)  cermin cekung.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Dalam kehidupan sehari-hari dua alat optik yaitu cermin dan lensa banyak kita jumpai, baik itu lensa cembung, lensa cekung, cermin datar, cermin cembung,  maupun cermin cekung. Cermin merupakan benda optis yang tidak tembus cahaya yang memantulkan hampir semua cahaya yang datang. Sedangkan lensa adalah piranti optis yang dibatasi oleh dua permukaan bidang bola atau salah satu bidang batasnya bidang datar. Pada percobaan ini digunakan lensa cembung dan cermin cekung. 

Titik api lensa positif (cembung) merupakan titik potong berkas sinar bias jika sumber cahaya berada jauh takhinga. Sedangkan titik api cermin cekung merupakan titik potong berkas sinar pantul, jika sumber cahaya berada jauh takterhingga.
Persyaratan “jauh takterhingga” dapat juga dipenuhi asalkan berkas sinar yang menuju ke lensa atau cermin merupakan berkas yang sejajar. Jarak titik api (f) dapat ditentukan dari hubungan:

klik disini untuk melihat hubungan Jarak titik api (f)

Dalam hal ini f harus dinyatakan dalam satuan meter dan satuan kekuatan  lensa adalah dioptri.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Alat dan Bahan
    2. Meja optik lengkap.
    3. Lensa cembung.
    4. Layar
    5. Sumber cahaya (lilin atau lampu).
CARA KERJA

a. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber cahaya gambar 7.7.

b. Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada layar terbentuk bayangan yang paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’).
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.

 

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Percobaan Lensa Cembung. Jelaskan pengertian Percobaan Lensa Cembung tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

    1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung.
    2. Menentukan kekuatan lensa cembung (P).
    3. Menentukan jarak titik api (f)  cermin cekung.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Dalam kehidupan sehari-hari dua alat optik yaitu cermin dan lensa banyak kita jumpai, baik itu lensa cembung, lensa cekung, cermin datar, cermin cembung,  maupun cermin cekung. Cermin merupakan benda optis yang tidak tembus cahaya yang memantulkan hampir semua cahaya yang datang. Sedangkan lensa adalah piranti optis yang dibatasi oleh dua permukaan bidang bola atau salah satu bidang batasnya bidang datar. Pada percobaan ini digunakan lensa cembung dan cermin cekung. 

Titik api lensa positif (cembung) merupakan titik potong berkas sinar bias jika sumber cahaya berada jauh takhinga. Sedangkan titik api cermin cekung merupakan titik potong berkas sinar pantul, jika sumber cahaya berada jauh takterhingga.
Persyaratan “jauh takterhingga” dapat juga dipenuhi asalkan berkas sinar yang menuju ke lensa atau cermin merupakan berkas yang sejajar. Jarak titik api (f) dapat ditentukan dari hubungan:

klik disini untuk melihat hubungan Jarak titik api (f)

Dalam hal ini f harus dinyatakan dalam satuan meter dan satuan kekuatan  lensa adalah dioptri.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Alat dan Bahan
    2. Meja optik lengkap.
    3. Cermin cekung.
    4. Layar.
    5. Sumber cahaya (lilin atau lampu).
CARA KERJA

a. Susunlah alat seperti 
b. Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada layar terbentuk bayangan paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’).
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Percobaan Cermin Cekung. Jelaskan pengertian Percobaan Cermin Cekung tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

KP-3: Mata
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

    1. mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik buta;

    2. menentukan jarak benda yang Anda lihat  yang  bayangannya tepat mengenai bintik buta.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Mata merupakan salah satu organ tubuh kita yang sangat penting. Coba kita bayangkan  bagaimana  jika kita tidak mempunyai mata? Apakah Anda mampu melihat dunia yang indah ini? Tentu saja dunia ini hanya akan dirasakan dalam kegelapan. Itulah pentingnya mata yang terkadang kita tak dapat mensyukurinya. Mata dapat kita ibaratkan sebagai sebuah kamera, di mana untuk mendapatkan gambar yang baik diperlukan adanya cahaya, diafragma untuk  mengatur pencahayaan,  dan  fokus untuk memusatkan  gambar agar terlihat dengan jelas. Seperti halnya kamera, untuk dapat melihat dengan jelas, mata kita  perlu melakukan hal yang sama, yaitu perlu adanya cahaya, disaring dengan adanya iris yang terlihat dari membesar atau mengecilnya pupil mata, serta difokuskan dengan adanya akomodasi lensa.  Dengan demikian kita dapat melihat  benda sekitar dengan baik.

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas  tentang struktur luar mata,  perhatikan Gambar  7.9 berikut.

Itulah gambaran mata kita secara keseluruhan dan bagaimana kondisi pupil mata kita  dalam kondisi pencahayaan yang berbeda. 

Sekarang mari kita lanjutkan dengan  bahasan mengenai anatomi mata. Struktur mata kita dari luar ke dalam terdiri atas kornea, iris, lensa mata  dengan ligamen suspensori yang bertumpu pada otot siliari, agar lensa tersebut tetap pada posisinya dan dapat berakomodasi. Akomodasi lensa mata terjadi dengan adanya kerja otot siliari. Jika otot siliari mengendur (relaksasi), maka ligamen suspensori akan menegang (kontraksi) sehingga lensa akan memipih. Hal ini berguna pada saat melihat objek yang jauh.  Sebaliknya jika otot siliari menegang, maka ligamen suspensori akan mengendur sehingga lensa  menjadi cembung. Hal ini terjadi ketika kita melihat benda-benda yang dekat. Untuk Lebih jelasnya perhatikan Gambar 7.10. Akomodasi lensa mata (Martin, 2002)

Mata mengandung cairan berbentuk jelly yang terdapat di depan lensa dikenal dengan aquous humor, sedangkan yang terdapat di belakang lensa disebut vitreous humor.  Dinding mata yang membatasi vitreous humor  terdiri atas 3 lapisan, yaitu retina, koroid, dan sklera.  Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 7.11  Anatomi mata (Burton, 2001).

Sekarang, bagaimana mata kita dapat melihat? Ada beberapa proses yang  terjadi, antara lain:

1. Cahaya (bayangan benda) akan masuk ke dalam mata melalui  kornea, aqueous humor,  dan pupil mata.

2. Lensa mata yang bersifat transparan dan elastis akan melakukan akomodasi (berubah kecembungannya):

a. Lensa mata akan berbentuk cembung jika  kita melihat  objek yang dekat.

b. Berbentuk pipih jika kita melihat  objek yang jaraknya jauh dari mata kita.

3. Retina mempunyai sel-sel yang sensitif terhadap cahaya:

a. sel batang,  peka terhadap rangsang cahaya  rendah (redup);

b. sel kerucut,  peka terhadap cahaya  terang.

Sel-sel ini  selanjutnya akan mengkonversi  bayangan benda ke dalam bentuk energi listrik, dalam bentuk impuls syaraf, yang selanjutnya disampaikan ke otak, melalui syaraf optik.

3. Otak menerjemahkan impuls syaraf  tersebut dalam bentuk penglihatan terhadap suatu objek. Untuk lebih jelasnya, coba Anda perhatikan Gambar 7.12 Perjalanan cahaya (bayangan benda) melalui mata (Martin, 2002)

Pada retina  terdapat lokasi di mana  sel  kerucut jauh lebih  banyak daripada sel batang yang  disebut sebagai  fovea (bintik kuning).  Selain itu terdapat  suatu titik di mana  retina tersebut tidak mempunyai sel batang maupun sel kerucut, dan jika bayangan benda mengenainya, maka mata kita  tidak akan melihat benda tersebut. Lokasi demikian pada retina disebut dengan istilah  blind spot (bintik buta).

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Gambar   A  dan  B.
    2. Tabel pengamatan.
    3. Alat tulis  dan penggaris.
CARA KERJA

klik disini untuk melihat Gambar 7.13 Percobaan Bintik Buta (Mackean 1988)

a. Percobaan Bintik Buta

1) Bintik Buta (1)

a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu Gambar 7.13A, tabel  pengamatan dan alat tulis.
b. Tutup mata kiri Anda dengan jari-jari tangan.
c. Peganglah Gambar 7.13A dengan jarak lebih kurang 60 cm dari mata Anda.
d. Pusatkan pandangan mata kanan Anda pada tanda  positif (+), selanjutnya secara perlahan-lahan dekatkan  gambar tersebut  ke bagian muka Anda dengan  pandangan  mata kanan Anda tetap terfokus pada  tanda  (+)  tersebut.
e. Pada jarak berapa dari  mata Anda  tanda  bundaran hitam (•)  pada gambar tersebut  tidak tampak dalam pandangan mata Anda?
f. Catat hasil pengamatan Anda pada lembar pengamatan, Tabel pengamatan di bagian akhir modul ini.

2) Bintik Buta (2)

a. Perhatikan Gambar 7.13B.
b. Tutup mata kiri dengan jari tangan Anda, dan dengan mata kanan Anda, pandanglah tanda positif (+) secara tajam, jarak gambar mulai dengan 60 cm dari mata Anda.
c. Secara perlahan-lahan, dekatkanlah  gambar tersebut  ke arah muka Anda, sementara  pandangan Anda tetap tertuju  pada  tanda (+).
d. Pada jarak berapa  dari mata, garis pendek tampak menghilang dari pandangan Anda?
e. Lanjutkan gerakan Gambar 7.13B tersebut, selanjutnya pada jarak berapa garis pendek tersebut terlihat kembali? Apa yang Anda lihat antara garis panjang dengan garis pendek?
f. Catat hasil pengamatan Anda pada lembar pengamatan, Tabel …, di bagian akhir modul ini.

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Percobaan Bintik Buta. Jelaskan pengertian Percobaan Bintik Buta tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

    1. Untuk mengetahui reaksi pupil mata manusia pada cahaya redup dan terang.
    2. Mengetahui reaksi pupil mata kucing  pada cahaya redup  dan terang. 

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Mata merupakan salah satu organ tubuh kita yang sangat penting. Coba kita bayangkan  bagaimana  jika kita tidak mempunyai mata? Apakah Anda mampu melihat dunia yang indah ini? Tentu saja dunia ini hanya akan dirasakan dalam kegelapan. Itulah pentingnya mata yang terkadang kita tak dapat mensyukurinya. Mata dapat kita ibaratkan sebagai sebuah kamera, di mana untuk mendapatkan gambar yang baik diperlukan adanya cahaya, diafragma untuk  mengatur pencahayaan,  dan  fokus untuk memusatkan  gambar agar terlihat dengan jelas. Seperti halnya kamera, untuk dapat melihat dengan jelas, mata kita  perlu melakukan hal yang sama, yaitu perlu adanya cahaya, disaring dengan adanya iris yang terlihat dari membesar atau mengecilnya pupil mata, serta difokuskan dengan adanya akomodasi lensa.  Dengan demikian kita dapat melihat  benda sekitar dengan baik.

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas  tentang struktur luar mata,  perhatikan Gambar  7.9 berikut.

Itulah gambaran mata kita secara keseluruhan dan bagaimana kondisi pupil mata kita  dalam kondisi pencahayaan yang berbeda. 

Sekarang mari kita lanjutkan dengan  bahasan mengenai anatomi mata. Struktur mata kita dari luar ke dalam terdiri atas kornea, iris, lensa mata  dengan ligamen suspensori yang bertumpu pada otot siliari, agar lensa tersebut tetap pada posisinya dan dapat berakomodasi. Akomodasi lensa mata terjadi dengan adanya kerja otot siliari. Jika otot siliari mengendur (relaksasi), maka ligamen suspensori akan menegang (kontraksi) sehingga lensa akan memipih. Hal ini berguna pada saat melihat objek yang jauh.  Sebaliknya jika otot siliari menegang, maka ligamen suspensori akan mengendur sehingga lensa  menjadi cembung. Hal ini terjadi ketika kita melihat benda-benda yang dekat. Untuk Lebih jelasnya perhatikan Gambar 7.10. Akomodasi lensa mata (Martin, 2002)

Mata mengandung cairan berbentuk jelly yang terdapat di depan lensa dikenal dengan aquous humor, sedangkan yang terdapat di belakang lensa disebut vitreous humor.  Dinding mata yang membatasi vitreous humor  terdiri atas 3 lapisan, yaitu retina, koroid, dan sklera.  Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 7.11  Anatomi mata (Burton, 2001).

Sekarang, bagaimana mata kita dapat melihat? Ada beberapa proses yang  terjadi, antara lain:

1. Cahaya (bayangan benda) akan masuk ke dalam mata melalui  kornea, aqueous humor,  dan pupil mata.

2. Lensa mata yang bersifat transparan dan elastis akan melakukan akomodasi (berubah kecembungannya):

a. Lensa mata akan berbentuk cembung jika  kita melihat  objek yang dekat.

b. Berbentuk pipih jika kita melihat  objek yang jaraknya jauh dari mata kita.

3. Retina mempunyai sel-sel yang sensitif terhadap cahaya:

a. sel batang,  peka terhadap rangsang cahaya  rendah (redup);

b. sel kerucut,  peka terhadap cahaya  terang.

Sel-sel ini  selanjutnya akan mengkonversi  bayangan benda ke dalam bentuk energi listrik, dalam bentuk impuls syaraf, yang selanjutnya disampaikan ke otak, melalui syaraf optik.

3. Otak menerjemahkan impuls syaraf  tersebut dalam bentuk penglihatan terhadap suatu objek. Untuk lebih jelasnya, coba Anda perhatikan Gambar 7.12 Perjalanan cahaya (bayangan benda) melalui mata (Martin, 2002)

Pada retina  terdapat lokasi di mana  sel  kerucut jauh lebih  banyak daripada sel batang yang  disebut sebagai  fovea (bintik kuning).  Selain itu terdapat  suatu titik di mana  retina tersebut tidak mempunyai sel batang maupun sel kerucut, dan jika bayangan benda mengenainya, maka mata kita  tidak akan melihat benda tersebut. Lokasi demikian pada retina disebut dengan istilah  blind spot (bintik buta).

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. lilin;
    2. korek api;
    3. senter;
    4. kucing;
    5. tabel pengamatan;
    6. alat tulis.
CARA KERJA

a) Iris (pupil) Mata  pada Manusia

1) Mintalah teman Anda  untuk bekerja berpasangan

2) Masuklah ke dalam suatu ruangan yang  teduh (cahaya redup).

3) Mintalah teman Anda untuk duduk berhadapan, kemudian  suruhlah  menutup mata dengan  kedua tangannya, ambil dan nyalakan lilin  lebih kurang 10 cm dari  mata kawan Anda tersebut. Selanjutnya mintalah kawan Anda  untuk membuka mata kiri. Selanjutnya amati pupil matanya dengan cermat dan gambarkan hasilnya.

4) Matikan lilin dan suruhlah  kawan Anda membuka mata kanan, kemudian perhatikan pula bagaimana  bentuk dan keadaan pupil mata teman Anda tersebut dengan cermat dan gambarkan hasilnya.  Tuangkan hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja. 

Pertanyaan :
1) Dari hasil pengamatan Anda tersebut,  mana yang lebih besar, apakah pupil  mata ketika lilin dinyalakan ataukah ketika lilin dipadamkan?  Jelaskan!

2) Apa fungsi pupil mata tersebut bagi penglihatan? Jelaskan!

b. Iris (pupil) Mata pada Kucing

1) Ambillah seekor kucing, dan bawalah ke ruangan yang  teduh.

2) Amati pupil mata kucing tersebut, selanjutnya gambarkan hasil  pengamatan Anda.

3) Ambillah sebuah senter, kemudian  sorotkan senter tersebut ke mata kucing! Coba Anda perhatikan pupil mata kucing tersebut, baik bentuk maupun ukurannya. Selanjutnya gambarlah hasil pengamatan Anda. Tuangkan setiap hasil pengamatan Anda dalam Tabel pada Lembar Kerja.

Pertanyaan :
1) Dari hasil pengamatan Anda tersebut,  bagaimana bentuk pupil mata kucing  ketika di dalam ruangan yang agak gelap? Mengapa demikian? Jelaskan!

2) Bagaimana bentuk pupil mata kucing ketika disorot dengan senter? Jelaskan mengapa hal itu terjadi!

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Percobaan Iris (pupil) Mata. Jelaskan pengertian Percobaan Iris (pupil) Mata tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

Modul 8 - Listrik dan Magnet Kegiatan Praktikum
KP-1 Kelistrikan
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

    1. menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari sifat muatan.
    2. memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan.


Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Studi tentang kelistrikan dapat dibedakan atas 2 bagian: yaitu, Listrik Statis dan Listrik Dinamis. Listrik Statis mempelajari tentang muatan listrik yang diam, sedangkan Listrik Dinamis mempelajari tentang muatan listrik yang bergerak.

Suatu benda bermuatan listrik negatif jika benda tersebut mendapatkan tambahan elektron dari benda lain, dan bermuatan listrik positif jika benda itu mengalami pengurangan elektron. Karena itu pada peristiwa penggosokan benda-benda dapat
dijelaskan dengan 2 cara, yaitu:

    1. Pada penggosokan ebonit yang digosok dengan kain wool. Sebelum proses penggosokan, baik kain wool sebagai penggosok maupun ebonit sebagai benda, yang digosok adalah sama-sama netral. Berarti pada keadaan netral jumlah
      muatan listrik positif sama dengan jumlah muatan listrik negatif, atau jumlah proton sama dengan jumlah elektron. Ketika proses penggosokan berlangsung, terjadilah perpindahan elektron dari kain wool ke ebonit. Jadi setelah proses
      penggosokan, kain wool mengalami pengurangan elektron sehingga bermuatan positif. Sedangkan batang ebonit mengalami penambahan elektron, sehingga bermuatan negatif.
    2. Proses penggosokan batang kaca dengan kain sutera. Mula-mula baik batang kaca maupun kain sutera masih netral, yang berarti bahwa jumlah muatan listrik negatif adalah seimbang. Tetapi akibat penggosokan batang kaca dengan kain sutera, maka terjadilah perpindahan elektron dari kaca ke kain sutera. Sehingga setelah proses penggosokan, kain sutera mendapat tambahan elektron, hingga bermuatan negatif. Sebaliknya pada batang kaca karena pada proses penggosokan itu mengalami pengurangan elektron, di mana elektron-elektron batang kaca menempel pada kain sutera, maka menjadi bermuatan listrik positif.

Pada listrik dinamik terdapat arus listrik yang dihasilkan oleh adanya muatan listrik yang berubah terhadap waktu. Arus listrik dalam suatu rangkaian dapat mengalir apabila kawat penghantar tersebut merupakan penghantar listrik yang baik (bersifat
konduktor). Sebaliknya, arus listrik dalam suatu rangkaian tidak mungkin dapat mengalir apabila kawatnya bersifat isolator. Arah arus listrik mengalir berlawanan arah dengan aliran elektron. Arus listrik mengalir karena ada beda potensial, yaitu mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.

Menurut hukum Ohm, besarnya arus listrik dalam suatu rangkaian selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan, yang secara matematis dapat dirumuskan:

klik disini untuk melihat hukum ohm 

Listrik dapat menimbulkan panas atau kalor. Melalui alat pengkonversi energi, energi listrik dapat diubah. Contohnya, pada bola lampu pijar, setrika listrik, dan kompor listrik, di sini energi listrik diubah menjadi energi kalor.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Alat dan Bahan
    2. Bola pingpong 2 buah.
    3. Benang jahit secukupnya.
    4. Lembaran wool dan nilon.
    5. Tas plastik.
    6. Isolasi.
    7. Sisir plastik.
    8. Potongan kertas yang kecil-kecil
CARA KERJA
  1. Gantunglah sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan benang dan isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju Anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada bola pingpong. Amatilah apa yang terjadi!
  2. Gosoklah sisir pada rambut Anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada potongan-potongan kertas yang terletak di atas meja. Amatilah apa yang terjadi!
  3. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama. Berikan penjelasan.
  4. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke bagian pinggir meja (tempelkan dengan isolasi). Dekatkanlah kedua bola (jangan sampai bersentuhan). Amati apa yang terjadi!
  5. Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati apa yang terjadi!
  6. Apakah hasilnya “tolak-menolak” atau “tarik-menarik”.
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Percobaan Muatan Listrik. Jelaskan pengertian Percobaan Muatan Listrik tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

    1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.

    2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.


Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Studi tentang kelistrikan dapat dibedakan atas 2 bagian: yaitu, Listrik Statis dan Listrik Dinamis. Listrik Statis mempelajari tentang muatan listrik yang diam, sedangkan Listrik Dinamis mempelajari tentang muatan listrik yang bergerak.

Suatu benda bermuatan listrik negatif jika benda tersebut mendapatkan tambahan elektron dari benda lain, dan bermuatan listrik positif jika benda itu mengalami pengurangan elektron. Karena itu pada peristiwa penggosokan benda-benda dapat
dijelaskan dengan 2 cara, yaitu:

    1. Pada penggosokan ebonit yang digosok dengan kain wool. Sebelum proses penggosokan, baik kain wool sebagai penggosok maupun ebonit sebagai benda, yang digosok adalah sama-sama netral. Berarti pada keadaan netral jumlah
      muatan listrik positif sama dengan jumlah muatan listrik negatif, atau jumlah proton sama dengan jumlah elektron. Ketika proses penggosokan berlangsung, terjadilah perpindahan elektron dari kain wool ke ebonit. Jadi setelah proses
      penggosokan, kain wool mengalami pengurangan elektron sehingga bermuatan positif. Sedangkan batang ebonit mengalami penambahan elektron, sehingga bermuatan negatif.
    2. Proses penggosokan batang kaca dengan kain sutera. Mula-mula baik batang kaca maupun kain sutera masih netral, yang berarti bahwa jumlah muatan listrik negatif adalah seimbang. Tetapi akibat penggosokan batang kaca dengan kain sutera, maka terjadilah perpindahan elektron dari kaca ke kain sutera. Sehingga setelah proses penggosokan, kain sutera mendapat tambahan elektron, hingga bermuatan negatif. Sebaliknya pada batang kaca karena pada proses penggosokan itu mengalami pengurangan elektron, di mana elektron-elektron batang kaca menempel pada kain sutera, maka menjadi bermuatan listrik positif.

Pada listrik dinamik terdapat arus listrik yang dihasilkan oleh adanya muatan listrik yang berubah terhadap waktu. Arus listrik dalam suatu rangkaian dapat mengalir apabila kawat penghantar tersebut merupakan penghantar listrik yang baik (bersifat
konduktor). Sebaliknya, arus listrik dalam suatu rangkaian tidak mungkin dapat mengalir apabila kawatnya bersifat isolator. Arah arus listrik mengalir berlawanan arah dengan aliran elektron. Arus listrik mengalir karena ada beda potensial, yaitu mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.

Menurut hukum Ohm, besarnya arus listrik dalam suatu rangkaian selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan, yang secara matematis dapat dirumuskan:

klik disini untuk melihat hukum ohm 

Listrik dapat menimbulkan panas atau kalor. Melalui alat pengkonversi energi, energi listrik dapat diubah. Contohnya, pada bola lampu pijar, setrika listrik, dan kompor listrik, di sini energi listrik diubah menjadi energi kalor.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Baterai 1,5 volt 3 buah.
    2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
    3. Bola lampu 2,5 volt - 3,6 volt/0,007A 3 buah.
    4. AVO meter 1 buah.
    5. Dudukan baterai 3 buah.
CARA KERJA

 Percobaan 1: Arus Listrik

    1. Susunlah 3 buah baterai secara seri! Buatlah gambar rangkaiannya.
    2. Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
    3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (dipilih salah satu dari bola lampu 2,5 volt - 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan adanya aliran anus dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika belum menyala periksalah sebabnya.
    4. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidak tersedia AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir
    5. Susunlah rangkaian seperti gambar berikut (klik disini)

Tentukanlah apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor, dengan cara mengisi hasil pengamatan Anda pada tabel berikut ini (klik disini)

Percobaan 2: Tegangan Listrik

1)  a) Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini

klik disini untuk melihat gambar

Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah lampu menyala? Mengapa demikian?

     b) Kemudian buatlah rangkaian seperti gambar berikut.

klik disini untuk melihat gambar

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih terang, menyala sangat terang). Mengapa demikian?

     c) Lanjutkan dengan membuat rangkaian seperti gambar berikut.

klik disini untuk melihat rangkaian

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih terang, menyala sangat terang). Mengapa demikian?

   d)  lakukanlah hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan  menggunakan 3 buah baterai yang dirangkai secara seri. Amatilah dan berikan penjelasan!

2) Mengapa pada percobaan langkah b, c, dan d nyala lampu berbeda?

PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Percobaan Arus dan Tegangan Listrik. Jelaskan pengertian Percobaan Arus dan Tegangan Listrik tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Studi tentang kelistrikan dapat dibedakan atas 2 bagian: yaitu, Listrik Statis dan Listrik Dinamis. Listrik Statis mempelajari tentang muatan listrik yang diam, sedangkan Listrik Dinamis mempelajari tentang muatan listrik yang bergerak.

Suatu benda bermuatan listrik negatif jika benda tersebut mendapatkan tambahan elektron dari benda lain, dan bermuatan listrik positif jika benda itu mengalami pengurangan elektron. Karena itu pada peristiwa penggosokan benda-benda dapat
dijelaskan dengan 2 cara, yaitu:

    1. Pada penggosokan ebonit yang digosok dengan kain wool. Sebelum proses penggosokan, baik kain wool sebagai penggosok maupun ebonit sebagai benda, yang digosok adalah sama-sama netral. Berarti pada keadaan netral jumlah
      muatan listrik positif sama dengan jumlah muatan listrik negatif, atau jumlah proton sama dengan jumlah elektron. Ketika proses penggosokan berlangsung, terjadilah perpindahan elektron dari kain wool ke ebonit. Jadi setelah proses
      penggosokan, kain wool mengalami pengurangan elektron sehingga bermuatan positif. Sedangkan batang ebonit mengalami penambahan elektron, sehingga bermuatan negatif.
    2. Proses penggosokan batang kaca dengan kain sutera. Mula-mula baik batang kaca maupun kain sutera masih netral, yang berarti bahwa jumlah muatan listrik negatif adalah seimbang. Tetapi akibat penggosokan batang kaca dengan kain sutera, maka terjadilah perpindahan elektron dari kaca ke kain sutera. Sehingga setelah proses penggosokan, kain sutera mendapat tambahan elektron, hingga bermuatan negatif. Sebaliknya pada batang kaca karena pada proses penggosokan itu mengalami pengurangan elektron, di mana elektron-elektron batang kaca menempel pada kain sutera, maka menjadi bermuatan listrik positif.

Pada listrik dinamik terdapat arus listrik yang dihasilkan oleh adanya muatan listrik yang berubah terhadap waktu. Arus listrik dalam suatu rangkaian dapat mengalir apabila kawat penghantar tersebut merupakan penghantar listrik yang baik (bersifat
konduktor). Sebaliknya, arus listrik dalam suatu rangkaian tidak mungkin dapat mengalir apabila kawatnya bersifat isolator. Arah arus listrik mengalir berlawanan arah dengan aliran elektron. Arus listrik mengalir karena ada beda potensial, yaitu mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.

Menurut hukum Ohm, besarnya arus listrik dalam suatu rangkaian selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan, yang secara matematis dapat dirumuskan:

klik disini untuk melihat hukum ohm 

Listrik dapat menimbulkan panas atau kalor. Melalui alat pengkonversi energi, energi listrik dapat diubah. Contohnya, pada bola lampu pijar, setrika listrik, dan kompor listrik, di sini energi listrik diubah menjadi energi kalor.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN

1) Baterai 1,5 volt 3 buah.
2) Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
3) Bola lampu 2,5 volt - 3,6 volt/0,007A 3 buah.
4) AVO meter 1 buah.
5) Dudukan baterai 3 buah.

CARA KERJA
    1. Rangkailah alat seperti gambar di bawah ini (klik disini untuk melihat gambar 3 baterai dirangkai secara seri).
    2. Tutuplah saklar S, kemudian biarkan beberapa saat
      a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat.
      b. Setelah ± 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat, apa yang terjadi
    3. Bukalah saklar S, letakkan ujung termometer pada lilitan kawat. Catat
      skala yang ditunjukkan termometer (…°C).
    4. Tutuplah saklar S, kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang, ditunjukkan termometer (… °C).
    5. Apakah ada kenaikan suhu pada skala termometer setelah saklar ditutup?Mengapa demikian?
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Percobaan Energi Listrik. Jelaskan pengertian Percobaan Energi Listrik tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

KP-2 Kemagnetan
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Menunjukkan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk-serbuk besi.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Kata magnet, berasal dari “magnesia” tempat di mana orang pertama kali menemukan sebuah batu bermuatan yang dikenal sebagai magnet alami. Orang Cina mungkin merupakan yang pertama menggunakan batu bermuatan ini sebagai kompas (penunjuk arah) baik di darat maupun di laut.

Sekarang orang telah dapat membuat magnet dari besi, baja, bel listrik dan telepon. Penggunaan elektromagnet (magnet listrik) yang menghasilkan magnet kuat adalah untuk mengangkat barang-barang rongsokkan dari bahan logam yang sangat berat.

Sebuah magnet selalu mempunyai kutub Utara dan kutub Selatan, di mana sebuah magnet dapat mengerjakan gaya pada magnet lainnya. Kutub-kutub sejenis tolak-menolak sedangkan kutub-kutub yang tidak sejenis akan tarik-menarik.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
  1. Karton putih 1 lembar.
  2. Magnet batang 1 buah.
  3. Serbuk-serbuk besi secukupnya.
CARA KERJA
    1. Letakkan sebuah magnet batang di atas meja.
    2. Peganglah selembar karton putih di atas magnet tersebut.
    3. Taburlah serbuk-serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah karton itu secara perlahan beberapa kali.
    4. Amatilah dan gambarkan pola-pola yang dibentuk serbuk-serbuk besi itu.
    5. Dari hasil pengamatan Anda buatlah kesimpulan tentang medan magnet.
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Percobaan Bentuk Medan Magnet. Jelaskan Percobaan Bentuk Medan Magnet tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Untuk menjelaskan pengaruh arus listrik terhadap medan magnet.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Kata magnet, berasal dari “magnesia” tempat di mana orang pertama kali menemukan sebuah batu bermuatan yang dikenal sebagai magnet alami. Orang Cina mungkin merupakan yang pertama menggunakan batu bermuatan ini sebagai kompas (penunjuk arah) baik di darat maupun di laut.

Sekarang orang telah dapat membuat magnet dari besi, baja, bel listrik dan telepon. Penggunaan elektromagnet (magnet listrik) yang menghasilkan magnet kuat adalah untuk mengangkat barang-barang rongsokkan dari bahan logam yang sangat berat.

Sebuah magnet selalu mempunyai kutub Utara dan kutub Selatan, di mana sebuah magnet dapat mengerjakan gaya pada magnet lainnya. Kutub-kutub sejenis tolak-menolak sedangkan kutub-kutub yang tidak sejenis akan tarik-menarik.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Kabel secukupnya.
    2. Baterai 1,5 volt 4 buah.
    3. Bola lampu 2,5 volt - 3,6 volt/0,007A.
    4. Kompas.
    5. Kumparan tipis.
CARA KERJA

1) Susunlah peralatan seperti gambar di bawah ini. Dalam keadaan saklar S terbuka, letakkan penghantar di atas kompas pada posisi sejajar. (klik disini untuk melihat gambar)

2) Alirkan arus listrik ke dalam penghantar dengan menutup saklar S (arus mengalir jika lampu menyala).

a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?

b. Ke mana arah jarum kompas menyimpang (ke kiri atau ke kanan)? Jelaskan!

3) Buka saklar S, balik polaritas baterai,  kemudian alirkan kembali arus listrik melalui penghantar dengan menutup skalar.

a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?
b. Ke mana arah menyimpangnya?

4) Dari percobaan langkah (2) dan (3) buatlah kesimpulan!

5) Lakukanlah langkah (1), (2), dan (3), tetapi dengan memakai 4 baterai yang dirangkai secara seri. Dan berdasarkan percobaan tersebut jawablah pertanyaan di bawah ini.

 

PENUGASAN
  1. Jika baterai dirangkai 4 buah, apakah penyimpangan jarum kompas lebih besar/lebih kecil? Jelaskan!
  2. Dari pengamatan Anda, jika arus (I) yang dialirkan pada rangkaian lebih besar, apakah induksi magnet (B) yang terjadi lebih besar?Jelaskan!
  3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan medan magnet.
  4. a) Jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas, bagaimana penyimpangan jarum? (menyimpang lebih besar/lebih kecil). Jelaskan! b) Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarum kompas, bagaimana penyimpangan jarum? (menyimpang lebih besar/lebih kecil). Jelaskan!
  5. Dari jawaban pertanyaan (4) jelaskan hubungan antara induksi magnet (B) dengan jarak antara kompas ke penghantar.
PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Untuk menjelaskan sifat-sifat magnet.

Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Kata magnet, berasal dari “magnesia” tempat di mana orang pertama kali menemukan sebuah batu bermuatan yang dikenal sebagai magnet alami. Orang Cina mungkin merupakan yang pertama menggunakan batu bermuatan ini sebagai kompas (penunjuk arah) baik di darat maupun di laut.

Sekarang orang telah dapat membuat magnet dari besi, baja, bel listrik dan telepon. Penggunaan elektromagnet (magnet listrik) yang menghasilkan magnet kuat adalah untuk mengangkat barang-barang rongsokkan dari bahan logam yang sangat berat.

Sebuah magnet selalu mempunyai kutub Utara dan kutub Selatan, di mana sebuah magnet dapat mengerjakan gaya pada magnet lainnya. Kutub-kutub sejenis tolak-menolak sedangkan kutub-kutub yang tidak sejenis akan tarik-menarik.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Magnet batang 2 buah.
    2. Statis.
    3. Benang secukupnya.
    4. Benda-benda yang dapat ditarik magnet (misalnya besi, aluminium, kaca, dan seng).
CARA KERJA
    1. Beri tanda S untuk kutub selatan, dan U untuk kutub utara pada kedua magnet batang yang tersedia.
    2. Gantunglah salah satu magnet dengan menggunakan benang pada statis (klik disini untuk melihat contoh gambarnya)
    3. Dekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan. Amatilah apa yang terjadi pada magnet batang yang digantung.
    4. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan. Amati apa yang terjadi pada magnet batang yang digantung.
    5. Dengan cara yang lama, dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung. Amati apa yang terjadi.
    6. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung. Amati apa yang terjadi.
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Percobaan Mengamati Sifat-sifat Magnet. Jelaskan Percobaan Percobaan Mengamati Sifat-sifat Magnet tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut. 

PENGANTAR

Tujuan Praktikum:  Dapat membuat magnet dengan cara gesekan, elektromagnetik, dan magnet induksi.


Pada kegiatan Praktikum ini, Anda dapat mengikuti kegiatan Praktikum Standar sesuai pada Pedoman Paktikum IPA dan menggunakan KIT Praktikum IPA UT. 

Namun demikian, bila Anda mengalami salah satu kondisi sebagai berikut. 

    1. KIT Praktikum IPA tidak tersedia di lokasi Anda, atau
    2. Anda tidak dapat menjangkau KIT Praktikum IPA karena faktor Jarak dan Waktu, atau
    3. Anda kesulitan melaksanakan Praktikum secara berkelompok di tempat yang sudah ditentukan.

Maka Anda dapat melaksanakan Scalable Practicum (Praktikum berskala lokal) dengan ketentuan sebagai berikut.

    1. Anda wajib lulus Pre-Test Praktikum 
    2. Anda mampu melakukan proses pen-SKALA-an yang benar setiap Alat dan Bahan sesuai ketentuan Praktikum Standar
    3. Anda mampu menyusun Prosedur Praktikum Mandiri yang sesuai dengan tujuan dan prosedur Praktikum Standar.
    4. Nomor 2 dan 3 di atas mendapat persetujuan Tutor atau Pembimbing Praktikum.

Selamat Bekerja.

DESKRIPSI

Kata magnet, berasal dari “magnesia” tempat di mana orang pertama kali menemukan sebuah batu bermuatan yang dikenal sebagai magnet alami. Orang Cina mungkin merupakan yang pertama menggunakan batu bermuatan ini sebagai kompas (penunjuk arah) baik di darat maupun di laut.

Sekarang orang telah dapat membuat magnet dari besi, baja, bel listrik dan telepon. Penggunaan elektromagnet (magnet listrik) yang menghasilkan magnet kuat adalah untuk mengangkat barang-barang rongsokkan dari bahan logam yang sangat berat.

Sebuah magnet selalu mempunyai kutub Utara dan kutub Selatan, di mana sebuah magnet dapat mengerjakan gaya pada magnet lainnya. Kutub-kutub sejenis tolak-menolak sedangkan kutub-kutub yang tidak sejenis akan tarik-menarik.

0 Materi
0 Video
0 Tautan
ALAT DAN BAHAN
    1. Klip kertas 3- 5 buah.
    2. Magnet batang 1 buah.
    3. Kabel kecil berukuran 1 m 5 buah.
    4. Baterai 1,5 volt 4 buah.
    5. Paku besi 4 buah.
    6. Isolasi secukupnya.
CARA KERJA

Membuat magnet melalui gesekan

    1. Siapkan sebuah paku besi yang bukan magnet, lalu dekatkan ujung paku tersebut pada beberapa klip kertas. Amati apakah paku tersebut dapat menarik klip kertas?
    2. Geseklah paku besi pada sebuah magnet batang dalam satu arah saja secara berulang-ulang kira-kira 10 detik lamanya. Dekatkan batang paku besi yang telah digosok pada beberapa klip. Amati apa yang terjadi pada klip!
    3. Lakukan hal yang sama seperti pada nomor 2, tetapi dalam waktu yang lebih lama, misalnya 40 detik. Amati apa yang terjadi pada klip!

Membuat magnet dengan cara elektromagnetik

    1. Rangkailah alat seperti gambar berikut ini. (paku besi yang diberi lilitan kawat untuk aliran arus listrik) Amatilah, apakah paku menjadi magnet atau tidak? Mengapa demikian? (klik disini untuk melihat gambar)
    2. Tutuplah saklar S, lalu dekatkan sebuah paku yang lain pada paku yang dililiti kumparan. Amatilah apakah paku tersebut sudah menjadi magnet? Jelaskan!
    3. Lakukanlah hal yang sama pada nomor a dan nomor b, tetapi dengan cara mengurangi jumlah lilitan kumparan pada paku.
      Amatilah apakah kemagnetan yang terjadi pada paku makin besar atau makin kecil? Beri penjelasan!
    4. Lakukan hal yang sama pada nomor c, tetapi dengan cara menambah lilitan kumparan pada paku!

Membuat magnet dengan cara induksi.

    1. Peganglah sebuah magnet batang di salah satu kutubnya, sedangkan kutub yang lain menjadi pusat bumi.
    2. Dekatkan sebuah klip tepat di ujung salah satu kutub magnet batang. Amati apa yang terjadi?
    3. Dekatkan lagi sebuah klip kedua tepat di ujung klip yang pertama. Amati apa yang terjadi?
    4. Lakukan hal yang sama pada nomor b dan nomor c hingga menggunakan klip sebanyak 4 buah. Amatilah apa yang terjadi!
PENUGASAN

Carilah 2 sumber bacaan online atau artikel online yang menjelaskan tentang Percobaan Cara Membuat Magnet. Jelaskan Percobaan Cara Membuat Magnet tersebut yang Anda temukan pada sumber tersebut.